1

9.2K 415 19
                                    

-Oktober 2012-

Matahari sudah mengintip melalui celah-celah tirai saat Nyonya Kwon masuk dan menemukan puteranya masih asik berkutat dengan selimut.

Nyonya Kwon mengelus pelan rambut hitam Jiyong. Puteranya tumbuh begitu cepat, batinnya.

"Sebentar lagi kau lulus kuliah jiyongie. Pangeran kecil eomma. Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Tanya Nyonya Kwon lembut.

"Aku sudah memikirkannya eomma. Hanya aku belum bisa mengatakannya sekarang. Aku masih menunggu tahap terakhir" jawab Jiyong lembut. Jiyong tahu betul maksud pembicaraan eommanya itu. Jiyong tahu eomma ingin Jiyong melanjutkan bisnis keluarga mereka. Mengurus restoran keluarga yang tersebar di hampir seluruh wilayah Korea Selatan.

Bukan hal baru bagi Jiyong jika ia diminta mengurus bisnis keluarga, mengingat dia satu-satunya anak yang mereka miliki. 

"Tahap akhir?" Tanya Nyonya Kwon penasaran. "Apa putera eomma sedang melamar pekerjaan di suatu tempat? Aaahhhh apa kau membuka sebuah bisnis baru? Bersama Seungri?" Tanya Nyonya Kwon lagi. Kali ini ia bertanya sambil menyingkap selimut yang mulai menutupi sebagian wajah Jiyong.

"Aku tahu Nyonya Kwon adalah wanita paling cantik, tapi hari ini aku baru tahu kalau Nyonya Kwon sangat pandai menginterogasi" goda Jiyong. "Aku akan menjelaskannya jika memang ada kabar baik eomma" dengan santai Jiyong berlalu ke kamar mandi meninggalkan Nyonya Kwon sendirian.

Aku bukan tak ingin mengurus bisnis itu. Aku hanya ingin memberikan eomma dan appa waktu untuk berduaan. Menikmati hari tua berdua. Aku cukup senang melihat mereka tertawa bersama di balik meja kasir. Berbicara hal-hal ringan yang dulu tidak pernah mereka lakukan. Aku hanya ingin memberi kebahagian yang sempat direnggut oleh keadaan!. Monolog Jiyong dalam hati.

~▪~

Saat ini Jiyong sedang berada di lampu merah menuju kampusnya. Ia memiliki janji temu dengan Seungri. Salah satu sahabat kentalnya sejak kecil.

Makhluk satu itu sangat berisik. Sangat bertolak belakang dengan Jiyong. Sangat gila terhadap wanita. Dan masih banyak sangat-sangat lainnya. Hanya saja, Jiyong juga sangat menyayanginya. Ia sudah seperti saudara bagi Jiyong. Ia seperti putera bayangan di keluarga Kwon. Sampai-sampai Seungri pernah tidur bertiga bersama Jiyong dan Nyonya Kwon dengan posisi Nyonya Kwon berada di tengah. Biar adil katanya! Entahlah!

Belum lima menit Jiyong duduk di kantin menunggu Seungri. Dia melihat sosok wanita penggoyah imannya.

Rose!

Mantan kekasih Jiyong. Wanita yang paling lama bertahan dalam hubungan SAH dan menyandang gelar kekasih Jiyong. Wanita yang tahu cukup banyak mengenai kehidupan pribadi Jiyong sekaligus wanita yang cukup banyak memberinya luka.

Bagaimana tidak? Hari di mana seharusnya Jiyong membawa Rose menemui eommanya, malah menjadi hari terakhir hubungan mereka.

"Oppa!!" Pekik Rose yang ternyata juga menyadari keberadaan Jiyong.

"Tidak ku sangka akan bertemu oppa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ku sangka akan bertemu oppa hari ini. Tahu begitu aku akan berdandan sedikit lebih cantik tadi" imbuhnya sambil duduk di kursi kosong di sebelah Jiyong.

"Oppa sedang apa? Bukannya oppa sudah tidak ada kelas?"

"Makin cantik! SIAL" umpat Jiyong dalam hati.

"Oppa? Helloooww?? Oppaaaaa!" Pekik Rose kali ini sambil melambai-lambaikan kelima jarinya didepan wajah Jiyong.

"Eh?" Jiyong nampaknya baru kembali. Kembali ke dunianya saat ini. Saat Rose duduk dengan cantik di sebelahnya. "Aku sedang menunggu Seungri" jawab Jiyong setelah ia berhasil menenangkan hatinya. Membenarkan posisi duduknya. Serta menghilangkan shocknya.

"Oppa sendirian? Ada apa dengan Seungri oppa? Aku tadi melihatnya sedang bersama Jennie" jawab Rose.

Rose terlihat baik-baik saja, batin Jiyong. Meski mereka sudah putus. Meski Jiyong kecewa pada Rose. Jiyong masih sering berandai-andai. Andai saja Rose tidak melakukan kesalahan itu. Andai saja Jiyong tidak mengetahui kesalahan Rose. Andai saja mereka masih bersama. Satu kenyataan hidup yang dihadapi seorang Kwon Jiyong adalah segala andai-andai dan sakit hatinya.

"Di mana kau melihat Seungri?" Tanya Jiyong singkat.

"Akan ku beritahu. Tapi aku ingin bertanya satu hal dulu padamu Oppa. Apa oppa marah padaku?" Tutur Rose lembut sambil memandang lekat-lekat wajah Jiyong.

"Aku sungguh minta maaf oppa. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku tidak baik-baik saja saat oppa meninggalkanku. Aku tidak baik-baik saja saat aku tahu oppa tidak lagi di sisiku. Aku tidak baik-baik saja saat tidak ada lagi kabar darimu. Tidak bisakah oppa memaafkanku dan kita kembali? Aku wanita yang buruk tapi akan ku pastikan aku tidak akan mengulanginya. Oppa?" Rose bicara panjang lebar tanpa sedikitpun memalingkan wajahnya dari Jiyong. Rose terus berbicara. Seakan ini terakhir kali ia mampu berbicara begini dengan seorang Kwon Jiyong.

Jiyong mendengar semua ucapan Rose. Jiyong mengerti arti dari setiap kalimat yang keluar dari mulut indah gadis itu. Jiyong mengerti dan tidak perlu mendengarnya dua kali. Tapi ada satu hal yang Jiyong tidak mengerti. Ia masih sering berandai-andai mengenai Rose. Bahkan beberapa menit lalu ia masih berandai-andai. Lalu kenapa? Kenapa saat ia mendengar penjelasan Rose ia justru tidak merasakan apapun? Kenapa?

"Oppa" panggil Rose lagi yang mulai merasa canggung karena Jiyong hanya memandanginya tanpa mengatakan apapun.

"Aku tidak-" "Hyung" ucap Seungri bersamaan dengan terputusnya kalimat Jiyong.

"Heheee mian. Apa aku mengganggu?" Tanya Seungri sok polos. "Kekasihmu sudah menunggu hyung. Ayo". Seungri segera menarik lengan Jiyong dan membawa Jiyong menjauh dari Rose.

"Jiyong hyung sudah memiliki kekasih dari bulan lalu, jika kau ingin tahu!" Ucap Seungri sambil sedikit berteriak saat mereka berlalu meninggalkan Rose. Meninggalkan gadis itu dengan wajah yang sulit dijelaskan.

~▪~

Hallo guys
This is my first story
You are really welcome here. Annyeong ^_^

Aku suka Gdragon disandingin sama Lalisa
Tapi belum ku keluarin di bagian awal
Sabar yaaa ..
Aku lagi belajar mengatur alur hehe

I Am On The Last ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang