4

3.6K 338 2
                                    


-November 2012-

Aaahhh gadis kemarin lagi, pikir Jiyong.

Apa semua gadis Thailand seperti dia? Dia terlihat berbeda hanya dalam satu malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa semua gadis Thailand seperti dia? Dia terlihat berbeda hanya dalam satu malam. Perasaan kemarin dia tidak secantik itu? Dan apa yang sedang dia lihat? Sepertinya fokus sekali!. Monolog Jiyong lagi-lagi dalam hati.

Jiyong saat ini sedang menunggu calon kolega Seungri yang katanya akan mereka temui dalam 10 menit mendatang. Namun siapa sangka ia justru kembali disuguhkan dengan pemandangan elegan yang diberikan hotel ini.

Siapa sebenarnya gadis itu? Kenapa banyak sekali orang di sekitarnya? Apa dia anak pemilik hotel ini? Atau dia brand ambassador hotel ini? Aahhhh tapi aku tidak melihat wajahnya dimanapun!

Kira-kira berapa usianya ya? Apa dia seusia Rose?
Eh?
Rose?
Kenapa aku memikirkannya saat aku melihat gadis lain?
Iisshhhhh menyebalkan!

Lagipula gadis ini sedikit berbeda
Dia tidak terlihat oriental
Matanya sangat bulat
Bibirnya penuh
Dan jangan lupakan pipinya yang menggembung lucu

Lucu?
Apa aku baru bilang lucu?
Apa aku memujinya?
Hei. Ini sudah lama sekali bukan Kwon Jiyong?

Jiyong masih asik dengan dunianya. Sebelum- "Hooyy whats up broo!" Suara Seungri menghentikan kegiatan Jiyong. Sontak Jiyong menoleh dan melihat Seungri sedang memeluk seseorang.

"What up whats up! Lama tidak bertemu Seungri-ya" ucap si pria. Lalu ia menoleh ke arah Jiyong, "kau datang bersama siapa bro?" Imbuh pria tadi.

"Wohooooo kau masih sama hyung. Masih to the point! Dia hyungku. Kwon Jiyong. Kenalkan!" Ucap Seungri.

"Kwon Jiyong" sambut Jiyong ramah sambil mengulurkan tangannya. "Aku akan jadi hyungnya jika ia membutuhkan bantuanku. Seperti sekarang ini!"

Sontak ketiganya tertawa mendengar penuturan Jiyong barusan. Karena baik Jiyong, Seungri, maupun pria satunya, mereka paham betul bagaimana kelanjutan pertemuan ini!

"Jung Joon Young" ucap pria tadi sambil tersenyum dan membalas jabat tangan Jiyong. "Aku juga berstatus hyungnya. Tapi tidak ku sangka statusku sampai harus berimbuh pada pemerasan!".

Bagai gayung bersambut, rupanya Joonyoung pandai mengimbangi permainan Jiyong. Hingga tanpa terasa pertemuan pertama mereka mengalir bagai sebuah reuni tiga teman lama.

Namun yang membedakan adalah saat serius membahas bisnis. Hanya Jiyong dan Joonyoung yang sibuk berbicara. Mencoret beberapa tulisan. Menulis lagi. Mencoret lagi. Tulis lagi.

Sementara Seungri? Ia sibuk menganggung-angguk setuju. Asal lancar dan segera opening pikirnya!

Ia percaya pada ide Jiyong dan ia percaya pada calon steakholder mutlaknya Joonyoung. Sebenarnya Seungri juga memberi ide pada Jiyong, tapi itu dulu. Dulu sekali. Saat mereka membicarakan angan-angan untuk membuka restoran. Ide yang masih Jiyong ingat tapi sepertinya mengalami perbaikan sana-sini. Tapi tenang saja, bagi Seungri itu tetaplah idenya! Dasar tidak tahu malu!

~▪~

Rose
Apa oppa tidak akan membalas pesanku?

Rose
Aku perlu mendengar kalimatmu yang sempat terhenti karena Seungri oppa tempo hari

Rose
Oppa?

Tiga pesan teratas yang terpampang di layar ponsel Jiyong. Pesan dari Rose! Wanita penggoda imannya! Mantan wanitanya!

Jiyong dan Rose sudah putus sejak tahun lalu. Dan selama enam bulan pertama putus dari Rose, Jiyong amat sangat banyak merepotkan Seungri. Jiyong tidak mau sendirian. Ia tidak mau mengingat Rose jika harus sendirian. Mati-matian Jiyong menjauhi Rose.

Lalu kini wanita itu kembali. Hanya karena bulan lalu Jiyong tidak sengaja bertemu dengannya di kantin kampus. Tampaknya wanita itu telah kembali dari  tugasnya mengumpukan data di negeri orang.

Ya! Jiyong terbantu melupakan Rose karena semesta mendukungnya dengan mengirimkan wanita itu jauh ke pelosok Switzerland untuk mengumpulkan data penelitian. Wanita itu menjadi sangat sibuk dan Jiyong bisa cukup bernafas karenanya.

Tapi kini? Bahkan kini wanita itu menghubungi Jiyong lagi. Hingga Jiyong kembali berbicara pada bintang! Rutinitas enam bulan pertama yang tidak pernah absen Jiyong lakukan setiap malam. Mengadu pada bintang betapa ia terluka karena cinta.

"Hyung! Dia menghubungimu?" Tanya Seungri yang entah sejak kapan sudah menyembulkan kepalanya di balik bahu Jiyong. Mengintip!

"YAK! TIDAK BISAKAH KAU MEMBERIKU ABA-ABA JIKA AKAN MUNCUL? KAU MENGAGETKANKU BODOH!!" Pekik Jiyong. Ia tidak tahu jika Seungri sudah berada di sebelahnya.

"Heheee mian. Lagipula aku sudah dari tadi di sini" jawab Seungri polos. "Ayo kita berkeliling hyung. Sebelum kita kembali. Aku ingin bermain air dan menikmati kepala muda segar. Bagaimana jika pantai?"

"Aku tidak selera" jawab Jiyong malas. "Lagipula liburanku sudah selesai saat aku berjabatan tangan dengan temanmu tadi" sarkas Jiyong.

"Hiiisssss kau menyebalkan hyung. Sudah ku bilang aku tidak memintamu bicara pada Joonyoung hyung. Kau saja yang terlalu inisiatif" imbuh Seungri.

Eh? Aku terlalu inisiatif katanya?

"Aaakkkkk! Sakit hyung! Kau selalu menyiksaku. Kejam sekali" Seungri meringis setelah mendapat sebuah jitakan dari Jiyong.

"Sekarang ayo ke pantai!" Desak Seungri pada Jiyong. "Hyung sudah memukulku aku tidak mau tahu. Atau aku laporkan hyung pada dewan perlindungan pria tampan karena telah merusak tempurung kepalaku!" Cerocos Seungri berlebihan.

Jiyong hanya mengibaskan tangannya dan berlalu menjauhi Seungri.

"Ayolah hyung! Besok kita sudah harus kembali. Aku tidak mau berduaan denganmu dikamar lama-lama. Aku takut hilaf!"

Iihhhh Jiyong jijik mendengarnya. Apa-apaan ini bocah, pikirnya.

"Hyung. Hanya pantai. Lihat? Langit sedang bagus-bagusnya. Aku hanya ingin main air tidak lebih. Ya? Ya? Ya?" tutur Seungri masih bersikukuh pada keinginannya.

"Aku penasaran hyung. Apa pasir di Thailand berbeda dengan pasir yang ada di Korea" tutur Seungri.

"Kau bukan penasaran pada pasir!" Jawab Jiyong singkat. "Aku tahu kau!"

"Aku juga penasaran pada siapa saja yang berada di atas pasir itu hyung hehehe" Seungri mendekat ke arah Jiyong. "Hyung. Hyung. Hyung" panggilnya sambil mengguncang lengan Jiyong.

Begitu Seungri. Akan terus begitu sampai kapanpun. Sangat konsisten!

"Hhhhhhhh Baiklah. Sebentar saja. Aku hanya ingin melihat-lihat" jawab Jiyong kemudian.

Begitu Jiyong. Akan terus begitu sampai  kapanpun. Sangat konsisten!

~▪~

Jilice nya masih dikit ya?
Sabarrr hehee

I Am On The Last ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang