26

1.7K 190 19
                                    

-Agustus 2014-

"Baik kalau begitu saya permisi dulu"

"Terima kasih sudah mampir kemari Jong Suk-shi" ucap Jiyong ramah begitu ketiganya sudah berdiri. Jiyong, Seunghyun, dan Lee Jong Suk baru saja selesai membicarakan urusan pekerjaan saat ini.

"Aku yang berterima kasih karena kalian masih mau membicarakan pekerjaan meski telah seharian bertemu dengan orang-orangku"

"Pekerjaan yang besar membutuhkan perjuangan yang besar bukan?" Sahut Seunghyun sambil tersenyum. Pria itu sudah lelah sebenarnya. Ia sudah tidak sabar ingin meluruskan tulang punggungnya. Namun apa daya, seorang petinggi rumah sakit itu secara khusus menemui mereka berdua untuk berterimakasih. Ia bahkan tidak sempat untuk menolak karena saat ia menerima telepon tersebut, posisi Lee Jong Suk sudah tinggal satu blok lagi menuju rumahnya.

"Kau benar Seunghyun-shi. Kalau begitu selamat beristirahat. Aku permisi dulu. Selamat malam"

Jiyong dan Seunghyun membungkuk saat Lee Jong Suk untuk kedua kalinya membungkuk dan meminta pamit undur diri.

Saat di rasa Lee Jong Suk dan ajudan-ajudannya sudah tidak ada. Mereka segera masuk dan mengunci pintu. Berharap tidak ada tamu dadakan lagi di rumah itu. Cukup!

"Apa dia sudah pulang hyung?" Tanya Seungri saat melihat Jiyong dan Seunghyun masuk ke ruang tengah.

"Hmm" sahut Jiyong pelan sambil berjalan ke arah Seungri.

"Apa dia benar-benar pemilik sebuah rumah sakit? Wajahnya bahkan terlalu tampan untuk sekedar mengurusi orang-orang sakit" sahut Daesung. Pria itu sedang tiduran di atas karpet bersama Yong bae.

"Aku malah mengira dia model. Lihat saja kakinya. Panjang begitu" sambung Yong bae menanggapi pernyataan Daesung. Pria itu bicara sambil melihat kakinya sendiri yang terangkat ke udara.

"Dia belum menjadi pemiliknya Daesung-ah. Tapi kurasa sebentar lagi" sahut Jiyong yang kemudian duduk di samping Seungri.

"Aaakk. Duduk di sana saja hyung. Di sini sempit" gerutu Seungri saat Jiyong nyempil duduk di sebelahnya. Duduk di sofa yang sengaja di design hanya untuk satu orang.

"Ani. Aku ingin duduk di dekatmu" jawab Jiyong cuek. Pria itu tetap memaksa untuk duduk di sebelah Seungri yang notabene lebih gembul dari dirinya.

"Hiiss. Sana hyung". Protes Seungri sambil mendorong-dorong tubuh Jiyong dengan bahunya.

"No"

"Hyung!!"

"Nnnnnno"

"Eeeeeeerrggghhh" erang Seungri masih sambil mendorong Jiyong dengan bahunya.

"Ayolah panda. Biasanya kau yang menempel padaku"

"Tidak lagi. Aku sudah menemukan tempatku seharusnya menempel" sahut Seungri cepat.

"Sebentar saja"

"Hyuuung. Heiisshh. Sana kau ganggu orang lain saja! Ruangan ini masih sangat luas, di sini ada banyak orang untuk kau tempeli. Bukan cuma aku hyung"

I Am On The Last ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang