HIDE N' SEEK

Volume 4 - Your Photo is Proof

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HIDE AND SEEK
Part 04

💎💎💎

Suara dentingan alat masak di dapur sebuah restoran terdengar ramai, padahal hanya ada dua orang koki saja yang terlibat. Suara berisik lebih banyak ditimbulkan oleh gerakan-gerakan tangan Seokjin yang memutar dan menggoyangkan wajan ditangannya lalu spatula wajan yang mengaduk nasi dengan lincah. Tidak lupa namja itu menambahkan sedikit kecap lalu bumbu rasa yang sudah dipersiapkannya sebelum beraksi.

Usai bergulat dengan keahliannya itu, nasi goreng seafood dituangkan kedalam piring putih. Tidak ketinggalan, namja itu memberikan hiasan tomat dan selada segar di atas nasi. Serta taburan keju yang menambah cita rasa.

Seokjin segera menggoyangkan bel kecil agar waitress mengambil hasil karyanya yang bakal disajikan untuk tamu. "Hebat kau Seokjin, hanya sebentar saja, nasinya sudah jadi. Terus enak lagi." puji Lee Changsub, berusia 23 tahun yang lebih dulu menjadi koki restoran Jwimano, yang terletak di jalan gangnam.

Seokjin yang melepaskan apronnya itu mengucapkan terima kasih pada kakak Taehwan itu lalu segera mengambil minuman dalam kulkas. Setiap memasak dengan teknik flamble, ia selalu kehausan. "Bagaimana adikmu sudah ketemu? Aku pulang kemalaman, terus disuruh jemput Taehwan yang tertidur di kantor polisi. Kau meninggalkan dia dan Gong Myung disana?"

"Eoh," Seokjin menjawab usai menegak sisa air dalam botol minumnya. "Terpaksa, karena ada yang penting,"

"Terus Taehyung ketemu?"

Seokjin mengangguk. "Dia ketemu paginya, terbaring tidur di depan kelasnya. Hari ini dia tidak sekolah,"

"Sendirian? Terus pacarnya itu?"

Seokjin menengok sebentar ke arah Changsub. "Tidak ada,"

"Eh? Kok bisa? Kenapa?"

Seokjin membisu lalu mengecek daftar menu tamu yang dikirimkan waitress. Ia harus membuatkan steak plus jamur Matsutake dengan irisan bawang bombay. "Changsub, kau bukannya sudah lama tinggal di daerah ini?"

"Eoh," jawab Changsub sambil mengambil daging steak untuk diberikan pada Seokjin. "Kau, apa mengenal Kim Jinwoo?" tanyanya sambil menerima steak dalam kemasan.

Changsub tampak terkejut lalu jamur diatas piring yang dipegangnya kini terjatuh. Menimbulkan kegaduhan dengan suara hempasannya. Seokjin mengoceh kesal karena atasan sudah pasti marah. Seokjin yang sangat memperhatikan kebersihan itu segera membuang jamur yang sudah terkontaminasi dengan lantai.

Lalu Seokjin mengambil jamur baru dengan tangannya sendiri. Selama memasak, Seokjin diam membisu. Menghormati makanan yang bakal disajikan untuk tamu restoran. Usai membuatnya, ia terduduk dibangku besi lalu memijit pelipisnya. "Kenapa kau tadi kaget aku menyinggung nama Kim Jinwoo? Kau mengenalnya?"

Changsub mengangguk sejenak. "Teman sekolah yang jarang masuk. Dua tahun lalu dia menghilang begitu saja padahal jika dia kabur, kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukannya. Dia gampang terserang sakit. Kalau diculik, apa yang diharapkan. Ayahnya bukan penambang emas alias hanya pemilik minimarket. Itu pun satu. Sampai kelulusan kuliah pun, aku tidak pernah lagi mendengar kabarnya. Banyak yang bilang dia itu sudah mati,"

"Soal adiknya, kau tahu?"

"Dia itu sangat tertutup di sekolah. Aku saja tidak terlalu kenal dia, gimana bisa kenal adiknya,"

Seokjin menghela napasnya lalu menerima lagi orderan makanan melalui waitress.

💎

💎