Volume 12 - Consideration To Go Home

291 37 7
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

Note : Banyak Typo, harap maklum reader 😉

HIDE AND SEEK
Part 12

⏰⏰⏰

Janji hanya sekedar janji. Dikeluarkan hanya sekedar ketika ancaman dilontarkan. Namun memegang teguh janji itu bukan hal yang mudah. Apalagi jika si penjanji masih labil di usianya ke 18. Seperti yang terjadi pada Taehyung saat ini. Hanya dikarenakan pulang les melewati caffe internet langganannya, namja itu mengajak Soeun masuk ke dalamnya.

Mengaku memiliki pekerjaan sebagai joki gamers, Taehyung meminta waktu Soeun untuk sabar menunggunya menyelesaikan misi dalam game online ragnarok. Memakai karakter yang bukan miliknya melainkan milik kliennya. Taehyung mengaku dari sanalah ia terkadang mendapatkan uang jajan jika tidak ingin minta ayahnya atau malas ambil (pinjam) uang Namjoon.

Taehyung tidak sadar dirinya memiliki kekasih yang mudah menarik perhatian dengan hanya sekilas melihat paras Soeun. Sejak kedatangannya, para gamers langganan Caffe Internet Haicome menjadi sedikit terganggu konsentrasi bukan dikarenakan Taehyung yang datang dengan seruan seolah kehadirannya ditunggu, melainkan mereka penasaran dengan pacar Taehyung itu. Dimana namja itu mendapatkannya.

"Taehyung, ini sudah 9 malam lewat, kita seharusnya pulang, handphonemu bergetar terus kan?" Soeun yang disamping Taehyung sudah mengatakannya sebanyak tiga kali tapi Taehyung konsentrasi pada karakternya.

"Taehyung," Soeun mengguncang bahu namja yang memakai headphone itu. "Apa sih Bae, sebentar lagi," Taehyung mengecilkan volume PC. Dicubitnya sekilas pipi gembil Soeun gemas sambil mengunyah keripik kentang dalam mulutnya.

"Bae?" Soeun memegang pipinya yang bekas dicubit dengan menatap heran. Siapa Bae? Apa Taehyung tidak sengaja menyebut nama gadis lain.

"Before Anyone Else, disingkat BAE, bahasa slang dari Amerika Utara. Untuk manggil sayang gitu sama pasangan sendiri. Aku memutuskan memanggilmu begitu aja ya, My Bae," Taehyung cubit lagi Soeun.

"Bae....." Soeun memegangi kedua pipinya dan tampak menimbang apa dirinya senang dipanggil begitu atau tidak. Taehyung mengangguk. "Nee,  Bae itu panggilan sayang, tapi kalau di Denmark dianggap kotoran manusia,"

Soeun membuka mulut dengan tatapan terkejutnya ke arah pacarnya, yang kini terlihat menahan tawa geli. "Jangan panggil aku begitu," Soeun mengomel kesal.

"Yes my bae," goda Taehyung dan Soeun mengetik asal di keyboard. "Akh, jangan, ini bukan karakterku bae," Taehyung menyingkirkan tangan Soeun dari atas keyboard. Yang direspon oleh teman di dunia maya apa yang diketik si Taehyung. Soeun menyilangkan tangan didada dengan bibir mengerucut setelah tangannya disingkirkan. Bercanda Taehyung tidak lucu. Lalu dilihatnya Taehyung yang meminta maaf di chatingan soal huruf asal yang diketik Soeun tadi. Dilihat sikap Taehyung kembali santai dan kembali menjadi gamers sejati. Sepertinya namja itu tidak ada beban sama sekali setelah keluar dari dunia lain sementara ia masih banyak kecemasan dan rasa penasaran.

Dilihatnya jam yang menunjukkan pukul setengah sepuluh. "Tae ini sudah malam banget. Tadi kau dengarkan guru les pun menyuruh semua langsung pulang dan tidak keluyuran malam, terus, kau itu sudah kelas 3 Tae, kau tidak takut tidak lulus?"

"Semua guru dimana-mana sama, pasti menyuruh muridnya jangan pulang kemalaman," kata Taehyung yang kembali menatapi monitornya. "Sebentar lagi Sso, aku perlu dibayar untuk menaikkan level, kalau aku gak dapat item, klienku gak mau bayar nanti,"

Soeun menghembuskan napas kasar. Kenapa semua laki-laki memiliki sifat yang sama padahal tidak ada hubungan darah. Jinwoo, Ryo dan sekarang Taehyung mudah sekali terbius dengan sebuah game. Soeun kini memikirkan lagi apa gerbang menuju dunia lain masih ada atau tidak. Jika ada, ia ingin mengajak Taehyung ke sekolah Kyunghi larut malam. Bukankah mereka dikutuk dan akan selalu berada di sana? Tapi ini sudah lebih dari jam 9 malam. Tidak ada tanda-tanda ia atau pun Taehyung berpindah tempat menuju dunia lain.

HIDE N' SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang