Volume 24 - Kidnapped

197 33 26
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

HIDE AND SEEK
Part 24

⏰⏰⏰

Caffe internet Haicome semakin ramai sejak Taehyung, Taehwan dan Jaehwan menjadi gamers di channel masing-masing. Channel yang kemudian mengantarkan mereka untuk turut diundang dalam kompetisi gamers Asian. Kompetisi kemarin, Taehyung hanya juara 2, disusul Jaehwan juara 3 dan Taehwan juara 4. Uang yang didapatkan Taehyung lumayan besar dan langsung dikirimkan setengahnya ke rekening Soeun untuk disimpan. Demi masa depan mereka.

"Aish jjincha, menjengkelkan, kemarin hanya juara 3." keluh Jaehwan kesal. Tangannya sangat lincah di atas keyboard menjalankan karakter jagoannya. Sementara Jihoon, Daehwi, Gong Myong serta Minhyun yang tidak terlalu tertarik game hanya ikut menemani karena terbiasa mengumpul sejak sekolah mereka disatukan. Minhyun yang lulusan dari sekolah lain itu terkadang mau ikut perkumpulan mereka.

"Lawannya terlalu berat, sulit untuk mengalahkan orang itu," omel Taehwan sambil mengunyah kacang lalu mengomel karakternya diserang bertubi-tubi oleh karakter milik Taehyung. "Taehyung, brengsek kau, berhenti menyerangku!!" teriaknya marah.

"Diam kau, jangan ganggu konsentrasiku," omel Taehyung yang tetap menyerang karakter lawannya tanpa ampun. Membayangkan karakter itu adalah Jinwoo yang membuatnya kesal karena masih di awasi gerak-geraknya.

"Waah, selamat ya, bayimu sudah lahir, pantas tidak datang-datang lagi,"

"Ah iya maaf,"

Fokus Taehyung teralihkan, membiarkan temannya memberi serangan balik. Taehyung melihat salah satu gamers yang biasa duduk di bilik paling pojok tampak malu-malu diberi ucapan selamat. Mendengar kata anak membuatnya tertarik. Terlihat sekali wajah pria itu bahagia dikaruniai anak. Ia tidak tahu apa ia bisa memancarkan perasaan senang seperti itu juga nantinya. Merawat Yoo Il sebenarnya cukup melelahkan. Selain bayi itu lumayan berat, tingkahnya menjengkelkan. Belum lagi ia merasa bayi seperti tiga tahun itu membencinya.

Mungkin Jinwoo benar, sebaiknya ia tidak punya anak dulu dengan Soeun. Kuliah dan pekerjaan hanya akan membuat tenaga mereka terkuras dengan mengurus anak. Lagi pula usianya baru 19 tahun lebih. Jadi masih banyak waktu untuk bersenang-senang. Tapi ia juga suka dengan anak-anak. Pasti menyenangkan jika punya anak sendiri. Darah dagingnya yang akan membuat hari-harinya lebih berwarna.

"Disaat orang bahagia sudah punya anak, di sini malah ada perjaka dalam pernikahan," cela Jihoon yang memakai satu bilik disebelah Taehyung untuk mengaploud video.

"Siapa yang masih perjaka?" Taehyung merasa terganggu dengan sindiran itu.

"Kaulah, buktinya Soeun gak kedengaran hamil tuh," Minhyun menimpali. "Yak!! Pernikahanku itu baru jalan sebulan. Kau pikir kue sekali bikin jadi, lagian, anggap saja aku kasihan pada kalian. Nanti perut Soeun kubuat besar, kalian menangis,"

"Siapa yang menangis," Jaehwan yang lewat mengetuk kepala Taehyung dengan botol minuman hangat yang baru dibelinya.

"Kalau gitu sih lebih baik kau pacaran saja Taehyung, kenapa harus menikah cepat sih. Waktu main jadi berkurang kan," keluh Daehwi.

Jihoon melepaskan headphone yang tidak dihidupkannya itu. "Kau tidak tahu Hwi, dia kan dinikahkan cepat karena tidak dipercaya ayahnya sebagai pria baik-baik,"

"Jadi maksudmu, kau pria baik-baik?" balas Taehyung dengan menoleh. Ia masih bisa mendengar suara-suara disekitarnya dan sekarang menatapi Jihoon.

"Kalau bukan karena kecuranganmu Taehyung, status Soeun seharusnya hanya mantanmu kan," geram Jihoon merasa dipermainkan ketika Taehyung memutuskan hubungan dengan Soeun. Ia pikir itu memang akhir dari hubungan mereka.

HIDE N' SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang