1. Cuek Manza

52.5K 1.9K 23
                                    

Seorang gadis tengah merelakan pundaknya untuk bantalan sang kekasih. Dengan cemberut, gadis itu mengelus rambut sipacar dengan pelan.

"Main game-nya udahan kali Dan." Ucapnya merajuk. Gadis itu melihat raut wajah pacarnya dari samping lamat-lamat. Jidat pacar, alis pacar, hidung pacar, bibir pacarnya yang biasanya su--

Eh/?

"Hmm.."

Sukses membuat gadis itu tambah merengut. Tanpa mempedulikan apapun, dia berdiri lalu berjalan cepat kekamarnya yang berada dilantai dua. Laki-laki itu hanya mengaduh kesakitan, kemudian melirik sekilas sang 'kesayangan' yang sepertinya sedang merajuk ingin diperhatikan.

Laki-laki bernama Dandi itu berhenti bermain game, kemudian merapikan kaosnya yang sedikit kusut karena terlalu lama merebahkan diri. Dirinya naik kelantai atas, menyusul si pacar yang lagi 'ngambek'.

"Aya!" Cahaya lebih tepatnya. Dandi memanggil Cahaya yang sedang meringkuk diatas tempat tidur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut putih tebal. Menyisakan bagian kepalanya yang tengah fokus menatap ponsel.

Merasa tidak ada jawaban, Dandi naik keatas tempat tidur dan merebahkan dirinya disebelah Cahaya yang hanya meliriknya.

Cukup lama mereka berdua terdiam dengan Dandi yang memeluk pinggang Cahaya erat, dan Cahaya sendiri yang sedang fokus dengan layar handphone.

"Dan!" Cahaya menoleh kebelakang. Melihat Dandi yang sudah tertidur dengan deru nafas yang teratur. Gadis itu menghela nafas lelah. Dia membenarkan posisi menjadi berhadapan dengan Dandi.

"Capek banget ya? Makanya langsung pules gini pas nempel bantal. Habis kuliah, kerja, bukannya istirahat, malah main game! Batu banget kalo dibilangin." Monolog gadis itu sendiri sambil merapikan rambut pacarnya yang sedikit berantakan.

"Iya Aya, capek. Kamu diem ya? Aku mau ngisi batre dulu. Maaf, jangan marah-marah." Dandi menyahut dengan semakin menenggelamkan wajahnya didada Cahaya. Cahaya hanya mengerucutkan bibir kesal, namun malah semakin mengeratkan pelukan pada pacarnya.

---

"Dandi?" Panggil gadis bernama Cahaya itu.

"Dan?!"

"Dandi!!"

Cahaya memutar kepalanya kesegala arah. Mencari keberadaan kekasih yang seingatnya tadi tidur bersama dengannya. Saat ini sudah pukul 20.30 dan gadis itu baru bangun dari tidur nyenyaknya sehingga tidak menyadari kepergian pacarnya.

Ada sebuah kertas note kecil diatas meja nakas disamping tempat tidur Cahaya. Kertas kecil berwarna abu-abu dengan segelas susu coklat hangat diatasnya.

Ayang!

Aku pulang dulu. Besok ada jadwal pagi kan kamu? Aku bakal anter. Maaf ngga nurut sama kamu. Maaf pulang nggak bilang-bilang. Susu coklatnya jangan lupa diminum. Jangan marah ya. Dandi sayang Aya!1!1

Yang terganteng,
Dandi

Kebiasaan!

Cahaya kesal.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang