55. Mereka Kenapa?

7.3K 541 29
                                        

LINE

ANTI SPANENG-SPANENG SQUAD (10)

09.00 a.m

Fathar : Halo temen-temen. Kembali lagi di cenel yusub aku. Jangan lupa like dan saskret ya karena saskret itu penting buat aku. Jadi tinggal saskret aja ya soalnya saskret itu gratis buat kalian yang miskin. Jadi jangan lupa saskret ya.

Rifky : Saskret apaan bang?

Fathar : Kepo u bedak bayi
Fathar : Ramaikeun dong mumpung kalyan semwa pada dirumah juga kan? Pasti pada pegang hp kan? Ga mungkin engga secara kan kalian nolep semua.

Shasa : Biarin. Daripada elo! Udah no life, no love pula.

Fathar : Anjing
Fathar : Tumben grup sepi, ngopi ngapa ngopi

Nando : Sa, cek pc dong
Nando : Penting nih

Fathar : Bang, cek pc dong
Fathar : Ntar malem mau di kleb mana bang?

Nando : Sembarangan lo!

Fathar : Halah
Fathar : Ntar kalo kalian udah nikah tema rumah tangga kalian itu "suami takut istri"

Galang : bct ajg

Raras : Galang kasar eh

Galang : Cek pc

Fathar : Lo ga chat gue bang.

Galang : Raras mksd gue

Fathar : Yauda sih, basa-basi doang soalnya gue ga ada yg chat.

Shasa : Ras, 15 menit gue jemput. Kita kerumah Aya.

Fathar : Mau ngumpul? Seru nih. Ik00t ah..

Shasa : Lo ga usah ikut Thar. Lo sama Rifky kerumah Galang aja.

Fathar : Sama Rifky?

Rifky : BANG PATAR! RIFKY JEMPUT SINI GECE JANGAN LAMA EA

Fathar : Kurang ajar bedak bayi.
/Read by 7/

---

"Lo itu kenapa?" Shasa ngelus punggung Cahaya pelan. Berusaha nenangin Cahaya yang nangis daritadi, ga tau kenapa.

Cahaya menetralkan nafasnya, berusaha buat engga terisak lagi, berusaha buat engga biarin air matanya keluar lagi. Karena dia harus menjelaskan semuanya sebelum terjadi kesalah pahaman antara dia sama yang lain.

Dia cerita semuanya dari pertemanan dia sama Satya sampai kejadian di cafe tadi. Shasa sama Raras dengerin Cahaya ngomong dengan seksama, semua pertanyaan yang ada dihati mereka disimpan dulu karena ngga mau memotong cerita Cahaya.

"Gue ga tau mau ngebela siapa." Gumam Shasa sambil senderin punggungnya di kepala ranjang. Fyi, mereka lagi ada dikamar Cahaya.

"Engga salah sih kalau lo mau meluk si Satya itu, secara kalian ini temen kecil. Tapi lo engga mikirin Dandi yang statusnya itu pacar lo. Orang yang hakikatnya harus tau seluk beluknya elo. Setidaknya kalau mau pelukan. kalian berdua harus inget tempat juga, kalian di cafe kan? Kok gampang banget pelukan di tempat umum kaya gitu?" Jelas Shasa panjang sedikit nyindir Cahaya.

"Tapi Dandi kasar Sa. Dia nonjok orang tanpa pikir panjang kaya gitu. Cemburu boleh, buta jangan. Dia bisa minta penjelasan dulu sama Cahaya, bukan asal pukul anak orang aja." Kini giliran Raras yang berbicara tentang pendapat dia.

Mampus, sekarang Cahaya harus berpikir dengan pola pikir siapa?

"Ras, kalo si Satya itu juga engga asal peluk, kejadian kaya gini juga ngga akan terjadi. Karena dia, Cahaya sama Dandi jadi renggang kaya gini." Nah lo! Sekarang Satya yang disalahin.

-to be continued

happy 100k readers sayang-sayangkuu🎉

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang