8. Masak

17K 882 4
                                    

Sebuah pemandangan romantis juga menjijikan terpampang didapur apartmen Cahaya.

Dengan wajah yang penuh dengan tepung dan bubuk coklat, Dandi memeluk pinggang Cahaya sambil sesekali mengecup pipi pacarnya itu dengan terkekeh geli melihat Cahaya yang ikut mengomel.

"Sosor ae terus Dan! Ntar ga selesai-selesai kue-nya kamu sendiri yang marah loh." Ucap Cahaya sambil mengaduk adonan roti bolu.

Dandi terkekeh pelan. "Abisnya pipi kamu ada coklat-nya, pengen jilat tapi ntar kamu marah. Yaudah aku cium aja."

Semakin menjadi pula tingkah Dandi. Cowok itu nduselin mukanya --yang penuh tepung-- dileher Cahaya. Membuat sang empu-nya leher mendengus sebal, "Kotor nih leher gue, tepung semua."

"Yamaap, leher kamu masih bersih, beda sama aku yang kotor semua." Sahut Dandi gamau kalah. "Lagian dua jam cuma buat adonan doang Ya?"

"Pala lo belah dua."

Buru-buru Dandi menepuk pelan mulut kotor Cahaya, kemudian mengusap pucuk kepala pacarnya. "Kasar." Peringatnya.

"Iya maaf." Terjadi jeda sebentar.

Dandi terus saja meraba perut rata Cahaya dan mengecup pundak, leher, juga pipi Cahaya.

Salah siapa bikin gemes.

"ASTAGHFIRULLAH BANG DANDI."

Kampret.

Fathar, Galang, Nando, Andra, Rifky, Shasa, dan juga Raras masuk kedalam apartmen Cahaya yang tidak dikunci secara tiba-tiba.

"Lah? Ngapain lo pada disini?" Ucap Dandi sambil melepas pelukannya pada Cahaya.

Sama halnya dengan Dandi, Cahaya juga terkejut dengan kedatangan teman-temannya namun selanjutnya dia ikut senang karena mereka datang. Setidaknya membuat Dandi berhenti bergelayutan ditubuhnya.

"Nikung lo bang. Cahaya lo kasarin mulu. Curiga gue kalo dia uda kaga praone."

"Mulut lo Thar!" Ucap Galang sinis.

Gangotak, Fathar.

"Gue bantuin ya?" Tawar Raras kemudian diangguki Cahaya.

Shasa? Sedang menyuruh 6 pria duduk diam diruang tamu.

Menyusahkan.

"Tapi gue mau sama Aya, Sa!" Rengek Dandi.

"Ngga! Nanti Cahaya lo apa-apain lagi. Kaya gatau definisi pacaran ala elo aja!"

Dandi hanya cemberut sambil menatap sinis Shasa. Nando yang melihat itu hanya memperhatikan.

Mau ngebela Dandi, takut disleding Shasa.

"DANDI! MANDI DULU SANA! BADAN KAMU KOTOR SEMUA!" Mendengar itu Dandi langsung tersenyum lebar.

"MANDIIN YANG."

"Sini bang, gue mandiin."

"Jijikin Fathar!"

---

Ini part gaje banget sumpah.
Hape saya baru balik dari genggaman haram

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang