4

117 14 7
                                    

Pagi hari di sekolah sudah terlihat di depan pintu Hilda & Aqmar yang sedang bertengkar

"mar intinya nanti bayarin traktirannya"
"hil... Pantungan lah".
"kan salah kamu makannya lama"
"kan kamu yang nggk sportif"
"kok aku?"

Tak lama kemudian Sekar , Tiara , Alde , Abay menghampiri Hilda & Aqmar yang sedang bertengkar

"eh kalian kenapa si?" tanya Tiara
"Iya nih keras banget suaranya" ucapa Sekar
"Dia nih nggak mau bayarin traktiran" kata Hilda
"tapi kan..." ucap Aqmar yang terputus sebab mulut aqmar di bungkam Alde
"ssstt...." ucap Alde sambil membungkam Aqmar
"iya hil terus mau kalian gimana?" kata Sekar
"mau aku Aqmar yang bayarin" kata hilda
"tap..." ucapan Aqmar kembali terputus sebab di bungkam oleh Abay
"sssstt.... " ucap Abay sambil membungkam Aqmar lalu Abay & Alde mengajak Aqmar pergi menjauh dari Hilda

(Aqmar,Abay,Alde)

"eh mar kamu itu kalau ngehadepin cewe harus sabar" ucap Alde
"iya cewe itu perlu di mengerti" kata Abay
"iya deh iya" ucap Aqmar terpaksa

(Sekar,Tiara,Hilda)

"hil kamu itu ya harus sabar dan ngerti , mungkin aja dia lagi bokek" Kata Tiara
"iya hil kalo emang nggak bisa nggak papa itu kan cuma game"kata sekar
"iya deh maaf. Tapi traktirannya jadi kok kan aq udah janji"kata hilda
"iya udah kalo gitu tapi ikhlas kan?" kata sekar
"iya ikhlas " ucap Hilda

Setelah itu mereka kembali ke kelas Hilda dan Aqmar pun saling meminta maaf satu sama lain
"maaf ya mar kalo aku egois"
"iya nggak papa aku ngerti ko. Aku juga minta maaf"
(sambil bersalaman)

Saat mereka di kelas mereka baru sadar kalo mereka dari tadi tidak melihat Akbar & Devita
Tidak lama kemudian Akbar & devita datang dengan keringat yang bercucuran

"haduh.... Cape banget " ucap devita dengan nafas terengah-engah
"ya gara² kamu si" ucap Akbar
"kamu juga kenapa angkotnya nggak di Stop" ucap Devita
"kan aku terlalu fokus sama kamu" ucap Akbar
"apa?"ucap devita
"maksud ku sama tas kamu" ucap Akbar
"tas?" ucap devita
"kalian kenapa? Pagi² udah berantem keringetan lagi" tanya Sekar
"iya kalian kenapa si?" tanya Alde
"itu Akbar aku suruh berhentiin angkot malah diem aja kan kita jadi jalan kaki ke sekolah mana jauh" ucap Devita
"jangan²" ucap Abay
"pasti fokus sama Devita" ucap tiara
"cieee cieee benih cinta nih"ucap Aqmar
"mulai berdesir nih hati" ledek Hilda
"ya nggak mungkin lah"ucap Akbar & Devita secara bersamaan 
"ngucapinnya aja barengan mungkin aja di takdirkan bareng" ucap Alde

Bel pun berbunyi semua siswa pun duduk di bangku masing² namun Akbar tetap saja memandang Devita dari kejauhan itupun yang menyita perhatian yang lain karna guru sedang menerangkan Akbar malah memandang vita bukan papan tulis namun ada juga yang aneh karna ada anak yang bernama Syahfa yang dari tadi memandang Alde.
Syahfa adalah cewe yang satu kelas dengan Alde dan sahabat² Alde. Syahfa adalah anak yang cerdas namun dia sangat pendiam di kelas dan juga teman SMP Alde dulu.
Saat semua orang Sibuk meledek Akbar yang dari tadi memandang Devita berbeda dengan syahfa yang tatapannya tertuju pada Alde. Alde pun melihat syahfa balik namun syahfa malah salting dan memalingkan muka.

"eh bay syahfa dari tadi liatin aku terus" bisik Alde pada Abay
"ya biarin lah de" jawab Abay
"kan aku nggak enak" ucap Alde.
"nggak enak kenapa? Orang nggk bisa di makan" jawab Abay
"hmmm" ucap Alde yang langsung Badmood

Saat di kantin Sekar pun baru mengingat bahwa uang Sekar ketinggalan di kelas Sekar pun mengajak Tiara mengantarnya ke kelas namun di meja Sekar & Tiara malah terdapat sebuah Tulisan "JAUHI DIA " Sekar & Tiara pun bingung maksud dari tulisan itu. Sekar & Tiara pun memutuskan kembali ke kantin & bercerita pada Alde,Aqmar,Abay,Akbar,Hilda,Devita.

"kok bisa ya" ucap Hilda
"kira² ini kerjaan siapa si iseng banget" ucap Devita
"Bisa aja teror bisa aja cuma iseng aja bisa juga cuma coretan" ucap Alde
"tapi tulisannya itu pake spidol merah kayak di film horor gitu" ucap Sekar
"apa perlu kita ngadu guru BK" ucap Tiara
"kayak nya nggak usah ini kan masalah sepele mending di hapus aja tulisannya pake apa gitu biar ilang" ucap Abay
"yaudah lah jangan di fikirin" saran Aqmar
"iya tapi takut aja kan aku orang baru di sekolah ini" ucap Sekar
"nggak papa kan ada aku.... Eh maksudnya ada kita" ucap Alde
" Alde mulai lagi" ucap Akbar



Desiran Hati (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang