Saat jam istirahat di sekolah, Akbar & Devita sedang berada di kantin mereka pun mengobrol dengan serunya, namun saat di tengah obrolan mereka yang sangat seru, Akbar pun berbicara suatu hal yang membuat Devita terkejut
"oh ya dev semisal aku suka sama kamu gimana"
"hah? Mak-sud-ka-mu" ucap Devita terbata bata
"hahahahhahah aku bercanda kok dev"
"huh syukurlah"
"emang kenapa"
"ya nggak papa kan kalo beneran ya nggak mungkin kita kan sahabat"
"sahabat lebih baik dari pada cinta"ucap Akbar lirih
"apa bar?"
"nggak kok dev"Di tempat lain Hilda dan Aqmar pun sedang berada di perpus bersama karna saat ini waktunya mereka piket perpus.
"Hil, menurut kamu apa si arti cinta sama seseorang sama Sahabat"
"kenapa tanya gitu"
"tanya aja"
"harus jawab"
"ya iya lah"
"Kalo bagi aku itu sahabat segalanya sedangkan cinta hanya tambahan"
"tambahan?"
"iya.... Karna cinta seseorang itu belum tentu tulus beda sama sahabat"
"owh..."Di kelas Alde,Abay,Sekar&Tiara
"Sepi kalo cuma berempat"Ucap Sekar
"kan Hilda sama Aqmar lagi piket perpus" ucap Abay
"kalo Devita sama Akbar?" tanya Sekar
"iya ya mereka hobinya ngilang terus"ucap AldeTiba² Syafa menghampiri Alde yang sedang bersama Sekar,Tiara&Abay
"Alde aku minta maaf" ucap Syafa
"iya" ucap Alde
"alde kamu jangan gitu lah" ucap Sekar lirih
"iya syafa kamu udah aku maafin, mending minta maaf sama Sekar"ucap Alde
"maaf alde aku nggak bisa" ucap syafa sambil meninggalkan Alde
"hmm.... Ya gitu namanya orang nggak tau adab" ucap Tiara
"huss... Jangan ngomong gitu tir nggak baik jangan biasain ceplas ceplos" ucap Abay
Tiara hanya diam mendengar ucap AbayBel masuk berbunyi seluruh siswa masuk ke kelas masing² untuk memulai pelajaran. Tak lama bel pulang pun berbunyi ber iringan dengan turunnya hujan deras Alde & Sekar pun memutuskan pulang bersama walau keadaan saat ini hujan.
"oh ya temen² aku sama Sekar mau pulang duluan ya sama Sekar" ucap Alde
"kan sekarang hujan" ucap Devita
"nggak papa dev biar seru"
"yaudah terserah kalian, tapi kita pulangnya nunggu hujan reda, nggak papa kan" ucap Hilda
"nggak papa kok santai aja"ucap SekarAlde & Sekar pun pulang dengan berjalan kaki sambil menikmati guyuran hujan yang membasahi tubuh mereka di tambah dengan obrolan seru mereka
"Alde tau nggak aku suka hujan"
"kenapa"
"karna hujan itu mengajarkan aku arti kekuatan dimana jatuh berkali-kali tapi dia nggak berhenti untuk kembali"
"kalo aku suka hujan karna hari ini"
"kok bisa"
"karna hujan telah berhasil membuatmu tersenyum"
"hih apaan sih, sejak kapan seorang Alde ngegombal"
"sejak dalam perut"
"hahahahahahhahhahhaah" tawa mereka bersama-sama di iringi guyuran hujanMungkin saat ini adalah hari dimana Alde tersenyum lepas karna seorang perempuan yaitu Sekar karna sebelumnya Alde jarang tersenyum lepas karna perempuan. Paling² karna sahabat Alde atau keluarga Alde, mungkin karna Alde belum pernah senyaman ini dengan seorang perempuan.
Sesampainya di rumah Alde terus saja senyum² sendiri membayangkan kejadian hujan² bersama Sekar entah apa yang membuat Alde sebahagia itu apa karna CINTA entahlah mungkin hanya waktu dan mereka berdua yang dapat menjawabnya
Setelah itu Alde memutuskan menelfon Sekar
"hallo Sekar, Assalamualaikum"
"hallo Alde,Waalaikumsalam, ada apa telfon? Tumben"
"pengen aja emang nggak boleh"
"ya nggak papa lah"
"Sekar"
"iya"
"tau nggak sinonimnya nyaman"
"nggak akan beralih"
"kayak aku ke kamu"
"alde alde bisa aja kamu"
"hahahahahhah"
"ketawa lagi"
"yaudah ya bentar aja telfonnya aku mau belajar kalo masih kangen chat aja"
"ya kali aku kangen"
"mungkin"
"iya udah assalamualaikum Alde"
"waalaikumsalam Sekar"
"kok nggak di mati in telfonya"
"kamu aja yang mati in"
"kamu aja Sekar"
"mggak enak jadinya"
"bilang aja kamu masih mau denger aku & nggak rela aku tinggal belajar"
"apaan sih.... Yaudah barengan ya"
"y udah aku itung 1 2 3"Setelah telefon mereka langsung mengerjakan aktivitas masing²
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiran Hati (Complete)
Teen FictionMengisahkan tentang sebuah persahabatan tanpa memandang perbedaan serta sebuah kisah remaja tentang arti cinta yang di awali dari kebiasaan