Hari ini adalah Hari libur jadi biasanya kalo mereka lagi nggak ada acara mereka pasti joging di taman.
(sekar&Alde)
"Sekar cape nggak"
"biasa aja si, emang kamu nggak cape"
"nggak sama sekali"
"padahal kamu udah keringetan lo" sambil mengusap keringat Alde dengan tisu
"nggak lah kan aku larinya sama seseorang yang spesial"
"martabak kali spesial"
"kamu nggak percaya kalo kamu spesial"
"nggak"
"mau tau buktinya"
"mau"
"mau tau banget apa mau tau aja"
"mau tau banget Alde sayang"
"ciee udah manggil sayang"
"ih Alde jawab cepetan dong"
"ya karna di sekian banyak cewe cuma kamu yang bisa naklukin xowo sekeren aku"
"ih PD banget" Sekar pun lari meninggalkan Alde
"sekar tunggu... Malah lari"(Devita & Akbar)
"dev nanti bungkus makanan ya"
"buat apa"
"buat camer"
"mama sama papa, nggak usah bar"
"ya nggak papa, sekalian PDKT sama camer biar kalo nanti nikah sama kamu udah akrab"
"jauh banget"
"kan kita harus mikir ke depan"
"itu terlalu ke depan"
"aku nggak terlalu ke depan kok"
"terus"
"ya aku terlalu cinta aja sama kamu"
"gombal"
"serius dev"(Hilda & Tiara)
"tir gini ya nasib jomblo"
"ya mau gimana lagi udah nasib"
"tapi tir kamu kan udah deket sama Abay dan kamu suka sama Abay kan"
"kamu juga cocok sama Aqmar kenapa nggak jadian aja"
"kenapa harus jadian kan aku udah pernah jadian sama Aqmar" Hilda keceplosan
"apa hil"
"nggak kok"
"bentar deh bentar kamu jadian sama Aqmar, kapan?"
"udah lama dan udah putus"
"ha? Terus gimana"
"ya putus lah"
"iya... Maksud aku kok bisa putus"
"udahlah nggak penting"
"tapi kamu masih sayang kan"
"aku coba lupain kok"
"berarti sayang kan"
"kamu juga sayang sama Abay kan"
"yaudah Hil intinya kita sama² gengsi"
"iya juga tir tapi maklum lah gengsi juga masak cewe yang nyatain"Di tempat yang sama Aulia juga joging namun Aulia bertemu dengan soni tanpa sengaja
"soni kan"
"iya aku soni"
"masih inget aku"
"ingetlah kamu Aulia kan"
"iya... Btw kamu joging juga"
"iya kamu juga"
"samaan dong"
"ya..."
"kalau abis joging enak nya minum..."
" es kelapa" ucap Aulia & soni bersamaa
"kami suka Es kelapa juga"
"iya son, bahkan setiap abis joging selalu minum es kelapa"
"sama aku juga lia"
"kok bisa samaan ya"
"entah"Namun tiba² pandangan soni beralih pada Sekar & Alde yang joging bareng
"son... Son... So...soni"teriak Aulia
"iya"
"kenapa kamu liat Alde sama Sekar"
"nggak papa kok"
"kamu suka sama sekar?"
"nggak kok"
"mata kamu nggak bisa bohong"
"emang kalo aku suka sama Sekar atau nggak itu masalah buat kamu"
"ya enggak si"
"yaudah jadi beli es kelapa nggak"
"jadi dong"Di tempat lain Hilda & Tiara merasa haus dan pada akhirnya mereka memutuskan membeli es kelapa.ternyata di kedai es kelapa terdapat Abay & Aqmar
"hil.... Kayaknya aku kenal deh sama orang di kedai es kelapa"
"iya tir kok kayak Aqmar ya"
"dan yang satunya Abay kan"
"tir jangan kesana deh"
"kenapa? Kamu takut sama mantan"
"ya enggak"
"udahlah ayo"Saat mereka sampai di kedai Hilda & Tiara pun langsung duduk disamping Aqmar & Abay
"hay"sapa Tiara
"eh kalian di sini juga"ucap Aqmar
"iya"ucap Tiara
"ngapain"ucap Abay
"nyangkul"ucap Tiara
"eh Hilda diem aja"ucap Aqmar
"oh iya halo"ucap Hilda kaku
"oh ya hil kamu duduk sebelah Aqmar aja biar aku duduk di samping Abay"ucap Tiara
"tap..tapi tir" ucap Hilda
"nggak papa hil udah sana"ucap tiaraHilda pun pindah di samping Aqmar
(Abay & Tiara)
"tir kamu udah nggak marah"ucap Abay
"nggak kok"
"oo syukur lah"
Tiara hanya senyum
" bentar ya tir, bang es nya dua ya"
"kok dua"
"biar mereka pesen sendiri"(Aqmar & Hilda)
"hil"
"iya"
"kok jadi kayak baru kenal gitu ya"
"iya"
"hil kamu dari tadi iya terus"
"emm... Iya"
"hil aku tau kita udah berakhir tapi semuanya itu tetep sama aku tetep sayang sama kamu dan aku pengen kita tetep bisa sahabatan"
"iya mar aku ngerti"Saat ini Abay & Tiara memang kembali akur
"tir kamu cobain es aku dong"
"kan sama mar"
"beda tau"
"buka mulutnya" Abay pun menyuapi Tiara
"rasanya sama aja bay"
"beda kan kalo aku yang nyuapin rasanya berubah"
"berubah gimana"
"berubah jadi cinta"
"ih geli tau denger ucapan kamu"
"oh ya tir gantian dong aku mau cobain es kamu"
"oke... Buka mulut dong" tiba² Tiara menaruh kembali sendoknya karna Tiara melihat Aulia yang berjalan menuju kedai es
"tir aku udah buka mulut nih katanya mau nyuapin"
"Aulia"
"mana Aulia"Sejujurnya Aulia tidak mau membeli es di kedai itu karna Abay namun karna soni menguatkannya Aulia pun memberanikan diri
"son jangan beli di situ"
"kenapa"
"ada Abay"
"terus apa masalahnya"
"ya aku dulu suka sama Abay dan karna cinta buta aku jadi jahat"
"kamu nggak usah takut" sambil menggenggam tangan Aulia
"son"
"nggak papa percaya aja sama aku"Saat Soni & Aulia sampai di kedai
"hay Aulia"ucap tiara
"hay tiara"ucap Aulia
"lia kamu udah ada gandengan sekarang"ucap Tiara
"iya lah gandengan orang sama pacar sendiri" ucap Soni
"what kalian udah pcacaran"ucap Tiara
"son" ucap Aulia
"lia kalo mereka tau kamu punya pacar pasti mereka akan maafin kamu"ucap Soni lirih
"son kamu beneran pacaran sama dia"tanya Abay
"iya"ucap soni
"syukurlah"
"yaudah aku sama lia duluan ya es nya udah selesai"ucap soniSoni dan Aulia pun pergi
"soni itu kelas apa si" tanya Aqmar
"kelas ipa 2, masak kalian nggak tau si dia itu anaknya pinter banget"ucap Hilda
"emang iya"ucap Abay
"iya.... Dia itu pernah lomba fisik mewakili sekolah dan juara 3 tingkat nasiona"ucap Hilda
"kok mau ya sama Aulia" ucap Tiara
"hus... Biarin lah semoga aja dengan adanya soni dia jadi berubah"ucap Hilda
"amin"ucap Abay ,aqmar ,tiara(soni & aulia)
"son lepasin tanganku"
Soni pun melepaskan tangan Aulia
"son kamu nekat banget si bilang ke mareka kalo kita pacaran"
"emang kenapa"
"ya apa itu nggak terlalu berlebihan"
"nggak kok lia lagian aku juga udah suka sama orang & kamu juga udah suka Abay kan, jadi pura² ini hanya untuk sementara sampe temen² kamu maafin kamu & pastinya tunjukin kalo kamu udah berubah"ucap soni
"iya son ngerti, tapi kamu suka sama siapa"
"sekar"
"sekar ipa 1"
"iya"
"dia kan pacar Alde"
"setidaknya aku hanya mencintai dalam diam bukan menjadi pengacau"
Aulia pun diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiran Hati (Complete)
Teen FictionMengisahkan tentang sebuah persahabatan tanpa memandang perbedaan serta sebuah kisah remaja tentang arti cinta yang di awali dari kebiasaan