Keesokan harinya di sekolah, Alde terlihat agak berbeda karna Alde lebih terlihat rapi
"hay guys" ucap Alde
"hay juga Alde" ucap sahabat Alde bersamaan
"eh de tumben rambutnya rapi abis di setrika emang"ledek Tiara
"alde juga wangi kayak kuburan baru" ledek Abay
"bisa aja kalian berdua "ucap Alde
"ikutin aja si"ucap Tiara
"ikutin apa sih tir"ucap Abay
"ya ikutin ledek Alde lah"ucap Tiara
"stopp.... Kalian nggak bisa apa nggak berantem sehari aja" ucap devita
"nggak bisa"ucap Abay & Tiara bersamaan
"yaelah jawab aja barengan jodoh tu" ucap Akbar
"udah² sekarang aku mau tanya tumben si de rapi" tanya Hilda
"kan aku mau ketemu pacar"ucap Alde
"pacar yang mana emang" tanya Akbar
"emang kapan jadian" tanya Aqmar
"oh ya kalian belum tau ya, sekar sini dong" ucap Alde sambil menarik sekar agar mendekat ke Alde
"oh ya pertama Sekar itu pacar aku, kedua kemarin kita jadian, ketiga yang pasti nanti siang aku traktir bakso" ucap Alde
"kalo makanan ma ayo aja"ucap Hilda
"oh ya emang kalian nggak nyusul kita"ucap sekar
"nyusul gimana"tanya Devita
"ya nyusul kita pacaran lah"ucap Sekar
"ya kali Akbar sama Devita , Tiara sama Abay , tinggal Hilda sama Aqmar nih siapa si pasangannya"ucap Alde
"belum saatnya lah de"ucap Aqmar
"lagian kok aku sama Akbar"ucap devita
"aku juga ngapain sama Abay" ucap Tiara
"heh aku bahas Aqmar sama Hilda malah kalian yang nyerocos"ucap Alde
"dulu Aqmar sama Hilda deket, Aqmar malah suka jailin Hilda tapi aneh sekarang kalian berdua jauh terus Aqmar udah nggak jail lagi. Sebenernya kenapa si"ucap Sekar
"nggak papa sekar, aduh kalian jangan suka ngomong yang nggak² lah" ucap Hilda
"okelah" ucap SekarSetelah itu mereka mengikuti pelajaran lalu mereka istirahat dan makan bakso sesuai yang di janjikan Alde
"temen² gimana kalo kita buat kesepakatan" ucap sekar
"kesepakatan apa" tanya Alde
"ya kesepakatan siapa yang jadian harus nraktir atau kasih PJ"ucap Sekar
"PJ" tanya Abay
"pajak jadian" ucap Sekar
"oke setuju" ucap mereka bersamaan
"tapi kalo semisal nggak ngasih PJ"tanya Akbar
"ya semoga aja nggak langgeng"ucap Devita.
"hus... devita jahat banget"ucap Tiara
"tapi kalo semisal mereka nggak ada uang" tanya Aqmar
"ya bilang terus di tunda"ucap HildaSetelah Hilda menjawab pertanyaan Aqmar, Aqmar langsung melihat Hilda. Aqmar pun berfikiran kalo Hilda sudah tidak marah
"woy liatin Hilda mulu"ucap Akbar keras sambil memukul bahu Aqmar lalu Aqmar pun terkejut
"berarti ada delapan sahabat yang cinlok"ucap Sekar
"jarang tau sahabat dapet sahabat" ucap Alde
"itu mah sahabat jadi cinta tapi kalian kalo udah pacaran satu sama lain tetep kompak ya & kita tetep sahabatan" ucap Sekar
"itu si pasti Sekar, tapi itu tadi kalian ngomongin diri kalian sendiri"ucap Tiara
"ya nggak lah aku sama Sekar ngomong tentang kita yang cinlok satu sama lain. Dan keliatannya pada gengsi untuk jujur"ucap Alde
"kalo aku tunggu kabar baik dari kalian aja lah"ucap Sekar
"eh btw bakso nya enaknya"ucap Hilda yang berusaha mengganti topik pembicaraan
"kayak nya hilda nggak nyaman"ucap Aqmar dalam Hati
"enak lah hil apalagi gratis"ucap Akbar
"gratisan mulu" ucap AbaySetelah mereka makan mereka pun masuk kelas
"devita"panggil Akbar
"apa bar"
"nanti pulang sekolah aku kerumah kamu ya"
"sama temen²?"
"sendiri"
"ngapain"
"main ajalah"Ucap Alde dari kejauhan"dia mungkin mau ngelamar dev"
devita hanya menggelengkan kepala
Setelah pulang sekolah Akbar pun pulang untuk berganti baju & langsung ke rumah Devita
Setelah Akbar sampai di rumah Devita
"assalamualaikum"ucap Akbar sambil mengetuk pintu
"waalaikumsalam" ucap mama Devita sambil membuka pintu
"eh Akbar nyari Devita ya" ucap mama devita
"ya iyalah nyari devita tante masak nyari tante nanti om marah sama saya" ucap Akbar
"kamu tu bisa aja bar" ucap mama devita kemudian memanggil devita"eh udah nyampe"ucap devita
"yaiyalah nyampe kan udah duduk" ucap AkbarKemudian mama Devita pun ikut duduk bersama Akbar & Devita
"mama kok duduk"tanya devita
"terserah mama lah dev. Oh ya bar kok kamu sendirian mana yang lain"ucap Mama devita
"iya te soalnya saya ada perlu sama devita" ucap Akbar
"owh"ucap Mama Devita
"eh bar kamu ngapain kesini"ucap Devita lirih
"kan mau ketemu camer"ucap Akbar lirih
"oh jadi Akbar pacar kamu dev" ucap mama DevitaLalu Akbar menjawab "iya" Devita menjawab "nggak" secara bersamaan
"terus yang bener yang mana" tanya mama Devita
"nggak lah ma" ucap Devita
"tenang aja tante camer eh maksud saya tante. Kita ma masih OTW jadian dan saya juga minta doanya"ucap Akbar
"ehemmm.... Belum apa² aja manggil camer" ucap Devita
"yaudah gini aja, gimana kalo saya nembak Devita di depan tante"ucap Akbar
"ya ampun dev kamu nggak bilang si kalo kamu deket sama Akbar, Akbar itu udah ganteng, baik , humoris lagi"ucap mama devita lirih
"tapi Akbar nekad banget si"ucap Devita dalam hati
"dev di saksikan mama kamu aku maj ngomong sebebernya aku udah suka sama kamu udah lama maaf juga kalo aku baru jujur & aku mau kamu jadi pacarku" ucap Akbar sambil mengeluarkan coklat di jaketnya
"gimana tante camer" ucap Akbar
"tante setuju aja tapi tante terserah Devita" ucap mama Devita
"iya aku mau"ucap devita
"yess..... Tante camer makasih ya, dev makasih ya" ucap AkbarSetelah lama mereka mengobrol Akbar pun berpamitan pulang
"tante camer , dev aku pulang dulu ya" ucap Akbar smbil bersalaman dengan mama devita
"dev anterin Akbar keluar sana , mama mau ke dapur"
"iya ma"Devita pun mengantar Akbar hingga kedepan motor
"dev aku pulang ya" ucap Akbar
"iya ati² ya"
"iya pacar"
"apaan si"Akbar pun pulang
PENULIS
Makin kesini akunya malah bingung sampe minta saran kemana mana
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiran Hati (Complete)
Teen FictionMengisahkan tentang sebuah persahabatan tanpa memandang perbedaan serta sebuah kisah remaja tentang arti cinta yang di awali dari kebiasaan