11

45 7 0
                                    

Ditempat lain Sekar berjalan sendiri & di hampiri oleh Syafa & Aulia

"eh sekar " ucap Aulia
"sekar aku ada penawaran lo buat kamu" ucap Syafa
"permisi aku mau lewat"ucap Sekar
"eh jangan buru² gitu la" ucap Aulia sambil menahan bahu Sekar
"oh ya Sekar gini  lo aku cuma mau bilang kamu jangan deket² Alde terus lah jauhin Alde atau.." ucap Syafa
"atau apa" ucap Sekar
"atau sahabat Alde termasuk kamu & Alde akan celaka" ucap Aulia
"kalian mau apa sih" ucap Sekar
"gampang banget kok cukup buat Alde benci sama kamu atau cukup jauhin Alde gampang kan" ucap Syafa
"tapi itu susah" ucap Sekar
"gampang sih kalau nggak mau tinggal nyelakaian satu² mungkin mulai dari kamu kali ya" ucap Syafa
"jangan plis" ucap Sekar memohon
"yaudah turutin aja sih" bentak Aulia
"oke tapi kasih aku waktu" ucap Sekar "tapi secepatnya ya" ucap syafa sambil menepuk pipi Sekar

Lalu syafa & Aulia pergi meninggalkan Sekar

Sekar pun langsung pergi ke kelas dan berusaha bersikap biasa pada Devita,Hilda,dan Tiara

"sekar dari mana kamu" tanya Tiara
"dari Toilet" ucap Sekar
"kamu kenapa Sekar kok kayak nggk bersemangat gitu, kamu sakit"tanya Devita
"Hilda juga dari tadi diem aja, kenapa sih sebenernya kalian berdua itu"ucap Tiara
"nggak papa kok tir, santai aja" ucap Hilda
"cerita aja sama kita" ucap Devita
"nggak papa dev cuma lagi nggak mood aja" ucap Sekar

Setelah itu Alde datang menghampiri para cewe terutama Sekar

"hay" ucap Alde.
"hay" ucap Sekar,Hilda,Tiara,Devita
"aku mau pinjem Sekar boleh"ucap Alde
"ih Alde ganggu aja, kenapa Emang"ucap Devita
"jangan kepo atu" ucap Alde
"udah bawa aja ikhlas kok" ucap Tiara
"biasa aja Tiara, eh Hilda diem² bae" ucap Alde
"Hilda lagi sariawan kali jangan ganggu" ucap Devita
Hilda hanya tersenyum tanpa sepatah kata.
"yaudah aku ajak Sekar dulu" ucap Alde sambil menggandeng Sekar

Alde pun membawa Sekar ke lorong sekolah yang sepi

"alde kenapa kamu bawa aku kesini"
"nggak usah takut"
"tapi, aku mau ke kelas"
"bentar lah , sekar aku sebenernya suka sama kamu sejak awal kamu masuk sini aku itu udah ngerasa beda gitu kalo deket kamu dan bawaannya ketawa kalo sama kamu"sambil memberikan coklat pada sekar.

Sekar pun menerima coklat tersebut namun pada Akhirnya sekar membuang coklat itu di hadapan Alde

"kenapa Sekar, kamu nggak suka coklatnya ya"
"Alde Alde ternyata kamu bodoh ya"
"bodoh?"
"iya, gampang banget baper.... Aku tuh deketin kamu cuma buat kamu baper" ucap Sekar dengan mata berkaca kaca
"Sekar maksud kamu apa"
"iya kamu tau sendirilah" air mata sekar pun menetes sehingga Sekar berbalik arah dengan memunggungi Alde
"Sekar itu bukan kamu yang aku kenal, setidak kamu bisa ngomong baik² nggak usah kayak gini"
Lalu Sekar menghapus air matanya dan menghadap Alde
"ini lah aku"
"kamu harus tau Sekar aku beruntung tidak menjadi pacar kamu"
"aku lebih beruntung bisa mempermainkan kamu karna aku tau kamu suka sama aku dan jadilah permainan ini"
"jujur aku kecewa sama kamu" lalu Alde pergi meninggalkan Sekar dengan sebuah kekecewaan

Saat Alde pergi Sekar pun mengambil coklat yang telah dibuangnya lalu Sekarpun menangis dengan penuh penyesalan

"maafin aku Alde, hanya ini yang bisa aku lakukan, aku terlalu takut kehilangan kamu&temen² , aku hanya ingin kalian nggak celaka. karna Aku tau syafa orang nya nekat, maafin aku Alde dan jujur aku juga sayang sama kamu tapi sayang ini akan membuat petaka bagi kita semua"

Di tempat lain Alde menemui Akbar yang sedang di kantin

"eh de, kenapa wajah mu murung"
"nggak papa bar"
"alde kita sahabatan udah lama aku hafal sama wajah kamu kalo seneng atau lagi ada masalah kayak saat ini"
"aku kecewa bar sama Sekar"
"Sekar? Emang kenapa"
"tadi aku nembak Sekar"
"terus seorang Alde galau karna di tolak cewe"
"bukan masalah di tolaknya"
"terus kenapa"
"yang buat aku sakit hati itu ketika Sekar buang coklat dari aku dan bilang kalo selama ini dia deket sama aku hanya karna dia pengen buat aku baper dan dia berhasil apalagi dia udah tau kalo aku suka sama dia"
"keterlaluan banget sekar untung aja Devita nggk kayak sekar"
"udahlah nggak usah dibahas & nggak usah cerita ke siapa²"
"tapi aku nggak janji de"
"yaudah balik ke kelas yuk"

Ditempat lain Hilda & Aqmar sedang berbicara

"Hil aku perhati in kamu diem aja"
"nggak kok biasa aja"
"kalo emang kamu nggak nyaman ya kita udahan aja"
"nggak usah mar, aku cuma takut aja sama nggak siap liat reaksi mereka kalo tau kita pacaran"
"udalah hil lagian temen² pasti ngerti kok"
"terus sekarang kita gimana"
"ya mau nggak mau kita harus cerita karna cepat atau lambat pasti mereka tau"
"terserah kamu aja deh mar"
"yaudah nanti pulang sekolah ya"
"terserah"

Saat pulang Sekolah Alde yang biasanya pulang bareng Akbar tapi tidak untuk hari ini Alde lebih memilih pulang sendiri

"de , nebeng ya kayak biasa" ucap Akbar
"sorry bar untuk kali ini mending kamu bareng Abay atau aqmar"
"iya de , aku ngerti".ucap Akbar
"eh bay nebeng ya"ucap Akbar
"oke" ucap Abay
"yaudah duluan ya" ucap Alde lalu pergi
"eh Alde knapa? Kok perasaan mendadak nggak enak ya" ucap Aqmar
"udalah mar nggak papa mungkin emang lagi pengen sendiri" ucap Akbar
"bener tu kata Akbar" ucap Abay

Saat ini Alde sedang bingung entah apa yang harus Alde lakukan di sepanjang jalan Alde hanya terbayang bayang ucapan Sekar. Namun pada akhirnya Alde tidak melihat bahwa lampu merah menyala itu karna Alde yang sejak tadi bengong. Lantas motor Alde pun bertabrakan dengan mobil. Alde pun segera di larikan ke rumah sakit. Ayah Alde pun yang mendapat kabar itu langsung menuju rumah sakit. Ibu Alde pun langsung mengabari Devita yang sedang berada di rumah Tiara bersama Hilda & Sekar

"halo dev"
"ya tante ada apa"
"Alde kecelakaan dan sekarang ada di rumah sakit"

Tanpa jawaban devita pun langsung mematikan telfon tersebut.

"dev kenapa" tanya sekar yang melihat wajah Devita syok
"sekarang kita semua ke rumah sakit dan jangan lupa kabarin cowo² kalo Alde kecelakaan"ucap Devita
"apa dev" ucap Sekar yang juga syok
"yaudah sekarang kita langsung ke rumah sakit aja" ucap tiara
"yaudah ayo" ucap Hilda

Saat sampai di Rumah sakit Akbar memandang wajah Sekar dengan tatapan sinis lalu menarik Sekar menjauh dari orangtua Alde & di ikuti oleh teman² Alde

"eh Sekar mending kamu pergi dari sini" ucap Akbar
"Akbar kamu kenapa si kasar sama Sekar" ucap Tiara
"kalian tau Alde kayak gini karna Sekar" ucap Akbar
"maksud kamu apa akbar" tnya Sekar
"eh kamu nggak usah sok polos. Kamu tau Alde suka sama kamu tapj malah kamu permainin seharusnya kamu itu bisa nolak secara halus"ucap Akbar dengan penuh emosi
"sekar apa yang udah kamu omongin sama Alde" ucap Devita
"Sekar apa bener itu semua" tnya Aqmar
"sekar jawab"tanya Abay
"sekar kamu jangan diem aja" kata Hilda
"okeh kita udah tau sekarang jawabannya pasti benar" ucap tiara
"mending kamu pergi dari sini Sekar"ucap Devita

Sekar pun hanya menunduk & menangis

"udah sekarang kamu pergi aja dari sini" ucap Hilda
"pergi sekar pergi" ucap Tiara sambil mendorong Sekar

Akhirnya sekar pun pergi

(PENULIS)

Haduh konflik nya makin memanas kan? Btw maaf juga kalo Next nya lama soalnya kadang terganggu kuota yang sekarat & sinyal


Desiran Hati (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang