Di tempat lain Akbar merencanakan sesuatu dengan Aqmar
"eh mar gimana kalo kita jalan² nanti"
"ya kali jalan sama cowo"
"ya sama Devita la terus ajak Hilda juga"
"nggk enak sebenernya ngajak Hilda"
"ya nggak papalah mar"
"terus Abay sama Alde"
"tadi aku udah tanya tapi ya gitu mereka nggak bisa soalnya Alde sama Abay ada acara keluarga katanya"
"jadi kita berempat aja"
"yaiyalah"
"yaudah nanti aku ajak Hilda"(setelah itu Akbar & Aqmar menghampiri Devita & Hilda)
"hay" ucap Akbar
"hay juga" ucap Hilda & Devita
"pulang sekolah jalan yuk" ajak Aqmar
"kemana?"tanya Hilda
"ya jalan² aja lah" jawab Akbar
"tapi kita harus ijin orang tua dulu" ucap Devita
"yaudah kita pulang dulu ganti baju terus jalan" ucap Aqmar
"gimana setuju nggak"ucap Akbar
"terus cuma berempat" tanya Hilda
"iya... Soalnya Alde & Abay lagi ada acara keluarga" ucap Aqmar
"owh... Oke deh nggak papa" ucap Devita
"yesss....." ucap Aqmar & Akbar bersamaan
"nanti janjian di deket gang rumah kalian ya" ucap Akbar
"okeh" jawab DevitaSepulang sekolah Devita & Hilda pun pulang ke rumah masing² untuk berganti baju & meminta izin keluar rumah.
Saat Devita & Hilda sampai di depan gang ternyata sudah ada Aqmar & Akbar yang berada di atas motor masing².
"terus aku di bonceng siapa?" tanya Devita
"dev kamu sama aku terus Hilda sama Aqmar" ucap Akbar
"kalian niat banget sih jalan²" ucap Hilda
"eh... Jangan GR lagian kita niatnya perginya itu berdelapan emang keadaan aja yang nggak mendukung"ucap Aqmar
"yaudah si biasa aja" ucap HildaDi satu sisi Syafa yang di bantu Aulia menaburkan paku di pinggir jalan untuk menggagalkan rencana Aqmar & Akbar karna mereka tidak suka melihat orang bahagia apalagi itu sahabat Sekar & Alde.
"eh mar kayaknya motornya kempes deh" ucap Hilda
"iy nih hil" ucap Aqmar
"dev bannya kempes nih" ucap Akbar
"yaudah berhenti aja" ucap DevitaMereka pun berhenti dan ternyata ban motor nya bocor. Mereka pun bingung kenapa ban motor mereka bisa bocor
"kok bisa bocor ya" ucap Akbar
"kalian kurang beramal kali" ucap Devita.
"ya kali kurang beramal" ucap Aqmar
"bentar deh"ucap Hilda sambil melihat ban motor Aqmar
"ngapain hil.... Emang bisa benerin ban" ledek Aqmar
"eh lihat deh, di ban Aqmar banyak paku yang nempel, coba dev liat di bannya Akbar" ucap Hilda
"iya hil banyak banget pakunya"ucap Devita
"kayaknya ada yang ngerjain kita" ucap Akbar
"iya bar tapi siapa" ucap Aqmar
"ya nggak tau lah" ucap Akbar
"mending kita ke bengkel aja nanti aku bantu dorong sama Devita" ucap Hilda
"iya aku bantuin dorong ya" ucap Devita
"makasih yaa kalian berdua mau bantu kita di saat susah" ucap Aqmar
"nggak salah mar kita punya mereka berdua" ucap Akbar .
"maksudnya" tanya devita
"maksud aku kita beruntung punya sahabat kayak kalian" ucap Akbar(Hilda & Aqmar)
"hil maaf ya aku jadi ngerepotin"
"nggak papalah mar kita kan sahabat"
"hil"
"iya"
"kenapa ya kayak ada tembok besar yang menghalangi kita"
"tembok?"
"iya hil tembok penghalang yang selalu membuat aku gagal"
"gagal apa"
"nggak kok hil nggak jadi"
"kamu nggak jelas banget si"
"maaf hil"
"ternyata susah kalo kita mencintai seorang sahabat karna sahabat akan selalu jadi sahabat" ucap Aqmar dalam Hati(Devita & Akbar)
"dev kamu cape"
"enggak kok"
"kalo cape kita berhenti aja"
"nggak usa bar nanti malah kemaleman nyampe rumahnya"
"bener juga sih, ngomong² nih dev sebenernya aku tuh"
"kenapa bar"
"ngerasa bingung"
"bingung kenapa"
"bingung karna aku harus ucapin apa nggak"
"ucapin apa ke siapa emang"
"ke seseorang dan pastinya aku takut kalo itu malah menghancurkan semuanya bila di ucapkan"
"kalo saran aku ucapin aja biar lega walaupun pada akhirnya pahit"
"maaf dev aku belum ada nyali"
"kok maaf ke aku"
"ya nggak papa"tak lama kemudian mereka sampai di bengkel setelah mereka memperbaiki motor mereka di bengkel mereka pun pulang dan acara yang di susun oleh Aqmar & Akbar itu pun gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiran Hati (Complete)
Teen FictionMengisahkan tentang sebuah persahabatan tanpa memandang perbedaan serta sebuah kisah remaja tentang arti cinta yang di awali dari kebiasaan