Saat Sekar sampai dirumah. Sekar langsung masuk kamar & menangis. Mungkin hanya itu yang dapat Sekar lakukan saat ini. Penyesalan pun terus ada dalam benak Sekar bagaimana tidak Sekar pun tidak bermaksud bicara seperti itu pada Alde hanya saja posisi Sekar saat ini terjepit pilih ini salah pilih itu salah. Padahal Sekar hanya ingin menyelamat semua temannya tapi takdir berkata lain sikap Sekar malah membuat Alde celaka & membuatnya dia jauhi sahabatnya.
Keesokan hari di sekolah semua Sahabat Alde melihat Sekar dengan sinis kecuali Hilda. Sekar pun mencoba memahami sikap mereka. Sekar juga sadar bahwa itu salah Sekar.
"temen² aku minta maaf" ucap Sekar
"nggak usah minta maaf itu juga nggak bakal bikin pulih keadaan" ucap Tiara
"tiara udah mungkin Sekar ada alasan lain" ucap Hilda
"hil kamu aneh banget. Kemarin ikut nyalahin sekarang belain" ucap Devita "ya nggak gitu dev, apa kalian nggak liat wajah Sekar tertekan. Dan coba pikir apa Sekar setega itu" ucap hilda
"hil kamu kalo belain Sekar sama kamu naruh badan kamu ke masalah" ucap Aqmar
"biarin mar, kalo kamu emang nggak suka ya nggak papa. Dan aku akan cari bukti kalo sekar nggak salah"ucap Hilda
"apa yang buat kamu yakin hil" tanya Akbar
"aku liat ketulusan dari mata Sekar" ucap Hilda
"hil emang kamu peramal" ucap Abay
"sekarang terserah kamu hil, kita nggak mau kalo kamu deket Sekar nanti nasib kamu kayak Alde"ucap Devita
"tenang aja dev nggak bakal" ucap Hilda sambil menarik tangan Sekar untuk menjauhDi kejauhan ada Aulia yang selalu memata matai mereka.
Di tempat lain Hilda pun mulai bertanya pada Sekar karna Hilda yakin itu bukan Sekar biasanya
"sekar sebenernya ini ada apa si?"
"aku nggak tau hil"
"kamu cerita aja sama aku"
"sebenernya aku... Aku...."
"sekar siapa yang nekan kamu"
"aku... Terpaksa hil"air mata sekar pun menetes
"sekar aku akan bantu kamu, kamu jangan sedih"
"sebenarnya syafa nyuruh aku buat Alde benci sama aku"
"terus kenapa kamu mau"
"karna syafa mengancam akan nyelakai kalian termasuk Alde"
"terus kenapa kamu nggak ngomong sama kita"
"karna nggak ada bukti & aku yakin tanpa bukti temen² nggak akan percaya"
"sekar aku akan bantu kamu untuk cari bukti"
"makasih hil" mereka pun saling berpelukan satu sama lainDitempat lain juga Aulia menemui syafa
"syaf ada berita bagus"
"apa lia"
"sahabat Alde tuh mulai ada sinyal perpecahan deh atau lebih tepatnya udah pecah si"
"ha? Kok bisa"
"ya karna Sekar terus Hilda belain Sekar deh"
"ternyata segampang ini ya hancurin mereka padahal niatnya cuma hancurin hubungan Alde & si sekar itu"
"mungkin saat ini kita beruntung sya"
"sangat beruntung lia, sekarang tinggal nyusun rencana selanjutnya"
"gimana kalo kita berusaha jadi sahabat merek untuk ganti in posisi Hilda & Sekar"
"boleh juga si. Tumben seorang Aulia pinter"
"yang penting aku bisa deket ma Abay sya"
"itu gampang lia, bisa diatur"
"tapi sya Alde kasian"
"iya juga ya, tapi semoga dia nggak papa karna kalo aku nggak bisa pacaran sama Alde nggak boleh ada yang deketin Alde karna aku bisa lebih nekat dari ini"Aqmar pun yang melihat Hilda memeluk Sekar langsung menarik Hilda dan mengajak Hilda menjauh
"kenapa mar kamu narik aku"
"aku udah bilang kan hil jauhin Sekar"
"emang kenapa kalo aku deket sama Sekar"
"aku nggak mau kamu kena masalah"
"aku cuma mau ngelurusin ini mar"
"tapi hil"
"mar kamu pacar aku kan"
"coba ngertiin aku"
"hil aku nggak mau kamu jauh dari temen² hanya karna Sekar"
"mar cobalah ngerti"
"hil aku nggak mau ambil resiko"
"terserah mar, kalo emang kamu nggak ngerti dan kita udah nggak satu tujuan mending kita jalan sendiri² aja"
"maksud kamu kita selesai"
"menurut kamu, buat apa mar kalo tujuan kita nggak sama"
"hil kita baru pacaran beberapa hari lo hil"
"pacaran itu nggak di lihat dari waktu tapi dari sebuah pengertian"Hilda pun pergi meninggal Aqmar
Dan kejadian putusnya Hilda & Aqmar di lihat oleh Aulia. Ntah kenapa Aulia selalu melihat kejadian penting. Mungkin karna bakatnya menjadi mata².
Aulia pun segera menemui syafa
"sya" teriak Aulia
"apa si"
"eh ada berita lagi"
"apa lagi"
"ternyata Hilda sama Aqmar itu pacaran"
"terus hubungannya apa"
"ya mereka putus karna Hilda bela Sekar"
"sumpah"
"iya sumpah"
"haduh seneng banget tau"
"aku juga seneng banget sya"Bel masuk berbunyi seluruh siswa siswi pun masuk ke kelas masing² namun saat ini Devita tidak mau duduk di samping Hilda melainkan Duduk di samping Tiara.
"dev kenapa" tanya Hilda
"selama kamu masih ngebela dia aku nggak mau duduk sama kamu"ucap Devita
"dev kasian Hilda jangan gitu lah"ucap Sekar
"sekar kamu nggak usah ikut ngomong. Mending kita tukeran tempat aku sama devita & Hilda sama Sekar" ucap TiaraAkhirnya merekapun bertukar tempat duduk
Setelah pelajaran selesai mereka pun pulang & langsung menuju rumah sakit.
"om tante gimana keadaan Alde sekarang" tanya Akbar
"Alde udah sadar dia sekarang ada di ruang rawat inab" ucap ayah Alde
"om kita masuk nggak papa kan"ucap Devita
"iya nggak papa tapi jangan lama² ya soalnya Alde juga harus istirahat" ucapa ibu Alde
"iya tante"Mereka pun masuk ke ruang rawat inab namun Hilda & Sekar di larang masuk oleh teman²nya
"masuk yuk" ajak Abay
"eh bentar kita masuk semua kecuali Sekar sama Hilda tunggu di luar" ucap TiaraMereka pun masuk menemui Alde
"alde... Gimana udah enakan" tanya Aqmar
"lumayan mar tapi kepala agak pusing soalnya kan kemarin ke bentur"
"yaudah GWS ya Alde" ucap Devita
"iya... Tapi Hilda sama Sekar kemana" tanya Alde
"kenapa kamu cari Sekar bukannya dia yang udaj buat kamu gini ya" ucap Tiara
"bar kamu cerita ke mereka" ucap Alde
"iya de, maaf" ucap Akbar
"kalian tau ini bukan salah Sekar itu karna aku ngelamun aja pas naik motor" ucap Alde.
"tapi kamu ngelamun karna Sekar kan" ucap Abay
Alde hanya diam
"de seharusnya kamu jauhin sekar"ucap Akbar
"tap... Aduh"ucapan Alde terputus karna kepala Alde sakit
"Alde kamu nggak usah mikir aneh² nanti kepala kamu sakit lagi" ucap devita
"aku mau Hilda sama Sekar masuk dan aku pengen ngomong bertiga" ucap Alde
"iya de" ucap Abay.
"mar panggil mereka berdua" ucap AkbarMereka pun keluar
"kalian berdua masuk aja" ucap Aqmar
Hilda & Sekar pun masuk tak lama kemudian Aulia & syafa datang. Syafa pun memaksa masuk
"Alde nggak papakan. Aku masuk dulu ya" ucap syafa
"nggak usah masuk"ucap tiara
"aku mau masuk" ucap syafa
"yaudah satu aja" ucap Devita
"yang masuk syafa aja biar aku di sini jagain abay"ucap Aulia
"ngapain jagain aku"ucap Abay
"dasar centil" ucap Tiara
"kenapa emang tir.... Cemburu ya" ucap Aulia
"nggak sama sekali" ucap TiaraAkhirnya syafa pun masuk. Entah apa yang di bicarakan Alde , Sekar , Hilda dan Syafa. Tunggu di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiran Hati (Complete)
Teen FictionMengisahkan tentang sebuah persahabatan tanpa memandang perbedaan serta sebuah kisah remaja tentang arti cinta yang di awali dari kebiasaan