18

41 6 2
                                    

Keesokan harinya Di sekolah Deviga berangkat bersama dengan Akbar. Yang mendapat ledekan dari teman² nya

"lo itukan Devita"ucap Tiara
"iya, tapi kok berangkatnya di bonceng Akbar"ucap Hilda
"tumben akur"ucap Sekar
"mungkin cape kali berantem terus"ucap Alde

"hay guys" sapa Devita
"kalian berangkat bareng?"tanya Aqmar
"iya emang kenapa, kok kalian kayak syok gitu" ucap Akbar
"kok aneh ya" ucap Sekar
"apa kalian dapet tantangan dari seseorang untuk boncengan" ucap Hilda
"atau kalian jadian? Tapi nggak mungkin si, kan kalian kayak tikus sama kucing"ucap Tiara
"emang iya"ucap Akbar
"iya Apa"tanya Tiara
"kepo banget si" ucap Devita
"iya kalo kalian jadian" ucap Sekar
"iya"ucap devita
"beneran dev? Kok bisa" ucap Hilda
"bisa lah semua itu karna Desiran Hati"
"jadi kalian pacaran nih" ucap Abay
"menurut kalian" ucap Akbar
"berarti harus traktiran" ucap Alde
"siap"ucap Akbar
"emang kamu ada uang" ucap Devita
"adalah dev, lagian apasih yang nggak buat kamu" ucap Akbar
"aduh.."ucap Alde yang pura² kesakitan
"Alde kamu kenapa?" ucap sekar yang langsung memegang kepala Alde
"aduh kayaknya aku iri deh sama Devita sama Akbar"ucap Akbar
"ih apaan si de" Sekar pun mendorong Alde
"Ehemm... Masi ada yang jomblo ni hargain dong" ucap Tiara
"oh iya lupa ya kalo masih ada yang jomblo" ledek devita
"oke sekarang Devita,Sekar,Akbar,Alde sombong ya"ucap Hilda
"harus ada yang di sombongin apalagi punya pacar secantik Sekar" ucap Alde
"aku juga beruntung punya pacar kayak Devita" ucap Akbar
"kayaknya kalian  menganggap dunia serasa milik berdua" ucap Tiara lalu pergi dan menabrak Abay Hingga Jilbab Tiara nyangkut pada lengan baju Abay
"tir kerudung kamu nyangkut" ucap Abay
"eh iya"
"tir susah nih apa di gunting aja ya kerudungnya"
"eh jangan lah bay"
"la terus gimana"

Mereka pun tak merasakan jika semua teman²nya pergi meninggalkannya berdua dan hanya ada Abay & Tiara
"loh bay temen² mana"
"iya kemana ya mereka"
"malah balik nanya"
"kan aku nggak tau tir"
"udahlah ini pokoknya lepas dulu"
Lalu Abay pun tidak sengaja memegang tangan Tiara
"bay ngapain pegang tangan aku, jangan modus"
"iya kan nggak sengaja"
"nggak sengaja ya lepas"
Abay pun melepaskan tangannya dari tangan Tiara
"tir mungkin takdir menyatukan kita"
"ngawur tau nggak"
"iya tir buktinya baju aja nyatuin kita"
"udahlah udah nih udah lepas"
Tiara pun pergi dan tangan tiara di tahan oleh Abay

"tir tatap mataku tir"
"buat apa"
"aku mau tau apa kamu suka sama aku apa nggak karna mata itu tempat paling jujur"
"kamu kenapa si"
"aku minta maaf"
"maaf soal apa"
"maaf untuk semuanya"
"aku udah lupa"
"tir kenapa kamu nggak berani natap mataku"
"sorry aku buru²" ucap Tiara lalu pergi menuju kelas

Sesampainya di kelas Tiara menampilkan wajah kesalnya pada teman²nya

"kalian nyebelin masa aku di tinggal sama Abay"ucap Tiara kesal
"kan biar merasakan dunia milik berdua"ucap Devita
"tapi ya nggak gitu juga"ucap Tiara
"terus gimana" ucap Hilda
"mungkin dia gengsi untuk ngaku suka sama aku" ucap Abay

Tiara hanya diam

Dari bangku, Syafa & Aulia melihat semua Sahabat Alde

"lia aku masih dendam tau sama mereka"
"buat apa dendam? Lagian kita yang salah"
"kok kamu jadi belain mereka kan mereka jahat sama kita"
"eh syaf kalo kita nggak mulai duluan ya nggak gini"
"terus mau kamu giman lia"
"aku mau berteman sama mereka"
"ha? Berteman? Mustahil"
"mungkin sulit untuk nerima aku jadi bagian dari mereka tapi aku akan bukti in"
"jadi mulai sekarang kamu musuh aku"
"terserah syaf"
"dan pupus harapan kamu untuk Abay"
"perlu kamu ingat syaf cowo itu nggak satu nggak abay aja jadi aku yakin pasti ada pengganti yang lebih baik dan pastinya nggak ngerebut milik orang lain"
"kamu bilang aku pengerebut"
"kalo merasa ya nggak papa"
"terserah"

Saat jam Istirahat Akbar pun mentraktir temen²nya untuk merayakan jadiannya Akbar dengan Devita.

Di tempat lain saat Aulia sedang berjalan tiba² Aulia tidak sengaja menabrak seorang laki² yang sedang membawa buku banyak yang berserakan akibat di tabrak oleh Aulia

"eh maaf" ucap Aulia
"iya nggak papa"

Lalu Aulia membantu cowo' tersebut untuk membereskan bukunya

"ya ampun aku nggak sengaja"
"iya nggak papa"
"oh ya bukunya banyak banget kamu mau kemana"
"aku mau ke perpus"
"biar aku bantu bawa setengahnya ya sebagai bukti minta maaf aku"
"nggak usah kan kamu udah bantu aku beresin buku"
"nggak papa kok" ucap Aulia sambil mengambil beberapa buku dari tangan cowo tersebut dan membantu membawa nya ke perpus

"oh ya kita belum kenalan. Kenalin nama aku Aulia"
"namaku Soni"
"kamu kelas apa"
"aku kelas ipa 2 kalo kamu"
"kelas ipa 1"
"kita tetangga kelas tapi aku nggak pernah liat kamu"
"iya aku anak baru"
"oh sama kayak Sekar dong"
"iya kita sekelas"
"Akrab?"
"nggak soalnya aku pernah jahat sama mereka dan sekarang aku nyesel"
"gini aja lia kamu minta maaf aja ke mereka"
"nggak segampang itu son"
"aku yakin kalo kamu niat pasti bisa"
"makasih son sarannya. Tapi kamu mau kan jadi temen aku"
"mau kok kalo semisal kamu butuh aku bisa ke kelas aku aja"
"oke deh makasih"


PENULIS

Maaf kalo kurang seru


Desiran Hati (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang