syafa , Hilda , Sekar masuk ke ruangan Alde. Lalu muncul beberapa pertanyaan Alde kepada mereka
"sekar, aku tau itu bukan kamu kan" ucap Alde.
"iya Alde itu bukan karna Sekar. Sekar itu tertekan" ucap Hilda
"benar itu Sekar" ucap Alde
Sekar hanya diam karna dalam ruangan tersebut ada Syafa
"pasti bener lah Alde sekar kan cuma manfaatin kamu" ucap syafa
"nggak ada yang ajak ngomong kamu" ucap Alde
"oh ya Alde kamu nggak papa kan, sini aku liat mana yang sakit" ucap syafa sambil memegang kepala & tangan Alde yang luka
"aduh sakit sya" ucap Alde
"yaudah aku pijetin aja ya" ucap syafa sambil memijat luka Alde
"aduh tambah sakit sya... Kamu mau bunuh aku" ucap Alde kesakitan
"Alde maaf aku nggak sengaja" ucap syafa
"mending kamu keluar aku mau ngomong sama Sekar & Hilda" ucap Alde
"iya iya" ucap syafaSyafa pun pergi keluar. Lalu Alde pun melanjutkan pembicaraan nya tadi
"sekar jujur aku kecewa sama kamu tapi aku juga nggak percaya kalo kamu kayak gitu" ucap Alde
"aku minta maaf de... Aku terpaksa" ucap Sekar
"terpaksa?"ucap Alde
"maaf de kalo aku ikut ngomong, sekar udah crita ke aku kalau sekar di suruh syafa untuk ngebuat kamu benci sama sekar dan kalo nggak syafa bakal nyelakain kita termasuk kamu dan sekar" ucap Hilda
"apa bener sekar?"tanya Alde
"iya"jawab sekar
"keterlaluan" ucap Alde
"udah Alde aku nggak papa" ucap Sekar
"tapi dia udah buat persahabatan kita pecah" ucap hilda
"kan masih bisa di jelasin hil" ucap Sekar
"udalah mungkin besok aku udah pulang dan lusa udah sekolah. Aku ada rencana untuk Syafa & Aulia" ucap Alde
"apa rencananya emang" tanya Hilda
"tunggu aja aku pulang dari Rumah sakit" ucap Alde
"oke"ucap Sekar & HildaKeadaan Di luar ruangan Alde
"bay ngerti nggak sih" tanya Aulia
"nggak" ucap Abay singkat
"Abay jutek banget si nggak kayak waktu pertama ketemu" ucap Aulia
"ya karna aku baru tau aja kalo kamu kayak gini" ucap Abay
"bay kurang apa si aku" ucap aulia sambil memegang tangan Abay
"mau tau kurang kamu apa" ucap Abay
"apa" tanya Aulia
"kurang waras" ucap Abay sambil melepaskan tangan Aulia & mendorong Akbar ke Aulia
Dan Abay pun mepet ke Tiara serta belindung di belakang Tiara.
"eh jangan nemplok² kali" ucap Akbar "jauh² dari akbar deh" ucap Devita
"Tir tolongin" sambil berada di belakang Tiara dan memegang bahu Tiara lalu Tiara & Abay pun saling bertatapan satu sama lain. Namun kejadian tatapan itu tak berlangsung lama karna Aulia menarik Abay dari Tiara.
"Abay kamu deket Tiara terus sih"ucap Aulia
"ya karna aku suka sama tiara" ucap Abay
"apa bay" ucap tiara
"tau ah" lalu abay pun pergi meninggalkan teman2nya.
Aulia pun akhirnya pulang bersama syafa"dev aku nggak salah denger kan"ucap Tiara
"nggak kok tir. Kamu nggak salah denger"ucap Devita
Akhirnya Sekar & Hilda pun berpamitan pulang."temen² aku sama Hilda pulang duluan ya" ucap Sekar
Tanpa jawaban apapun
Di taman rumah sakit Aqmar menghampiri Abay
"bay"
"iya"
"mending jujur aja sama Tiara"
"belum saat nya mar"
"terus kapan"
"aku mau Tiara beneran suka sama aku dulu karna aku nggak mau kita putus di tengah jalan"Aqmar pun langsung diam karna Aqmar mendadak ingat tentang hubungannya dengan Hilda
"eh mar kenapa"
"nggak papa bay"
"yaudah kita ke tempat Alde aja terus pamitan pulang"Di depan ruangan Alde
"eh kita pulang yuk" ajak Aqmar
"kita ijin dulu aja" ucap Abay
"tadi aku sama Tiara udah ijin kok"ucap Devita
"oh ya dev jadi pulang bareng kan"ajak Akbar
"jadi tapi Tiara?" ucap Devita
"kan ada Abay" ucap Akbar
"maaf bar aku nggak bisa aku buru²" ucap Abay sambil pergi & di halangi oleh Tiara dengan menahan satu tangan Abay
" bentar.... Bay. Dev , mar , bar kalian pulang dulu aja biara aku ngomong sama Abay bentar"
"oke" ucap AkbarTiara pun mengajak Abay berbicara
"bay kamu kenapa si" ucap Tiara
"nggak papa emang aku lagi buru² aja"
"bay apa karna tadi"
"tadi apa"
"kamu berubah dengan sekejab. Apa kamu pake nama aku hanya karna ingin jauh dari Aulia"
"nggak"
"terus? Apa itu tulus"
"apa kamu berharap tir aku suka sama kamu ya pastinya nggak lah kan kamu cuma sahabat aku"
"oh.. Mungkin aku terlalu GR maaf ya" mata Tiara pun berkaca²
"yaudah kamu aku anterin pulang ya" "terserah"Abay pun mengantar Tiara pulang. Di perjalanan, Abay & Tiara pun saling membisu satu sama lain.
Tiba di hari yang di tunggu² Alde pun masuk sekolah
"hey kalian" sapa Alde di pagi hari
"Alde kamu udah Sekolah" ucap Devita
"aku lagi mangkal... Udah tau pake seragam" ucap Alde
"de tapi kepala sama tangan kamu masih di perban" tanya Tiara
"ya gimana lagi mau nggak mau aku harus sekolah kan aku rindu kalian" ucap Alde
"aku memang selalu membuat kalian semua rindu" ucap Akbar
"yeeee ... Najis" ucap Devita
"najis² awas kalo suka sama aku"ucap Akbar
"nggak akan" ucap devita
"oh ya temen² kalian harus minta maaf sama Hilda & Sekar karna ini itu salah faham semua ini itu karna syafa karna syafa yang udah nekan Sekar" ucap Alde
Alde pun menceritakan semua yang terjadi. Pada akhirnya mereka pun meminta maaf pada Sekar & Hilda. Setelah itu mereka menyusun rencana untuk Syafa & Aulia"oh ya sekarang kan kita udah nyatu lagi ni, aku ada rencana buat syafa & Aulia terus aktor yang meranin rencana ini itu aku & Abay" ucap Alde
"aku udah peka ni maksud Alde nggak mau de nggak deh nggak" ucap Abay
"harus mau!! Kita tinggal ikutin aja mau mereka gimana"ucap Alde.
"yaudah deh iyaa" ucap Abay
"tapi kalian juga harus jauh satu sama lain & tetep tunjukin kalo kita itu musuhan" ucap Alde
"oke de kita ngerti" ucap Sekar
"eits... Dan satu lagi ini cuma permainan & jangan ada yang cemburu" ucap Alde
Akhirnya semua pun diamPENULIS
Sampai ketemu di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiran Hati (Complete)
Teen FictionMengisahkan tentang sebuah persahabatan tanpa memandang perbedaan serta sebuah kisah remaja tentang arti cinta yang di awali dari kebiasaan