26. Pulang

82 15 4
                                    

Menjemput Senja. Untuk membawanya pulang kembali bersama. Dan takkan ku lepas lagi dirinya.

-

Varo mengecek ponselnya berkali-kali, ia sedang berada di Bandara untuk menjemput seseorang yang ia bawa dari Negara lain. Bukan Krystal. Apalagi Mama nya. Varo menunggu sambil melihat-lihat apakah dia sudah muncul atau belum, yang Varo tahu, seharunya dia sudah landing sejak 10 menit yang lalu. Tak lama ponsel Varo bergetar dan tertulis namanya disana.

"Halo, dimana lo?" tanya Varo.

"Gue baru landing, telat 5 menit. Ini mau ambil barang. Lo dimana?"

"Depan terminal."

"Okelah, gue kesana ya."

"Sip. Btw, lo bawa yang gue suruh?" tanya Varo sebelum mematikan sambungan telfon.

"Oh itu, bawa. Selaw bang."

"Okesip." Varo memutuskan sambungan dan kembali duduk di kursi umum. Ia membuka aplikasi Mobile Legend, dan memainkannya sebentar. Tapi niat sebentarnya itu kandas saat melihat orang itu sudah ada di depannya. Gagal lah dia mabar dengan temannya.

"Kenapa sih lo tuh pake segala ke Jerman lagi? padahal lo udah mau lulus." seru Varo.

"Pala lo ijo mau lulus. Gue masih lama lulusnya. 3 tahun lagi anjir." jawab cowok itu.

"Ya terus niat lo kesana apaan? buang buang duit."

"Gue suka buang-buang duit bang." balasnya.

"Anjing lo Cas!" Varo mengeplak kepala Lucas, hingga cowok itu mengelus pucuk kepalanya sendiri.

"Udah ayok buruan. Btw Jessie di Jogja." kata Varo yang membuat Lucas diam mencerna omongannya.

"LAH ANJIRR TERUS NGAPAIN GUA KESINI KALO DIA AJA KAGA ADA ANJIR BANG!!"

"Santai monyet. Lusa dia balik." jelas Varo.

"Ngapain sih dia ke sana?"

"Nyamper Andira."

"Tai kucing emang si Dira."

"Eh anjir mantan gua itu."

"Yailah mantan doang."

"Serah lo oncom." Varo berjalan mendahului Lucas. Bisa gila dia kalo ngeladenin manusia macam Lucas.

-

Jessi sudah bersiap untuk pergi ke Candi Borobudur, sebenernya dia gak mau, tapi Andira maksa dengan embel-embel mau ngasih Jessie hokben sepuasnya. Andira sengaja ngajak Jessie ke Borobudur biar Jessie nggak sedih mulu karena Mark atau ngegalauin Lucas. Andira tahu betul, Jessie sedang diposisi dimana ia ingin kembali pada Mark tapi ia tak mau terluka. Atau memulai hidup baru dengan sahabat karibnya yaitu Lucas. Jessie sendiri tak tahu harus apa, sepertinya ia tak bisa memilih keduanya.

Jessie terdiam selama di perjalanan menuju Borobudur. Andira mencoba mengajak bicara tapi hasilnya nihil. Semalaman Jessie menangis karena ia merindukan sosok Mark. Tapi disisi lain ia bingung dengan perasaannya pada Lucas.

The LouvreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang