YEAAYY DOUBLE UPDATE. IYA KAN SOALNYA CAPT SEBELUMNYA DIKIT BANGETT;( HUHUU.
ENJOY!
-
Maaf kalau aku hanya menjadi benalu dihidup mu.
•••
Mark udah stay di lokasi syuting jam 7 pagi karena ada pemotretan majalah gitulah. Hari sabtu ini dia janji akan datang ke ulang tahun Andira teman Jessie sekaligus teman nya sewaktu SMA dulu.
Biasanya kalo pagi ada yang ngasih semangat atau seenggaknya nemenin Mark pemotretan majalah, tapi karena seseorang itu lagi pergi jadi Mark hanya bisa membayangkan bahwa dirinya ada disini.
Ah! apa yang gue pikirin? masa gue mikirin Vanya. Pikir Mark.
Entah mereka kehilangan atau merasa rindu, Mark sendiri tidak tahu. Ia buru buru menyelesaikan foto nya dan bergegas pergi membeli kado untuk ulangtahun Andira.
Gak ada alasan lagi buat Mark mengindar dari Jessie, ia sudah terlalu sering menghindar dan menjauh. Saat ini yang ia pikirkan adalah untuk meyakinkan hatinya lagi. Selama 6 bulan terakhir rasanya Mark sudah kehilangan sosok Jessie di dalam hatinya.
"Bang, besok gue libur kan?" tanya nya pada Putra sang Manager yang setia.
"Iya, Mark. Btw lo sama Vanya ada hubungan apaan sih? kemaren si Jipak nanya ke gue lo jadi ikut apa kaga ke Lombok bareng Vanya." tanya nya pada Mark sambil membawa nama Jipak si Manager Vanya.
"Oh itu, kaga ada bang. Gue cuma temen."
"Lo dulu sama Jessie juga cuma temen."
BOOM.
Mark kehabisan kata kata kali ini. Ada benarnya bang Putra, Jessie dan Mark dulu adalah seorang teman. Putra yang sudah menenal Mark sejak masih melakukan pelatihan Artis tahu betul kisah cinta Mark dan Jessie.
"Yaa...kaga lah bang, gue kan setia." jawab Mark sambil mengelap keringatnya yang mengalir dari pelipisnya. Putra hanya mengangguk sambil melanjutkan urusannya.
"Gue pergi ya bang." sahut Mark sambil mengambil tas ranselnya. "Mau kemana looo??" tanya Putra.
"Beli kado buat ultah temen. Kalo ada apa apa telfon aja. Gue mungkin gak bakal cek hape kalo lo chat." jelas Mark.
"Yaudah sana. Titip salam buat Jessie." Mark hanya tersenyum, kemudian meninggalkan Putra di ruangan.
Mark berjalan santai ke parkiran. Dirinya sibuk memikirkan hadiah apa yang akan diberikan untuk Dira teman SMA nya dulu. Sampai di depan pintu mobil Mark diam sejenak, memikirkan apakah dia harus menelfon Jessie atau tidak.
"Gak usah lah." Mark membuka pintu mobilnya dan masuk, sebelum menyalakan mesin mobil, kaki kanan Mark masih diluar mobil. Anak itu membersihkan peralatan make up Vanya yang tertinggal di jok mobilnya.
"Nyusahin nih orang. Kalo bukan karena mau jemput Jessie males banget gue beresin. Nanti Jessie mikir gue selingkuh kan bahaya." Mark berbicara pada dirinya sendiri. Kemudian dia masukan kaki kanannya ke mobil.
"Ahh, di mana itu anak? jadi gue samper apa kaga ya."
Mark teringat ia belum mengecek ponsel nya sejak pagi tadi. Ia meraih ponsel panjang yang ada di kantung belakang celananya.
Diketiknya password ponselnya. Ia melihat ada pesan dari Jessie.
Jessie : Mark sorry ya, hari ini aku janji nemenin Dira cari baju buat pestanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Louvre
FanfictionJangan tanya kenapa. Karena cinta tak butuh alasan. Seperti aku, yang tak butuh alasan untuk mencintaimu. 2018 by danzkeey.