Sorri aku lama banget updatenya. sumpah ya ini perjuangan bgt buat ngetik. ga ngerti lg deh sama tugas. wkwk
Jangan lupa di vote ya gengs!♥
enjoy!
-
Tiga hari sebelum keberangkatan Lucas ke Berlin. Lucas menemui Mark. Pikir kalian mungkin kedua sahabat yang saling merindukan, ternyata bukan.
Lucas janjian dengan Mark tepat di mana Mark menyatakan perasaannya pada Jessie dihadapan Lucas dulu sehabis pulang sekolah.
Awalnya Mark menolak dengan alasan dia sibuk, tapi bukan Lucas namanya kalo nggak maksa orang buat bilang iya. Akhirnya Mark mau nemuin Lucas sehabis dari Bandung.
Lucas duduk di sebuah kursi yang terbuat dari batang pohon, kursi biasa tapi menyimpan banyak kenangan bagi dirinya dan Jessie. Tak lama sebuah mobil berhenti di depannya.
Mark keluar dari mobil tersebut dan menghampiri Lucas dan duduk disampingnya.
"Ada apa lo ngajak gue ketemu?" tanya Mark untuk membuka topik pembicaraan. Lucas masih bungkam.
Mark menarik nafas sambil menatap jalanan, "Gue tau, lo pasti ngajak gue ketemu mau ngomong Jessie kan?" tanya Mark sekali lagi. Tapi Lucas pun masih bungkam.
"Cas, lo mau ngapain sih?"
"Lo punya hati gak sih?" kata itulah yang keluar pertama kali dari mulut Lucas. Kali ini Mark yang diam.
"Ha-h? maksud lo apaan?"
"Iya, gue disini mau nagih janji manis lo." balas Lucas.
"Janji apaan? emang gue pernah janji sama lo?" tanya Mark.
"Janji lo sama Jessie." Lucas melirik Mark.
"Janji apaan dah. Ngaco lo." balasnya santai.
"Gue bilangin ya, Jessie itu cewek cakep. Dia di demenin banyak kating, jangan nangis kalo misalkan dia diambil orang." Lucas berdiri hendak meninggalkan Mark. Tapi Mark menahan nya.
"Lo tau Cas, gue gak suka diginiin." Lucas membalik badan.
"Dan lo harus sadar. Gue gak suka lo nyakitin Jessie!" balas Lucas dengan nada tinggi.
"Gue gak nyakitin Jessie."
"Gak nyakitin dari mana? lo tau kan Jessie itu sayang banget sama lo. Lo gak seharusnya ngelakuin hal gini ke dia. Mana lo, mana diri lo yang katanya janji bakal jagain dia. Mana janji lo ke gua!" Lucas mulai berapi api, tangan nya mengepal seperti akan menonjok Mark.
"Cas, Jessie pacar gue."
"Ha? pacar? pacar itu selalu ada! gua tau lo sibuk. Gua gak nuntut lo selalu ada buat Jessie. Seenggaknya lo hargai dia. Dia tuh keras kepala. Lo bahkan gak tau kan keadaan dia sekarang?!"
Mark diam mematung. "Mark, gua bilangin ke lo ya. Jangan pernah memulai kalo ujung ujung nya lo yang bikin jalanan itu hancur sebelum mencapai finish."
"Sayangnya gua gak mau bikin tangan gua kotor karena lo. Karena Jessie selalu ngelarang gua buat nyakitin lo. Tapi kalo gua tau lo kaya gini dari dulu, udah gua habisin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Louvre
FanfictionJangan tanya kenapa. Karena cinta tak butuh alasan. Seperti aku, yang tak butuh alasan untuk mencintaimu. 2018 by danzkeey.