Happy reading💕💕
❣❣❣
Byurrr...
Kerudung dan baju seragam Icha yang semula berwarna putih kini berubah kuning. Lisa dan Bunga syok melihat Icha, sedangkan Icha menatap orang yang melakukan ini. Tapi, orang yang melalukan hal itu hanya tersenyum miring.
"Sorry, gue sengaja hahaha..." Ucap Jesika bersama teman-temannya.
Mata Icha berkaca-kaca.
Brakkk!
"Maksud lo apa kayak gitu hah?! Lo beneran ngajak ribut gue ya!" Lisa menggebrak meja mengundang seisi mata yang ada di cafetaria memandang penasaran.
"Lisa udah jangan." Lerai Icha dengan senyum seolah tak apa.
"Gak bisa Cha, nih orang kali-kali harus dikasih pelajaran! Kalau gak ngelunjak kayak tadi!" Wajah Lisa sudah merah padam dan tangannya sudah mengepal menahan amarah.
Icha mencekal tangan Lisa yang sudah terangkat dan menatap memohon pada Lisa. Sedangkan, Lisa yang menatap Icha merasa bingung karena dibuat dari apa hati Icha sampai seperti ini. Disaat ada yang memperlakukannya semena-mena seperti Jesika dia masih mau bersikap baik.
"Cha, tuh si Tukang Kopi Sianida harus dikasih pelajaran. Main nyiram-nyiram air aja, kalau perlu lapor BK aja!" Kesal Bunga mengompori Lisa.
"Gak Lisa, jangan aku mohon. Aku gak mau masalah ini jadi tambah runyam." Mohon Icha lalu menatap Jesika yang memasang wajah angkuh.
"Jesika kenapa kamu ngelakuin ini? Aku salah apa sama kamu?" Tanya Icha dengan halus. Sedangkan, Lisa dan Bunga menghembuskan nafas kasar.
"Eh cewek sok alim, gak usah cari muka ya lo. Kalau mau marah, marah aja kali. Dan, kenapa gue ngelakuin hal ini? Itu karena lo gak mau nurutin mau gue tadi!" Jelas Jesika dengan nada centilnya.
"Aku tidak mau mengikuti kemauan kamu karena ada alasannya. Menurut aku, kamu tadi sama saja menginjak-injak harga diri aku. Padahal aku sudah minta maaf sama kamu." Balas Icha dengan tutur kata yang lembut.
"Gue gak perduli intinya gue udah balas dendam sama apa yang lo lakuin ke gue tadi. Bye." Jesika pergi dengan teman-temannya yang lain tadi.
"Astagfirullah." Icha beristigfar berusaha sabar.
"Cha ih!" Kesal Bunga.
"Kenapa Bunga?" Tanya Icha seraya terkekeh melihat Bunga yang cemberut.
"Tau ah gue kesel sama lo!" Bunga memalingkan wajahnya tak mau menatap Icha.
"Astagfirullah, Cha? Lo kenapa? Kok kotor sih?" Elsa yang baru saja datang dan mungkin tak tau kejadiaannya pun kaget.
"Gak papa kok Sa, cuma ketumpahan air." Balas Icha seraya tersenyum.
"Gak papa, apanya? Orang dia disiram sama si Jesika." Timpal Lisa dengan nada kesal juga sama seperti Bunga.
Elsa menaikan sebelah alisnya seraya menatap Icha yang hanya nyengir. Elsa geleng-geleng kepala, ia tau Icha bukannya gadis yang pendendam. Justru sebaliknya, ia sangat mudah memaafkan seseorang yang telah berbuat salah padanya. Icha beralasan hanya ingin hidupnya damai tanpa ada rasa dendam dan saling membenci.
"Gue bawa kerudung lagi tuh di tas, lo pakai aja." Tawar Elsa tanpa mau menanggapi lagi masalah tadi.
"Alhamdulillah, yaudah Sa aku mau pinjem." Balas Icha dengan nada riang.
"Terus seragam lo gimana?" Tanya Bunga setengah jengkel.
Icha menatap baju seragamnya yang kotor sekali, apalagi setelah ini akan ada pelajaran Bu Dina yang terkenal dengan kedisiplinannya. Bu Dina juga sangat memperhatikan yang namanya kebersihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Badboy (SUDAH TERBIT) ✔
Spiritual⚠️ BEBERAPA PART DIHAPUS! ⚠️ DON'T COPY MY STORY PLEASE! ⚠️ JUDUL AWAL "MARRIED WITH CEWEK ALIM" •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Teenfiction-Spiritual Wahai Imamku, menerima mu di hidup ku memang lah berat. Banyak yang harus ku korb...