11✔

131K 5.6K 170
                                    

Happy reading💕

❣❣❣

Seorang gadis menangis tersedu-sedu di sebuah bilik kamar mandi. Hatinya sakit saat mengetahui bahwa laki-laki yang ia cintai begitu dekat dengan wanita lain. Bahkan untuk menatapnya saja lelaki itu enggan, padahal gadis yang menangis itu adalah istrinya sendiri. Tapi mengapa justru ia terlihat sangat mencintai gadis yang bersama dengannya tadi dibanding istrinya? Memang pernikahan mereka bukan keinginan mereka, melainkan masing-masing orang tua mereka dan kalau mau tau siapa gadis itu, ia adalah Icha.

Icha mengeluarkan ponselnya dan membuka grup yang beranggota para sahabatnya.

Icha
Assalamualaikum WR. WB

Teman-teman maaf aku pulang duluan. Bunda tadi telpon aku untuk segera pulang, soalnya aku harus temani Bunda datang ke kajian. Sekali lagi aku minta maaf karena gak bilang ke kalian langsung.

Wassalamualaikum WR. WB

Setelah itu ia menonaktifkan ponselnya, Icha membekap mulutnya sendiri ia tidak mau suara tangisnya terdengar oleh orang-orang diluar sana. Cukup dia dan Allah yang tau betapa hancurnya ia saat ini. Icha tau Juna adalah playboy, mungkin bukan hanya gadis tadi yang menjadi pacarnya. Icha juga tau Juna tak mencintai para pacar ataupun mantannya, ia hanya ingin bersenang-senang saja. Tapi, apakah salah jika hatinya sakit saat mengetahui bahwa bukan dirinya saja gadis yang ada dihidup Juna?

Sekitar satu jam Icha memilih diam di toilet menenangkan hatinya untuk ikhlas. Icha sadar ini adalah teguran dari Allah untuk dirinya, Icha terlalu mencintai Juna sampai lupa bahwa ada yang harus lebih ia cintai yaitu Allah SWT. Icha menarik nafas lalu menghembuskan kembali. Icha keluar dari bilik toilet.

Sepi.

Itulah yang ia lihat sekarang, Icha membasuh wajahnya disalah satu wastafel. Matanya sedikit bengkak dan hidungnya merah, Icha mengeluarkan bedaknya memolesnya sedikit diwajahnya agar terlihat segar. Tepat saat itu seorang gadis masuk ke toilet dan masuk ke salah satu bilik toilet. Badan Icha menegang saat melihat wajah gadis itu, ia adalah gadis yang tadi Icha lihat bersama Juna. Sebelum gadis itu keluar Icha memilih untuk segera pergi dari toilet, namun langkahnya harus terhenti saat melihat Juna ada di depan toilet yang seperti sedang menunggu gadis tadi.

Karena tak mau ketahuan Juna, Icha memilih kembali masuk ke toilet. Gadis tadi pun keluar dan menuju wastafel untuk mencuci tangan. Gadis itu melihat Icha yang terlihat gugup. Karena gadis itu tak mau ikut campur, ia memilih segera keluar meninggalkan Icha. Icha memperhatikan gadis itu dari belakang dan mengikutinya.

"Maaf, lama ya?" Gadis tadi memeluk Juna dari samping yang sedang bermain dengan ponselnya.

"Lumayan." Jawab Juna sambil merangkul gadis tersebut, bahkan Juna menunjukkan senyumnya.

Kamu terlihat lembut dengan gadis itu, aku iri padanya. Aku ingin seperti dia, tapi apalah daya saat kamu saja enggan untuk menatapku apalagi menunjukkan senyumanmu itu padaku. Bolehkan aku bilang kalau aku cemburu?

Icha tersenyum miris melihatnya, saat Juna dan gadis itu pergi Icha keluar dari toilet. Icha sama sekali tak memperhatikan jalan, ia terus menunduk sampai akhirnya ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Aduhhh..." orang yang Icha tabrak meringis saat tubuhnya jatuh ke lantai.

Icha menengok dan menghampiri seorang gadis kecil berhijab yang tak sengaja ia tabrak.

"Astagfirullah, maaf ya Kakak gak sengaja. Kamu gak papa kan Dek?" Ucap Icha seraya membantu membangunkan gadis itu.

"Gak pa- Kak Icha?" Pekik gadis kecil itu kala mengangkat wajah dan terkejut saat melihat wajah Icha.

Imamku Badboy (SUDAH TERBIT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang