── O7

414 72 5
                                    

Aruna mengernyit di depan pintu dengan kepala yang dimiringkan lucu. Tetangga? Ini Aruna yang memang tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga jadi tidak kenal satu sama lain atau memang ada tetangga baru? Tapi sepertinya tidak ada truk atau kendaraan pengangkut barang yang lewat sini terhitung sejak minggu kemarin.

"Oh, hai juga tetangga!" sapa Aruna balik meski kepalanya masih sibuk memikirkan tentang siapa manusia asing di depannya ini. Mana di tangannya ada kue bolu pula. Tapi tetap tenang Aruna. Ini orang asing. Kalau misalnya bolu itu diberi chip di dalamnya dengan tujuan menguasai keluarga Aruna beserta anak tetangga sebelah bagaimana?!

"Lo ngeliatin gua kaya waspada banget. Emang muka gua keliatan kriminal?" tanya pemuda itu dengan tangan yang masih memegang kue bolu. Ah, jangan tergoda sama bolu. Fokus!

"Nggak. Lo aja yang ngeliatnya kaya gitu kak. Tapi, permisi kak, kakak siapa ya? Kayaknya gue nggak pernah liat lo keluyuran atau berlarian kesana kemari dan tertawa di sekitar komplek ini deh, kak. Tetangga baru kah?" tanya Aruna.

Pemuda yang berdiri di depan pintu pagarnya ini tertawa terbahak-bahak sebab ujaran Aruna barusan. Apa katanya tadi? Berlarian kesana kemari dan tertawa? Rasanya ia pernah dengar kalimat itu tapi entah dimana.

"Lo kata gua apaan berlarian kesana kemari dan tertawa? Btw jangan panggil gue kak. Gue lahiran taun 2002. Bukan gue yang lahiran sih, maksudnya mak gue ngelahirin gue waktu tahun 2002. Nama gue Nicholas Gajendra. Bukan Nicholas Saputra tapi." Jawab Nicholas dengan senyum manisnya. Matanya sedikit menyipit kala tersenyum. Tapi sayang, nampaknya laki-laki yang satu ini pelit senyum. Baru saja terhitung sekitar 2 menit tersenyum, wajahnya langsung kembali datar. Nampak tidak ikhlas sekali pokoknya.

"Ya apaan. Btw, anak mana lo?"

"Lo kalo mau ngajak gue kenalan, bisa nggak gue disuruh duduk dulu atau ini kue bolunya lo ambil dulu? Pegel ini tangan gue. Tenang aja ini bolu kaga gua kasih racun atau pil nuklir. Ini kue arisan bulanan. Khusus rumah lo delivery order soalnya keluarga lo nggak ada yang ikut arisan." Kata Nicholas. Tangannya bergerak menyodorkan piring yang ia bawa. Ya walaupun ragu sedikit masih ada, Aruna tetap terima kue bolu dari Nicholas. Kasihan juga kan kalau dipegang terus nanti bisa-bisa tangannya menekuk sampai pulang. Lagipula, kalau diberi rejeki itu tidak boleh ditolak.

"Iya makasih ya kue bolunya. Bunda gue lagi dinas di luar kecamatan jadi nggak bisa arisan dulu. Lo duduk sini dulu, biar gue ambilin minum."

Sebelum Aruna membalik badan, Nicholas sudah terlebih dahulu menahannya dengan pertanyaan, "Lo nggak mau nawarin gue mau minum apa? Emang lo tau gue pengin minum apa?" Kesal. Total ngeselin tetangga yang satu ini. Tapi demi mempertahankan image baik hati sebagai tetangga yang baru kenalan, Aruna membalik badan lalu tersenyum ke arah Nicholas.

"Iya, Nicholas. Lo mau minum apa? Es teh ada, teh manis ada, sirup leci ada, sirup jeruk juga ada, atau mau sirup frambozen? Susu kotak rasa vanila sama coklat juga ada. Tapi yang diperbolehkan untuk diminum sama lo si sejauh ini cuma air mineral dingin atau air mineral botolan."

"Lo pamer doang buat apa sih?" tanya Nicholas heran. Pasalnya, dari sekian banyak minuman segar yang Aruna sebutkan tadi tak ada satu pun yang katanya diperbolehkan untuk dirinya minum. Lalu untuk apa disebutkan begitu?!

"Cosplay jadi uncle muhtu. Bawel lo. Duduk disini, jangan kemana-mana. Ntar kalo ilang dicariin sama mak lo." Aruna melenggang masuk menuju ruang keluarga dengan sepiring kue bolu di tangannya. Reksa yang kini sedang tiduran santai langsung merubah posisinya menjadi duduk kala mengetahui gadis itu kembali masuk ke dalam rumah. Daniel dan Riki yang tadinya kembali bermain playstation pun ikut menengok ke arah Aruna.

"Hmm,, bau sedap apa ini?" Daniel mengendus udara sekitarnya dan lama kelamaan tubuhnya mulai mendekat ke arah Aruna. Matanya menatap sesuatu di tangan Aruna dengan berbinar-binar. Senyumnya langsung tampak tanpa malu-malu.

REKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang