── O2

700 102 16
                                    

Waktu masih menunjukkan pukul 06.30 pagi dimana matahari saja masih sedikit bersembunyi dibalik awan ibu pertiwi. Manusia yang bernama Reksa Adhyasta itu sudah sibuk sendiri mengirm pesan singkat kepada Aruna.

 Manusia yang bernama Reksa Adhyasta itu sudah sibuk sendiri mengirm pesan singkat kepada Aruna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Bu
| Ayo buruan, dah.

Iya bentar lagi, pak |
Ini lagi nyari sepatu |

| Sepatu lo di ruang tamu.

Hah? |
IH CENAYANG YA?! |

| Buruan.

Dih galak |

Aruna melangkahkan kakinya ke luar kamar dengan tas berwarna biru langit yang ia sampirkan di pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aruna melangkahkan kakinya ke luar kamar dengan tas berwarna biru langit yang ia sampirkan di pundaknya. Rambutnya yang ia ikat cepol asal itu sedikit mengganggu pandangannya kala poninya sesekali turun.

Kamu tahu manusia yang pertama kali Aruna lihat setelah Daniel dan Bundanya? Iya tentu saja Reksa Adhyasta. Siapa lagi manusia yang pagi-pagi begini sedang sibuk menyiram tanaman di rumah Aruna dengan seragam sekolah yang sama selain Reksa.

Terlalu rajin membantu Bunda Aruna rupanya.

“Kak, uangnya udah dibawa kan?” tanya sang Bunda yang dijawab dengan anggukan kepala sebab mulut Aruna masih penuh dengan roti sandwich yang ia makan sebagai sarapan pagi ini.

Tangannya ia arahkan untuk meraih sepasang sepatu yang diletakkan dibawah sofa ruang tamu dan memakainya di kedua kakinya. Tak lupa ia menaruh helmnya disebelah tempat dimana ia kini duduk sekarang.

“Bun, Aruna sama Reksa berangkat sekolah dulu ya! Dadah, Bunda!” Pamit Aruna sembari mencium kedua pipi seorang wanita paruh baya yang memiliki status sebagai Bunda yang telah melahirkan dan membesarkannya sampai sekarang. Sedangkan Reksa sendiri berpamitan dengan mencium tangan Bunda Aruna dan meraih helmnya di atas motor.

Aruna pikir, Reksa hari ini akan membawa motor yang lebih manusiawi untuk dirinya yang menggunakan rok selutut. Tapi nyatanya, Reksa tetap memakai motor kesayangannya yang membuat Aruna melongo padahal baru membayangkan belum naik.

REKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang