Continous Pain

2.9K 185 16
                                    

     °Orang hidup dalam kebahagiaan berlanjut, sedangkan aku hidup dalam penderitaan berlanjut dan tidak tau kapan akan berakhir°
~ Hafi

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa bergembira ria untuk cepat cepat pulang ke kadang masing masing dan disambut oleh orang tuanya dengan senyuman.

Berbeda dengan Hafi, ketika dia pulang pasti akan melihat wajah marah dari mama Lisa.

Hafi berjalan menuju parkir dengan terpincang pincang karena memar di kaki kanannya.

" Heh PU lo mau pulang pake ntu motor  butut ya ?" ledek Loren dan geng barunya.

Karena takut berurusan dengan Loren,  Hafi hanya diam dan melewati Loren and the geng  begitu saja dan hendak menaiki motornya.

" Ehh, gue belum selesai ngomong tau !" Loren menarik lengan Hafi kasar membuat ia jadi agak terseret ketengah yang dikelilingi oleh anggota geng The Queena.

" Itu berarti lo ngak ngehargain kita dong " sahut Vena mengompori.

"Enaknya ni orang mau kita apain ya ?" rencana Sherly.

" Enaknya diginiin nih " Della mendorong motor Hafi sampai tumbang.

Seluruh anggota geng The Queena tertawa lepas.

" Yuk pulang ! ngapain juga ngeliat ni orang jelek " ajak Loren.

Kemudian geng The Queena meninggalkan Hafi sendiri.

Dengan bersusah payah Hafi menegakkan kembali motor bututnya.

Namun, malang memang tak dapat ditolak, motor bututnya itu tidak bisa dihidupkan.
Terpaksa dia harus mendorongnya sampai pulang.

Padahal jarak rumah dengan sekolahnya cukup jauh dan ia juga tidak punya uang sedikitpun untuk memperbaiki motor bututnya.

Teriknya matahari membuat kulit Hafi terasa terbakar. Butir demi butir keringatnya semakin banyak bercucuran , sementara itu rumahnya masih sangat jauh.

Setelah beberapa waktu, Hafi pun sampai dirumah. Ketika dia membuka pintu, pemandangan yang tak berkenan itu terlihat.

Mama Lisa sudah melotot karena Hafi pulang sangat lambat.

" Darimana saja kamu !" bentak mama Lisa.

" Motor itu tadi mogok nyonya " ucap Hafi jujur.

" Alah ! jangan boong kamu, bilang aja kalo kamu malas untuk kembali kesini lagi kan ? " ketus mama Lisa.

" Ttidak nyonya saya tidak berfikir seperti itu, tolong percayalah " Hafi memelas.

" Ohh , udah pulangnya telat  pake boong segala IYA ! "  teriak mama Lisa.

" Ngak nyonya saya tidak bermaksud untuk seperti itu" bantah Hafi.

" Berani beraninya kamu bermain main bersama saya , sekarang ayo IKUT ! " mama Lisa menyeret Hafi menuju kamar mandi.

" AMPUN NYONYA AMPUUNN" teriak Hafi yang melihat mama Lisa akan menghukumnya.

" Saya bilang kamu diam !" Mama Lisa menarik rambut Hafi kemudian membenamkan kepala Hafi kedalam bak sampai Hafi hampir kehabisan nafas.

" AMMPUN NYONYA AMPUN " ujar Hafi .

" Nih hukuman buat orang yang sudah berani berbohong sama saya, dasar SIAL ! " mama Lisa menyiram kepala Hafi.

Hafi yang mendapat perlakuan itu merasa sangat tertekan dan kedinginan.

" Sekarang kamu ganti baju lalu bersihin seluruh rumah ini " perintah mama Lisa.

" Baik nyonya " angguk Hafi, kemudian keluar dari kamar mandi itu dalam keadaan basah.

" Itu anak kerjaannya cuma nyusahin dan ngebawa sial " oceh mama Lisa sambil berkacak pinggang.

Setelah mengganti baju, Hafi langsung mengerjakan semuanya padahal badannya terasa remuk dan juga belum makan dari kemaren.

Hafi mulai mengepel lantai tiba tiba lewatlah Loren . Dia mulai merencanakan rencana jahat untuk Hafi.

Loren berjalan kearah Hafi yang sedang bekerja , lalu menendang ember airnya Hafi sehingga air berserakan kemana mana.

"Oups sory, gue ngak sengaja " kata Loren dengan menyunggingkan kedua sudut bibirnya.

Tiba tiba datanglah mama Lisa untuk mengecek pekerjaan Hafi.
Mata mama Lisa terbelalak melihat air yang berserakan dimana mana.

Sedangkan Hafi hanya bisa terkejut dalam diam melihat hal yang dilakukan sang adik terhadap dirinya.

" Sial  apa yang kamu lakukan sehingga air bisa tergenang disini , apa kamu tidak ikhlas ? " bentak mama Lisa.

Belum jadi Hafi menjawab pertanyaan pedas dari mama Lisa ,Loren malah menjawabnya dahulu.

" Ma , aku denger dan aku lihat tadi si Hafi kerja sambil ngomel ngomel soal mama , terus dia numpahin air pellannya deh " Loren berbicara tidak sesuai dengan kenyataan.

" Ohh, berani beraninya kamu mendongkol dibelakang saya anak sial " mama Lisa langsung menendang Hafi.

" Ttidak nyonya, Loren itu bohong dia tadi yang membuat air pellannya tumpah " ucap Hafi jujur.

" Lo jangan nuduh gue kayak gitu, kalo lo iri sama gue bilang aja , jangan nuduh gue gitu dong" Loren membuat Hafi seolah olah jadi orang jahat.

" Eh sial, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah saya anggap sebagai anak , tolong Camkan itu" teriak mama Lisa.

" Ayo kita pergi dari sini ma, buat apa lama deket sama orang pembawa sial kayak dia " Loren mengajak mama Lisa meninggalkan Hafi yang rapuh.

Hafi hanya bisa menunduk dengan hasil fitnah dari adiknya itu dan dia benar benar tidak menyangka bahwa Loren yang selalu ia tolong malah selalu membuat dirinya buruk dimata semua orang.

Voment dan follow
23 12 2018
😢 haru banget guys
cerita ini dibuat diakhir tahun dan 7 hari lagi ulang tahunnya
KIM TAEHYUNG

TBC

Tolong dong votenya dikasih, ini author udah susah susah nulis sampe tengah malam, eh tau taunya ngak ada yang ngefollow sama ngasih vote dan komen

CAUSE I'M A NERD ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang