Weak

2.6K 139 8
                                    

Voment dan follow ya
I hope you like this chap

° Aku sangat lemah sekarang, dan mereka masih tetap ingin mencelakaiku °
~ Hafi

° Gue ingin lo sakit, gue ingin lo menderita sepanjang hidup, dan jangan harap rasa kasihan akan gue berikan °
~ Loren

Hafi terbangun dari tidurnya yang diiringi tangisan tadi malam sebagai nyanyian pengantar tidur.

Seluruh badannya terasa begitu remuk dan juga terdapat bekas cambukan merah yang sangat banyak pada punggungya.

Ia berjalan gontai menahan rasa sakit yang amat sangat pada punggungnya.

Setelah semua pekerjaannya selesai, Hafi baru pergi ke sekolah dengan senyuman muslihat yang begitu pucat.

" Hafi, kok lo pucet banget ?" bisik Steven yang khawatir.

" Oo aku baik baik aja kok Steve, bahkan seger banget malah " Hafi menunjukkan senyum palsu agar Steven tidak khawatir lagi.

" Seger kok pucet gitu ?" tambah Steven.

" Bibir aku memang selalu pucat,sekarang kamu jangan deketin aku lagi ya, nanti Loren dan semua orang lihat gimana ?" Ingat Hafi.

" Emangnya kenapa ?"

" Pokoknya kamu ngak usah tanya tanya dan deketin aku lagi! please " Hafi bergerak menjauh dari Steven.

" Ttapiiii " Steven ingin berbicara Namun....

" Woi ! tapi apaan ?" celetuk Cheo dan Bintang dari belakang sambil menepuk bahu Steven.

" Kalian ngagetin gua aja tau ngak ! "

" Ya maap , kita denger tadi lo bilang tapi, tapii apaan ? " Cheo penasaran.

" Tapi tapi apaan ? gua gak pernah bilang begituan kalian salah denger kali, lupain aja " elak Steven.

Namun Bintang dan Cheo masih sangat penasaran, mereka beranggapan bahwa tidak ada kesalahan terhadap apa yang di dengar dari mulut Steven beberapa menit lalu.

" Udahh.... lo mending ...." Kringggg kringgg kringgg Bel masuk malah memotong ucapan Bintang.

" Eh bel udah bunyi tuh, kita ganti baju olahraga yuk ! nanti pak Sutiman marah lagi " Steven mengalihkan suasana.

Dan rencananya pun berhasil membuat Cheo dan Bintang melupakan rasa penasarannya masing masing terhadap ucapan Steven. Ketiga sahabat itu pun berlari menuju ruang ganti.

••••

" Eh bel jam pertama udah bunyi tuh, ayo kita ganti baju " ajak Vena.

" Oke... tapi tungguin gue dong!" ucap Loren yang masih megacak acak isi tasnya.

" Cepet Ren ! ntar kita telat ke lapangannya nanti " Della sudah jenuh menunggu.

" Iya bentar... gue mau ambil sesuatu nih " Akhirnya Loren menemukan sesuatu yang tersimpan dalam kantong plastik.

" Itu apaan Ren ?" tanya Sherly.

" Ini beling !" jawab Loren.

Serentak Vena, Sherly dan Della bertanya Hah beling ? untuk apaan? , ucap mereka.

" Buat ngerjain Hafi "

" Ngerjain maksudnya ?" Sepertinya Della kurang mengerti.

" Sini gue bisikin" Loren mulai merangkul ketiga sahabatnya untuk merencanakan sesuatu yang buruk untuk Hafi.

CAUSE I'M A NERD ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang