Siap Siap

2K 103 15
                                    

Voment
I hope you like this chap

° Dia bukanlah manusia, tapi adalah bidadari yang memang diperuntukkan untukku °
~ Steven

Malam itu....

Sebentar lagi adalah ulang tahun Della yang dirayakan di rumahnya pada pukul 08:00 Pm dengan konsep negeri dongeng, dan tamu undangan harus memakai baju layaknya putri bagi para perempuan dan pangeran bagi para laki laki.

Karena ini adalah acara mewah, maka Loren harus tampil cantik. Dia sekarang sedang bersiap siap untuk mempersolek dirinya.

Jam masih menunjukkan pukul 06:30 pm jadi Loren masih punya waktu untuk berlama lama pada meja riasnya dan ditemani mama Lisa.

" Ma aku udah cantik belum ?" tanya Loren manja pada mamanya.

" Udah dong sayang, dan mama jamin kamu pasti jadi yang paling cantik diantara semua orang disana " mama Lisa mengukuhkan pujiannya.

" Ya pasti dong ma, aku kan cantik banget " pujian mama Lisa membuat Loren jadi angkuh.

" Anak siapa dulu ?" goda mama Lisa.

" Ya anak mama dong " Loren tersenyum lalu memeluk mamanya.

" Maa !" gumam Loren yang masih dalam dekapan mamanya.

" Apa sayang ?" mama Lisa mengelus kepala Loren.

" Apa Steven bakalan terpesona sama aku ?" kali ini Loren sangat serius.

" Pastinya ! kamu kan cantik banget , cowok mana yang ngak mau sama kamu " jawab mama Lisa.

" Tapi dia selalu menghindar dari aku sejak Hafi mulai hadir diantara kami " kata Loren.

" Ah kamu ini ada ada saja, mana mungkin Steven suka sama Hafi yang hitam , itu cuma perasaan kamu kali  " mama Lisa terkekeh.

Akibat membicarakan Hafi, Loren jadi teringat sesuatu.

" Oh iya Hafi.... aku jadi inget, dia kan juga diundang sama Della ma" Loren hampir lupa.

" Apa  dia diundang Della ? " mama Lisa begitu tercengang.

" Iya ma , tapi buat dipermaluin depan semua orang hahahaha " Loren tertawa.

" Bagus itu... " mama Lisa mengacungkan jempolnya.

"Ayo kita cek dia ma ! " Loren menarik tangan mamanya keluar kamar.

Sampailah mereka pada kamar belakang , tepatnya kamar Hafi.
Namun pintu kamar itu terkunci.

" Hafi ! Hafi ! Hafi ! kenapa pintunya dikunci tolong buka !" mama Lisa menggedor gedor pintu sambil berteriak.

Sementara itu Hafi sedang menangis dalam kamarnya karena dia sangat sedih tidak mempunyai gaun pesta yang bagus.

Tiba tiba terdengarlah olehnya suara mama Lisa. Kemudian ia menghapus air mata dan dibukakannya pintu kamar tersebut.

" Kamu lama banget sih ngebukain pintunya " mama Lisa emosi.

"Maaf nyonya " singkat Hafi.

" Maaf, maaf  dasar anak pemabawa sial lelet ! " mama Lisa tidak bisa memaafkan Hafi.

" Heh kenapa mata lo bengkak gitu ?" tanya Loren sinis.

" Oh tidak apa apa , aku ketiduran tadi " Hafi berusaha menyembunyikan matanya yang merah bengkak.

"Alah jangan boong ! lo habis nangis karena ngak punya baju kan ?" tebakan Loren benar dan Hafi hanya bisa menunduk.

" Uhh kasiannya , kamu ngak punya baju pesta ya ?" mama Lisa tertawa meledek.

" Gue bakalan dandanin  dan ngasih lo baju yang bagus biar kece " Loren menawari.

" Tidak usah " tolak Hafi halus.

" Ehh pokoknya kamu harus mau, awas aja kalo enggak !" mama Lisa memaksa.

Karena paksaan dua orang yang sangat kejam itu, Hafi terpaksa harus menurut.

Mama Lisa menyarikan baju Hafi yang paling jelek dalam lemari.
Sedangkan Loren sibuk untuk mendandani Hafi seburuk mungkin.

Dandanan yang cupu itu selesai dalam waktu 30 menit. Loren dan mama Lisa terlihat sangat girang dengan penampilan Hafi yang begitu buruk.

Baju yang kusam, bau, rambut dikepang dua menggunakan pita merah panjang di sebelah kiri dan pita kuning di sebelah kanan, jepit rambut yang sangat banyak diatas kepala, kulit yang sudah dirubah warnanya menjadi hitam pekat,kacamata besar , sepatu bitut jebol, dan yang tak kalah memalukan adalah make up yang benar benar seperti badut.

" Akhirnya selesai juga deh make up nya " Loren bertepuk tangan.

" Nah kan udah cantik " puji mama Lisa setengah mencemooh dan Hafi hanya diam seribu bahasa.

" Kamu mau ngaca ngak " Loren mengacungkan cermin ke wajah Hafi sehingga membuatnya terkejut.

" Kenapa kamu terkejut ? itu kan udah cantik "  ucap mama Lisa sambil melipatkan tangannya di dada.

Namun tidak ada respon suara apapun dari Hafi, dia hanya mampu menangis diantara menggelegarnya suara mama Lisa dan Loren.

" Kenapa lo nangis ?" Loren memasang wajah yang mengiba ibakan.

" Kamu suka kan dengan gayanya?" tanya mama Lisa dan Hafi hanya diam.

" Ehh mama gue nanya tolong HARGAI DAN JAWAB DONG !" Loren memukul kepala Hafi.

" Aku sssuka sekali nnyonya.." lirih Hafi terpaksa.

" Ahh udah pukul 07:30 pm nih ma aku pergi dulu ya " ijin Loren yang melihat jam dinding dan langsung berjalan keluar dari kamar Hafi.

" Iya sayang hati hati ya " mama Lisa mengecup kening dan dua belah pipinya.

" Dahh maa " lambai Loren dan dibalas lambaian mama Lisa.

Sementara itu hafi hanya bisa termenung melihat penampilannya.

" Heh sial ayo cepat pergi ! awas aja kalo kamu ngak pergi " ancam mama Lisa sambil menarik tangan Hafi keluar kamar lalu mendorongnya hingga gerbang rumah.

Hafi pun pergi dengan kesedihan, dia pasti akan dipermalukan semua orang nanti disana.

Gimana bagus ngak ?
awalnya kalian pasti ngira bahwa Hafi bakalan berubah jadi cantik kan ?
eh nyatanya enggak 😂
author ingetin ya...
ini bukan drama cinderella yang punya keajaiban begitu saja. Cerita ini adalah  karyaku jadi aku mohon jangan disamakan lagi dengan cerita Cinderella.
Kalian pasti kepo gimana lanjutannya kan ? maka dari itu baca terus ya...
dijamin asik deh ceritanya.

Dan bentar lagi ceritanya mau tamat nih, serta bakalan ada masalah yang sangat besar terjadi pada Hafi dan Loren.

mmmm pasti penasaran.
follow dulu arifa_24

by Arifa

CAUSE I'M A NERD ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang