Membalas Hafi

2.3K 130 86
                                    

Voment
I hope you like this chap

° Mengapa mereka begitu tega ingin membalasku dari belakang, sebenarnya apa salahku apa ?°
~Hafi

Mama Lisa dan Loren berjalan menuju ruang tamu.

Loren masih merasa sakit hati dengan apa yang dilihatnya di UKS tadi di Sekolah.

Hafi yang berpenampilan jauh dibawah standar bisa dekat dekat dengan Steven yang begitu sempurna dan banyak penggemarnya.

Ini adalah hal yang mustahil menurutnya, namun kata kata itu sudah tak berguna lagi sekarang.

Mama Lisa menyadari akan perasaan anaknya yang lagi tidak baik.

" Kamu kenapa sayang, kok cemberut gitu ?" mama Lisa memegang pundak Loren.

" Aku kesel banget ma !"gerutu Loren.

" Kamu kesel sama siapa ?" mama Lisa khawatir.

" Aku kesel banget sama Hafi ma" Loren menghembuskan nafas panjang.

" Dia apain kamu ?" mama Lisa membelai rambut anak kesayangannnya.

" Dia itu gatel, dan deket deket terus sama Steven " gumam Loren.

" Steven ? kamu maksud Steven anaknya Rienna ?" mama Lisa memastikan.

" Iya ma , tadi aku ngerjain dia sampe kakinya berdarah, trus aku dorong dia sampe  jatoh di lapangan ,awalnya berharap dia celaka trus keluar dari lapangan, eh pak Sutiman malah nyuruh Steven buat nganterin Hafi ke UKS , aku udah lama banget nunggu dia tapi ngak balik balik, aku , Della, Sherly, dan Vena pun pergi memastikan Steven , tapi kami malah melihat dia dan Hafi malah ketawa bareng,dan mereka terlihat sangat bahagia apalagi Steven " Loren terisak.

Mendengar ucapan dari Loren anak kesayangannya, mama Lisa pun terpancing emosi.

" Kurang ajar sekali anak sial itu, berani beraninya dia mendekati jodohmu sayang, sekarang ayo kita beri dia pelajaran " ajak mama Lisa kepada Loren.

Mereka pun sampai di dapur , Hafi sedang mencuci piring waktu itu.

" EH SIAL!" teriakan mama Lisa begitu menggelegar.

" Iya ada apa nyonya ?" Hafi menunda pekerjaannya dulu lalu menunduk menyapa majikannya.

" Kamu jangan sok baik deh " mama Lisa menuduh Hafi sebagai orang munafik.

" Mmaksud nyonya apa ?, saya tidak mengerti " ucap Hafi polos.

" Alah jangan pura pura sok suci deh lo , lo pengen deketin Steven kan ?" bentak Loren.

" Mendekati Steven ? Loren aku ngak pernah deketin Steven " jelas Hafi.

" Alah jangan boong lo ! gue pernah liat Steven sama lo berduaan dibelakang sekolah kan ? dan tadi lo beneran seneng kalo Steven yang nganterin lo , trus ngobatin luka busuk lo itu !" Loren begitu marah dengan Hafi.

" Ren kamu salah paham, aku ngak pernah deketin dia kok " Hafi membela diri walaupun yang dikatakan Loren itu memang agak benar.

" Jangan boong lo, gua juga liat kalian berdua di UKS begitu mesra sehingga Steven ngak masuk saat jam olah raga hanya untuk nemenin cewek sial kayak lo !" Loren mengatai Hafi begitu tajam.

" Ren ini semua hanya salah paham, kami ngak saling suka kok " ujar Hafi.

" Anak sial ! berani banget kamu mainin perasaan anak saya dengan mendekati calon jodohnya !" mama Lisa juga ikut terpancing.

" Jodoh ?" Hafi berucap pelan.

" Iya ! emang kenapa ? lo merasa tergangu kalo gue bakalan dijodohin sama Steven ? dan asal lo tau ya , tante Rienna tadi adalah mamanya Steven dan dia setuju kalo Steven bakalan jadi milik gue " Loren memanas manasi Hafi.

" Ngak kok, aku ngak terganggu melainnkan aku seneng banget kamu dijodohin sama Steven, kalian pasangan yang sangat serasi ?" puji Hafi.

" Alah jangan sok muji muji deh , di luar lo pasti senyum senyum lah di dalam pasti menggerutu sama keberuntungan yang gue dapatkan " tuduh Loren.

" Enggak Ren, bukan begitu aku ngak bermaksud seperti itu "

"alah maling mana mau ngaku, lo itu orang yang jelek dan cupu jadi ngak usah deketin Steven lagi.

tapi Loren dan mama Lisa masih tidak percaya dengan Hafi , mereka berdua mulai bertindak kasar kepada Hafi.

" Enaknya ini orang mau kita apain ?" mama Lisa berpikir sejenak, begitu juga dengan Loren.

" Mending dia kita ikatin aja di pohon belakang rumah, mama Lisa dan Hafi bergegas menuju ke tempat itu.

Hafi pun diikatkan ke batang pohon yang banyak semutnya itu.

" Loren, nyonya tolong lepasin ikatannya " pelas Hafi.

"Lepasin ikatannya ? jangan harap deh PHO dan lo disitu aja sampe pagi"

Loren dan mama Lisa pun berlalu meniggalkan Hafi di sana.

Hope u enjoy Babay 💔
Jan lupa voment dan follow arifa_24
Writernim : Arifa

CAUSE I'M A NERD ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang