Leticia gelisah, seharian ini ia tidak bisa menghubungi Lukas. Bahkan pesan-pesan singkat yang ia kirimkan tidak dibalas sama sekali oleh pria itu. Dia khawatir. Takut terjadi sesuatu yang buruk dengan Lukas. Pemikirannya itu semakin membuatnya gelisah.
Harusnya dia tidak mengundurkan diri dari kantor Lukas.
Ponsel Leticia berdering, ada notifikasi pesan singkat disana. Tergesa, ia langsung membuka pesan tersebut.
Lukas Benyamin : Maaf baby, aku sibuk seharian. Jadi tidak sempat mengabarimu. Aku sudah pernah mengingatkanmu untuk tidak berfikiran macam-macam kan ? Jadi jangan mengkhawatirkan apapun. I Love you.
Baru saja Leticia akan membalas pesan singkat Lukas, namun tidak jadi saat mendengar ketukan dipintu kamarnya.
Leticia menoleh kearah pintu. Ia menyuruh siapapun yang berada disana untuk masuk. Dan ia tidak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat Haris memasuki kamarnya. Ini jarang sekali terjadi. Karena mereka lebih sering mengobrol diruang keluarga bersama Ibu dan adiknya, Leo.
"Daddy.." Sapanya, pelan.
Haris tersenyum. "Kau belum tidur ?"
Leticia menggeleng. "Daddy sendiri kenapa belum tidur ?"
"Daddy hanya rindu kepadamu."
Leticia mengernyitkan dahi. "Kita bertemu setiap hari, Dad."
Haris kembali tersenyum, ia duduk di sofa yang mengarah langsung ke tempat tidur Leticia. Menatap putrinya itu penuh kasih.
"Nak..."
"Ya Dad."
"Boleh Daddy bertanya sesuatu kepadamu ?"
"Tentu saja dad."
"Apa kau sedang menjalin hubungan dengan seseorang ?"
Leticia terkejut mendengar pertanyaan Haris. Namun mencoba menutupinya. Ia berfikir, haruskah ia mengatakan yang sebenarnya kepada Haris ?
"Tidak Dad." Jawaban inilah yang keluar dari bibir Leticia. Dia belum sanggup untuk memberitahukan kepada Haris perihal hubungannya bersama Lukas. Dia takut respon pria itu akan membuatnya bersedih. Atau justru Harislah nanti yang akan bersedih dengan kenyatannya. Dia tidak mau menebak-nebak sekarang.
Haris menunduk, lalu kembali menatap Leticia sambil tersenyum. "Kau yakin sayang ?" Tanya Haris lagi.
Leticia bimbang. Dia merasa ada yang disembunyikan oleh ayahnya. sepertinya dia harus jujur saja sekarang. Daripada dia berbohong dan ayahnya mengetahui kebohongan yang ia buat.
"hm...Dad." Ucap Leticia ragu. "Aku menjalin hubungan dengan seseorang. Dia adalah satu-satunya pria yang kucintai selain keluarga kita." Ungkap wanita itu dengan jujur.
Haris mengangguk paham. "Dan pria itu adalah Lukas." Ucap Haris, menyambung perkataan Leticia.
Leticia membelalakan matanya. "Daddy tahu ?" Dia tentu saja terkejut. Ia masih berfikir bahwa ayahnya tidak tahu apa-apa sejauh ini. Dan sekarang ia mendapati kenyataan bahwa ayahnya mengetahui hubungannya bersama Lukas. Habislah dia sebentar lagi.
"Dia menemui Daddy dikantor. Dan kau tahu apa yang diucapkannya ?"
Leticia menggeleng.
"Dia meminta izin untuk menikahimu."
"Dad, aku..."
Haris mengangkat sebelah tangannya. Menyuruh Leticia untuk tidak melanjutkan apapun yang ingin wanita itu katakan. Ia beranjak dari sofa, lalu memilih duduk diatas kasur, tepat disamping Leticia.
"Kau putri Daddy satu-satunya." Haris mengelus kepala Leticia. "Daddy menyayangimu melebihi diri Daddy sendiri. Bisakah kau mengakhiri hubunganmu dengannya ? Daddy tidak mau kau terluka, Nak." Meski tidak diucapkan Haris dengan keras, kata-katanya mampu membuat Leticia bungkam. Ketegasan yang dimiliki pria itu sudah cukup menjelaskan bagaimana akhirnya hubungan Leticia dengan Lukas.
Tapi, kali ini saja. Bisakah Leticia membuat ayahnya mengerti bahwa hanya Lukaslah yang ia inginkan untuk bersamanya ?
"Aku menyayangi Daddy. Daddy adalah pria pertama yang kucintai dalam hidupku. Aku selalu bahagia bersama Daddy. Tapi bersama Lukas, aku merasakan hal yang berbeda Dad. Ada perasaan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Perasaan berbunga-bunga, merasakan jantungku berdebar kencang setiap kali melihatnya. Aku bahkan baru tahu bahwa perasaan rindu justru bisa membuat kita bahagia dan sakit secara bersamaan."
Haris memalingkan wajahnya. "Daddy tidak bisa membiarkannya menikahimu."
"Itu berarti Daddy akan selalu melihatku bersedih."
Haris menghela napas berat. "Kau tidak mengerti apa-apa Nak."
"Apa yang harus kumengerti Dad ? Bahwa perasaanku padanya hanya obsesi belaka seperti yang dibilang kak Jimmy ? atau bahwa Lukas hanya akan mempermainkanku ?" Tanya Leticia, sedikit menuntut. "Tidak ada fakta yang menjelaskan itu semua Daddy. Tidak bisakah Daddy memberi kami kesempatan ? Biarkan kami menjalaninya Dad. Aku mohon." Leticia mengucapkannya dengan nada lirih. Berharap Haris mengerti bahwa ia sungguh mencintai Lukas. Dan ia tidak bisa membayangkan jika dia tidak bisa bersama pria itu.
Haris berdiri dari duduknya. "Maafkan Daddy. Keputusan Daddy akan tetap sama." Ucapnya tanpa memandang Leticia. Lalu melangkah keluar. Meninggalkan Leticia yang mulai menangis terisak.
***
Leticia Briana : Kau berbohong padaku.
Leticia mengirim pesan singkat tersebut kepada Lukas setelah menghabiskan waktu hampir satu jam untuk menangis. Ia baru tahu bahwa Lukas menemui ayahnya. Pantas saja pria itu tidak bisa dihubungi seharian. Pasti ayahnya mengatakan sesuatu yang telah melukai hati pria itu.
Lukas Benyamin : Berbohong ? Apa maksudmu, baby ?
Leticia Briana : Aku tahu kau menemui ayahku tadi.
Lukas Benyamin : Ayahmu yang memberitahukanmu ?
Leticia Briana : Ya. Dia menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kita.
Lukas Benyamin : Dan kau ingin menurutinya ?
Leticia Briana : Tidak ! Aku mencintaimu, Luke.
Lukas Benyamin : Baguslah kalau begitu, kau tidak perlu khawatir. Aku minta jangan memusuhi Ayahmu. Bersikaplah seperti biasanya. Aku tidak ingin kau memusuhinya karenaku. Aku akan terus berjuang agar ayahmu setuju.
Leticia tersenyum tipis. Bahkan hanya karena kata-kata pria itu mampu membuatnya merasa tenang.
Leticia Briana : Luke, ayahku tidak mengatakan apapun yang membuatmu terluka kan ?
Lukas Benyamin : Tidak baby. Jangan khawatir. Sekarang tidurlah. I love you.
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukas & Leticia
RomanceTiga tahun menjadi sekretarisnya membuatku mulai mengetahui satu hal. Dia yang terlihat santai dari luar menyimpan banyak kepedihan didalam hatinya. Dia adalah Lukas Benyamin. Pria yang menolongku lima tahun yang lalu. -Leticia Briana- *** Dia canti...