Part 32

3.3K 355 43
                                    

"Selamat menempuh hidup baru sayangkuu. Akhirnya kau menikah juga." Ucap Florence seraya memeluk Leticia. "Berbahagialah mulai sekarang." Ucapnya lagi lalu menatap Lukas dengan galak. "Kau harus menjaga sahabatku dengan baik. Awas saja jika aku mendengarnya menangis karenamu."

Lukas memutar kedua bola matanya. "Kau ini masih saja galak padaku ! Tidak ingat dengan kandunganmu ? Jangan sampai nanti anakmu menjadi tempramen karena Ibunya selalu marah-marah saat ia dalam kandungan." Balas Lukas.

Florence memang sedang mengandung anak pertamanya bersama Damian. Usia kandungannya baru empat minggu.

"Kau mau cari mati ya ?"

Leticia tertawa pelan. "Sudah sana. Nanti kau malah merusak acaraku." Usirnya yang dihadiahi pelototan oleh Florence. Meski begitu Florence tetap menurut. Ia lalu beranjak meninggalkan kedua pengantin yang baru saja melaksanakan pemberkatan di salah satu gereja yang ada disana.

Dan sekarang mereka berada di salah satu hotel yang memiliki outdoor yang bagus untuk melaksanakan suatu acara. Leticia dan Lukas memang sengaja tidak melaksanakan resepsi setelah pemberkatan. Mereka lebih memilih untuk mengadakan acara khusus untuk keluarga dan para sahabat saja. Sementara resepsinya diadakan besok, di ballroom hotel yang mereka pilih sekarang.

"Selamat Luke, akhirnya kau menikah juga. Aku sempat khawatir kau akan terus mengganggu kami jika tidak menikah juga." Ucap Orlando dengan nada mengejek.

"Benar sekali Orlando." Aku jadi tidak tenang jika pria satu ini tidak menikah. Aku takut dia akan berubah haluan menjadi penyuka sesama jenis." Tristan ikut menimpali.

"Kalau itu memnag sudah terjadi Tristan, pria ini memang tidak normal sejak awal." Danis turut serta mempermalukan sahabatnya itu didepan Leticia.

"Sialan kalian semua !" Lukas mengumpat. "Terima kasih telah datang brothers." Ucapnya lagi.

Empat sekawan itu lalu saling berjabat tangan dan berpelukan sebentar. Lukas bersyukur sekali memiliki sahabat seperti Orlando, Tristan dan Danis. Mereka bertigalah yang mengetahui bagaimana kehidupan Lukas sebelumnya. Dan mereka bertiga jugalah yang tidak pernah mengadili Lukas meski ia membuat kesalahan. Alih-alih mengadili, mereka malah merangkul Lukas dan tetap berada disamping pria itu. Hingga sekarang ini.

"Selamat atas pernikahanmu Leticia, semoga kau selalu bahagia."

"Selamat menempuh hidup baru Leti, berbahagialah dengan sahabatku."

Selamat berbahagia Leticia."

Ucapan-ucapan itu diucapkan oleh Orlando, Tristan dan Danis untuk Leticia. Wanita itu terharu tentu saja, melihat persahabatan suaminya dnegan ketiga sahabatnya membuat Leticia bahagia. Ia bersyukur berada ditengah-tengah mereka.

Seperginya ketiga sahabat Lukas, giliran Dimmy yang menghampiri kedua pengantin. Ia langsung memeluk Leticia, hingga membuat Lukas kesal karena sejujurnya pria itu tidak suka dengan kedekatan Dimmy dan Leticia. Ia tidak mengerti bagaimana bisa seorang pria dan seorang wanita bersahabat begitu lama tanpa ada perasaan khusus yang terjadi.

"Singkirkan wajah kusutmu itu Luke. Sudah kubilang bahwa aku dan Leticia hanya bersahabat." Ucap Dimmy yang diikuti oleh tawa Leticia.

"Dan kau berharap aku percaya kata-katamu ?" Tanya Lukas kesal. "Mulai sekarang kau tidak boleh terlalu dekat dengan istriku."

Dimmy tertawa lalu beralih menatap Leticia. "suamimu posesif sekali." Ucapnya yang dibalas anggukan oleh wanita itu.

"Aku tidak posesif sayang, aku hanya melindungi apa yang kupunya." Ucap Lukas lalu menggenggam tangan Leticia.

Dimmy yang melihat pemandangan romantis itu langsung berdecak kesal. "Kau pintar sekali merusak suasana bung ! Baiklah, selamat untuk kalian berdua, silahkan lanjutkan kemesraan kalian. Aku akan menyingkir dan mencari udara segar." Ucapnya lalu beranjak meninggalkan pasangan romantis tersebut.

Lukas dan Leticia tertawa bersama melihat kekesalan Dimmy. Mereka saling menatap satu sama lain, lalu Lukas menundukkan wajahnya. Mengecup dahi Leticia dengan sayang. Ia bahagia sekali. Sangat bahagia.

"Tidak bisakah kalian berhenti mengumbar kemesraan ? Ada anak kecil disini."

Suara seseorang membuat Lukas dan Leticia menoleh. Lukas terkekeh pelan saat melihat Jimmy dan seorang anak kecil yang berada di gendongannya. Anak itu adalah Zico, anak Jimmy yang baru berusia 3 tahun.

"Kau berlebihan sekali kakak ipar. Aku bahkan hanya mengecup dahi Leti saja, bukan yang lainnya." Ucapnya santai. Dia memang senang sekali menggoda Jimmy. Karena pria itu tidak bisa lagi mengintimidasinya.

"Aku masih tidak rela kau yang menjadi adik iparku."

"Aku juga senang menjadi adik iparmu." Balas Lukas dengan nada mengejek.

Jimmy berdecak. "Aku masih tidak mengerti kenapa Daddy bisa menerimamu. Aku tidak akan bosan untuk memperingatkanmu. Jangan sampai kau membuat adikku menangis karenamu. Kau mengerti ?"

"Ya Tuhan ! Kau masih saja tidak berubah. Leticia sudah sah menjadi istriku sekarang. Jadi kau tidak perlu mengatakan apapun lagi. Cukup lihat dan saksikan bagaimana aku membuatnya bahagia mulai sekarang."

Lukas mengucapkannya dengan tegas. Ia sudah berjanji untuk selalu membuat Leticia bahagia. Ia berharap apapun yang terjadi dimasa depan tidak akan membuat hubungan mereka goyah.

Ia akan terus berusaha membuat pernikahan mereka menjadi pernikahan yang membahagiakan bagi Leticia.

Dan kehidupan baru mereka dimulai dari sekarang.

***

Tamat ~

Terima kasih buat semuanya yang udah mengikuti kisah Lukas & Leticia dari awal.

♡♡♡

Lukas & LeticiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang