.
Krriingg... Krriiingg...
Dering telepon membuat seorang gadis yg tengah tertidur bangun. Gadis itu mengerjapkan mata nya beberapa kali agar mata nya terbiasa dengan cahaya lampu.
Lisa.
Lisa menatap heran ke arah ponsel nya. Siapa yg menelepon nya subuh subuh begini? Ini masih jam 4 ㅋㅋ
"Halo? Siapa ini?".
"Lo tidur nyenyak semalem?".
"Apa yg anda bicarakan? Apakah anda salah sambung?".
"Cih, gak usah sok polos dan pura pura gak tahu siapa gue. Gue yakin lo tau betul siapa gue".
"Apa yg lo mau Bae Irene!? Hah!?".
"Jauhi Sehun, atau Keluarga lo taruhan nya".
"Yak! Jangan bercanda Bae Irene!".
"Gue gak lagi bercanda, lo tau kan? Pergi dari hidup Sehun. Lo gak pingin kan ngeliat Jeongyeon sama Hanbin kesiksa karna lo?".
"Yaish! Bae Irene!-"
Tuut... Tuuut...
"Yak! Halo! Halo! Bangsat lu Bae Irene anjing!!!!!!!!".
Lisa berteriak gusar sambil melempar ponsel nya ke arah kaca, dan yak itu pecah - ___ -
"Aish! Sial! Bagaimana ini!?". Lisa menggeram, ia sangat emosi sekarang. Seorang Bae Irene berhasil membuat nya naik pitam karna kelakuan bangsat nya.
Gadis itu bimbang, apa yg harus ia lakukan? Menjauhi Sehun bukanlah pilihan yg tepat, tetapi membiarkan keluarga nya teraniyaya karna ulah nya adalah pilihan yg salah juga.
Bangsat!
"Ah! Molla!". Lisa berjalan ke arah kamar kaka nya, Hanbin.
Masa bodoh jika ini masih subuh dan ia sudah membuat keributan.
"Bang! Bangun!".
"Woy!".
Setelah 10 menit berteriak dan menggedor gedor pintu kamar Hanbin, namja itu pun keluar kamar dengan penampilan acak acak kan yg menandakan pria itu baru saja bangun tidur.
"Napa sih? Berisik bat lu Lis".
Lisa merotasikan mata nya, bagaimana bisa kakak nya tidur nyenyak disaat saudari mereka hilang!?
"Lo gimana sih bang!? Lupa kalo unnie ilang!?".
Hanbin membelalakan mata nya, "Astojim! Gue lupa neng!".
"Kemasin semua barang lo". Lisa berkata dingin, lalu kembali berjalan ke arah kamar nya, ia juga harus mem packing barang nya.
Hanbin yg nggak paham sama kelakuan adek nya pun narik lengan Lisa, "Hah? Mo ngapain sih? Mo kemana?".
"Kita pergi dari Korea! Kita harus menjauh sejauh mungkin dari kota ini!". Lisa yg gemas segera mendorong Hanbin untuk memasuki kamar nya dan berkemas.
Lisa mengemasi semua barang nya dan tentu barang Jeongyeon juga. Ia akan pergi ke lokasi yg sudah di tentukan untuk 'mengambil' Jeongyeon, dan setelah itu ia akan menghilang. Dari Korea, dan kehidupan Sehun.
Setelah selesai, Hanbin yg sudah rapi mendatangi Lisa yg sedang sibuk memesan tiket online, "Lisa, kenapa tiba tiba?".
Lisa yg seakan paham dengan maksud 'pertanyaan' Hanbin menjelaskan serinci rinci nya, "Yang nyulik Jeongyeon unnie itu Bae Irene, mantan Sehun. Dan of course tujuan nya supaya bisa balikan sama Sehun. Dia bilang kalau gue menjauh dari Sehun, Jeongyeon unnie bakal balik ke kita. So yeah, gue gak bisa korbanin keluarga gue sendiri kan? Jadi kita pergi".
Hanbin menakutkan kedua alis nya, "Kemana?".
"Swiss".
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Mereka sedang minum Coffe,
Ah, lebih tepat nya Lisa. Ia sedang meminum coffe nya dengan tenang. Mencoba menetralkan perasaan dan emosi nya.
Sial,
Mengapa jalan hidup nya begitu sulit? Mengapa takdir nya seperti sinetron? Sangat rumit dan berbelit belit.
Ia membenci diri nya sendiri,
Yg lebih memilih menyerah dari pada mencoba memenangkan hubungan nya dengan Sehun.
Tapi Lisa tidak sekuat itu, ia memilih menjadi pecundang dan meninggalkan hidup nya, Sehun.
"Kamu gak papa?". Jeongyeon menyentuh pundak Lisa, menyadarkan Lisa dari lamunan nya.
"Hah? Seharus nya Lisa yg tanya gitu ke unnie kan?".
"Udah unnie bilang, Unnie gak papa. Kamu yakin sama keputusan kamu Lis? Kalau kamu gk yakin, jangan di lakuin. Jangan kamu ngambil tindakan semata mata karna unnie, Arasseo?". Jeongyeon memegang lembut pundak adik nya.
Lisa tersenyum tipis dan memegang tangan unnie nya,"Lisa yakin unnie, lagi pula ini nyangkut keselamatan keluarga kita. Jadi Lisa gak bisa main main".
"Okay". Jeongyeon mengangguk sambil tersenyum tipis.
Rasa nya sakit, banget malahan. Tapi gue harus kuat.
Mereka pun masuk ke dalam pesawat, ya dan dari tadi mereka ada di bandara.
Selama penerbangan Lisa hanya duduk diam, tanpa berniat menyusul kedua saudara nya yg sudah terbang ke alam mimpi. Lisa hanya duduk sambil menatap ke arah luar Jendela, hari sudah hampir gelap.
Pikiran gadis itu melayang, menerawang kemana mana.
Apa yg di lakukan Sehun saat ini? Seharian ini ia bahkan tidak berbicara dengan Sehun lewat sms. Semua telepon Lisa reject. Lisa mengganti nomor nya dengan nomor Swiss, jadi tidak ada nomor Korea yg bisa menghubungi nya.
TBC♥
Voment Juseyo !
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Go [END]
Fanfiction"Klo lo cinta nya sama dia, pergi aja. Gak usah khawatirin gue, gue emang nggak baik baik aja. Tapi gue ikhlas kok" - Lisa. ⚠Mengandung kata kasar⚠ ⚠Alur cerita? Gajelas, tergantung mood Author⚠