29 : Us

2K 193 14
                                    

.

"Selamat pagi nona, anda terlihat semakin cantik pagi ini" sapa resepsionis kantor Sehun yg dibalas senyuman manis oleh Lisa.

Lisa berjalan cepat ke arah lift, ia ingin segera sampai ke ruangan nya di lantai 12 yang berdekatan dengan Sehun, dan segera pergi ke toilet.

Sesampainya di lift yang penuh sesak, ia menyenderkan dirinya pada dinding Lift yang kosong.

"Omo..nona Lisa sangat cantik pagi ini!" kata seorang staff di dalam lift yang kembali Lisa tanggapi dengan senyuman.

"Permisi nona, apakah saya boleh bertanya?" kata salah seorang staff gadis yang terlihat baru saja bergosip dengan teman teman nya.

Lisa mengangguk, "Ne"

"Nona Lisa, bukankah dulu anda dan pak Sehun pernah berpacaran? Yang kami lihat pak Sehun juga masih sangat mencintai nona, lalu kenapa pak Sehun justru bertunangan dengan bu Irene? Jujur saja aku tidak menyukai wanita penyihir itu" kata staff itu blak blak an yang sedikit membuat Lisa tercengang.

Bagaimana hubungan nya dengan Sehun bisa sampai diketahui hampir seluruh kantor seperti ini?

Padahal hubungan nya dengan sehun terjadi dan berakhir saat mereka masih SMA.

"Masalah pak Sehun bertunangan dengan bu Irene, mungkin itu memang pilihan dari pak Sehun sendiri" jawab Lisa tenang sambil tersenyum manis.

"Tapi bukankah hubungan nona dengan pak Sehun tidak pernah berakhir?" tanya staff yang lain.

Lisa mengernyitkan alis nya, "Hei siapa yang berkata seperti itu?"

Para staff itu saling memandang sejenak sebelum serentak menjawab, "Pak Sehun sendiri".

Lisa terkejut, tetapi ia dengan cepat merubah ekspresi nya dan tersenyum manis,

'Oh Sehun sialan' batin Lisa.

.

Ceklek...

Tanpa permisi Lisa memasuki ruangan atasan nya itu sambil sibuk membolak balik berkas laporan keungan, "Pak Sehun ini merupakan laporan keuangan--" Lisa mengernyit saat mendapati atasan nya yang terkenal begitu rajin dan serius saat bekerja itu menelungkupkan kepala nya di atas meja kerja nya, "Sehun?"

Sedang manusia yang disebut nama nya tak kunjung mengangkat kepala nya, Lisa pun berjalan mendekat ke meja atasan nya itu.

"Hun--ehm maksud saya pak sehun, anda baik baik saja?" Lisa bertanya pelan.

Tanpa menjawab apalagi mengangkat kepala nya, Sehun menggeleng kuat dan membuat gestur mengusir Lisa.

Lisa yang semakin penasaran pun menepuk nepuk bahu Sehun, masih tidak juga mendapat jawaban Lisa menarik bahu pria berkemeja di hadapan nya. Lisa berhasil, kepala Sehun terangkat. Lisa mengernyitkan alis saat melihat terdapat beberapa titik merah di Sehun yang tidak terlihat seperti jerawat, tapi justu terlihat seperti ruam.

Tunggu...

"RUAM!?" Lisa langsung mendongak kan kepala Sehun paksa, Sehun yang sudah ketahuan pun pasrah.

Beberapa ruam di wajah, hidung dan mata berair, serta bibir yang agak membengkak.

Lisa menutup mulut dengan tangan nya sendiri. Ia masih terkejut, apa yang sebenarnya terjadi pada Sehun? "Bapak ini kenapa bisa sampe kayak gini? Apa yang bapak makan?"

Sehun tertunduk lemas, lalu memasang wajah melas dan mengukir cengiran sedih di wajahnya yang membuat kerja jantung Lisa berantakan.

ck! wajah sialan Oh Sehun itu! batin Lisa

"Aku gatau juga ini kenapa...padahal tadi pagi baik baik aja. Trus kenapa malah jadi kayak gini? Rasa nya itu ga nyaman" keluh Sehun dengan wajah yang teramat muram.

"Mana yang membuat bapak tidak nyaman?" Lisa bertanay lembut,

Sehun menunjuk ruam ruam di wajah dan tangan nya, "Ini semua.....gatel Lisaaaa...hiks" Sehun merengek dan hampir meneteskan air matanya yang menunjukan ia sangat tersiksa.

"Arra, lagipula bagaimana bapak bisa jadi seperti ini dalam waktu singkat? Yang saya tahu bapak cuma alergi separah ini sama--

APA BAPAK MAKAN ALMOND!?" Lisa bertanya histeris, saat teringat kalau Sehun punya alergi parah terhadap almond, akan sangat berdampak buruk bagi Sehun kalau ia makan almond walau hanya sedikit.

"Tadi aku ga makan apa apa trus Kai kesini bawain coklat--

IYA! AKU GAPAPA SEBELUM MAKAN COKLAT DARI KAI!"

Sehun berkata sambil menunjuk nunjuk toples berisi permen coklat dari Kai yang ada id atas meja tamunya

Lisa berjalan ke arah toples coklat itu berada lalu mengamati dan membaca setiap tulisan yang ada di toples itu.

"Coklat aussie...terbuat dari gula, coklat, dan...ALMOND!?" Lisa terkejut saat mendapati dibalik toples itu terdapat tulisan kalau kacang ini terbuat dari almond. Masih kurang yakin, Lisa mengambil satu permen coklat itu dan memakan nya.

Lisa menatap datar ke arah Sehun, "Pabbo-ya bagaimana setelah kau setua ini kau masih tidak bisa membedakan mana kacang mana almond!?"

Sehun menunduk lalu memainkan jarinya, "Kan aku tidak tahu...hiks...aku juga...hiks...tidak ingin..hiks...s-s-sakit..hiks" Sehun berkata liirh dengan nada bersalah dan menyesal yang sangat kentara.

Lisa membuka mulutnya sedikit, "Sehun-nie, kau? kau menangis?".

"Aku..hiks..tidak menangis..hiks" katanya sambil menghapus air mata.

Tanpa Sehun sadari, Lisa tersenyum lembut dan menggumam, 'kau tidak berubah Sehun-nie'

Lisa berjalan mendekati Sehun yang masih menunduk sambil menahan tangis nya. Tangan nya terulur untuk mengelus kepala pria dihadapan nya.

Lisa membelai lembut kepala Sehun, "Gwaenchan-ha, aku tidak marah padamu. Mana yang sakit? hm?".

Sehun mendongakkan kepala nya dan menatap Lisa sendu. Lisa melihatnya, mata basah yang di penuhi tatapan menyakitkan yang membuat dada Lisa seakan tertikam belati. Apa yang telah dialami Sehun selama ini saat ia tak ada di sisinya? Ada apa dengan pria tegar yang selama ini ia kenal? Apa yang terjadi?

"Sakitnya...ada dimana mana".

Lisa memeluk Sehun erat, menyalurkan rindu nya yang menumpuk tak terkira selama ini. Mengutarakan rasa yang bahkan sudah di pertemukan dengan waktu dan jarak tetap tak menyerah dan memilih tetap tinggal hingga detik ini. Pertahanan Lisa hancur sudah, ia tidak peduli lagi kalau pria yang ada di dekapan nya berstatus sebagai tunangan seseorang. Yang Lisa tahu hanya satu, yang ia dekap sekarang adalah Sehun nya, kekasih nya yang sangat ia cintai yang harus terpisah beberapa tahun ini.

"Kumohon Lisa-ya...jangan pergi lagi...hiks..aku akan benar benar hancur kalau kau pergi dariku lagi" Sehun berkata lirih sambil mengelus pundak Lisa.

Mereka saling memeluk dengan erat, menyalurkan perasaan dan sakit masing masing. Hari ini, di balik meja kerja Sehun, mereka membebaskan perasaan mereka berjalan seharusnya tanpa halangan apapun dan siapapun. Pada detik ini, mereka menyerah pada ego masing masing.

Mereka....

Hanya saling mencintai.

.

Jujur boleh ga guys?

Yang bikin aing males update itu...

Siders yang menjamur dimana mana.

Jangan cuma numpang lewat, trus baca semao nya and ngilang kaya mantan:)

Dan buat lo lo semua para siders, LO MANUSIA KAN!? BUKAN ANJING KAN!?

anjing ga mungkin maen wp, galucu sat:)

* jangan lupa komen ya sayang sayang kuh.jjq

Just Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang