1 Sasha|Kabar Buruk

76 4 0
                                    

Selamat Membaca:)

Sasha baru selesai beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dia harus berusaha bersungguh-sungguh karena situasi dan kondisinya berbeda dengan lingkungan tempat tinggal nya yang dulu. Sasha baru tinggal juga sekolah dikota itu paling tidak selama satu tahun.

Bagaimana dengan teman-temannya? Dan jangan lupakan bagaimana dengan Liam? Tu manusia kan sangat posesif dan mudah curiga- Pikir Sasha.

Sasha mengacak-acak rambutnya sendiri. Menandakan bahwa dia frustasi sendiri, pusing banyak yang dia pikirkan dikepalanya.

Alex yang melihat kelakuan aneh adiknya seperti itu tertawa jahil lalu ikut mengacak rambut Sasha.

"Ihh, apaan sih kak gausah ganggu deh, gue lagi gak mood bercanda" kata Sasha ketus. Dia gak sadar kalau mengatakan kata "gue" pada Alex. Dalam kamus Sasha, dia tidak boleh mengatakan "gue" kepada Alex, sebaliknya kalau Alex boleh.

Alhasil Sasha pun mendapat jitakan kecil dari kakaknya yang membuatnya meringis kesakitan.

"Idihh, siapa yang lagi bercanda coba. Lagian sih lo aneh, rambut bener-bener malah lo acak-acak. Sekalian aja gue bantuin" kata Alex tanpa dosa.
Alex mengangkat bahunya.

Sasha masih memonyongkan bibirnya menandakan dia lagi gak mau diganggu.

Namun bukan Alex namanya kalau masih gak nanya in dan ngerecoki Sasha "Kenapa sih?" Kata Alex mengelus pelan rambut Sasha. Namun ditepis oleh Sasha. Dia gak suka di gitukan.

"Sha, bukan anak kecil kak" Sasha menatap kesal ke arah Alex.

Alex hanya menatapnya bingung apa salah ya Alex mengelus rambut Sasha. Selama Sasha bukan orang lain dan dia adik kandung Alex. Jadi perbuatan itu sah-sah saja dilakukan.

Sasha heran kenapa kakaknya selalu memperlakukan dia layaknya anak kecil oleh Alex. Padahal usia mereka hanya terpaut satu tahun saja.

"Iyaaa.. lo bukan bocah lagi sha. lalu kenapa mukanya masih ditekuk gitu?" Alex tersenyum memperlihatkan gigi putihnya yang ditutupi oleh behel.

Sasha yang sedari tadi duduk di sofa hanya diam menatap lantai.
Kakinya menginjak-injak lantai pelan.

"Kenapa sih? Gara-gara pindah?" Kata Alex, yang duduk di depannya.

Sasha mengangkat kepalanya lalu mengangguk pelan. Sorot matanya sendu.

Tentu semua ini gara-gara pindah, sasha malas harus beradaptasi lagi. Tapi kalau dia tidak beradaptasi, dia tidak akan mempunyai teman dan jika sudah tidak punya teman maka dia hanya akan diam menyendiri sambil membaca buku saat jam istirahat. Dan mungkin lebih buruk nya lagi dia akan dicap sebagai manusia aneh karena gak punya teman. Sasha gak mau itu.

"Emangnya kenapa kalau pindah? Bukan kah kita sudah dua kali pindah sekolah dan lo dengan mudahnya beradaptasi?" Kata Alex polos. Sama sekali tidak mengerti apa yang mengganggu pikiran Sasha. Tentu saja, Alex gak tau pikiran Sasha kan dia bukan Roy Kiyoshi.

Ok, Sasha akan beradaptasi lagi disekolah barunya.

"Temanku dan Liam?" Kata Sasha lagi.

Bagaimana dengan Nadine dan Amira mungkin mereka akan terkejut karena Sasha akan pindah. Dan Liam?

Liam? - pikir Alex.
Sebelumnya, Sasha gak pernah tuh ada cerita sama dia mengenai cowok bernama Liam, siapa dia. Dan apa hubungannya dengan akan pindah nya mereka?

Melihat gelagat aneh dari Alex, Sasha sadar bahwa dia sudah membocorkan sendiri rahasia yang selama ini dia sembunyikan dari Alex. Kalau sampai Alex tau Sahsa pacaran, Alex pasti akan menentangnya mentah-mentah.

Setitik Rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang