34 - Sasha|Ngajakin Jalan

21 0 0
                                    

Selamat Membaca kisah Sasha dan Raka dengan senang hati :)

"Gausah senyam-senyum terus, ntar gigi mu kering:v"

☺☺☺

Hari yang paling dinanti-nanti Sasha akhirnya datang juga. Weekend hari dimana Sasha akan tidur dan bangun siang juga dia akan bermalas-malasan dan mengurung diri di kamar. Hari ini juga Sasha belum mandi. Sasha lebih memilih membaca novel, menonton film drama picisan, menyelesaikan puzzle, minum coklat panas, bermain tic tak tue dll.

Tidak ada yang akan melarangnya untuk bermalas-malasan, karena memang sedang tidak orang yang berada dirumah. Mama dan papanya pergi bekerja sejak pagi sekali sedangkan kakaknya tadi pergi, dia bilang akan pergi ke tempat les.

Lama-lama Sasha juga merasa bosan dan jenuh sendiri berada dikamarnya. Sasha mengecek benda pipih itu. Dia menghembuskan napasnya gusar, tidak ada notifikasi chatt dari siapapun di ponsel. Menyebalkan rasanya.

Ok lah, Sasha kan mengirim pesan kepada orang lain dulu. Kira-kira siapa ya? Kalau Karin? Dia kan pasti sedang les. Apalagi ini weekend, Karin pasti akan menyelesaikan harinya berkutat dengan buku pelajaran, Sasha menghembuskan nafasnya pelan, Karin sudah seperti rumus berjalan. Sasha mencari kontak lain diponselnya. Kalau Sasha mengirim pesan kepada David, dia pasti tidak akan menjawab pesan dari Sasha karena setelah kejadian kemarin.

Akhirnya pilihan Sasha jatuh pada kontak miliknya Raka. Sasha mengerutkan keningnya saat dia membaca bio miliknya Raka 'everyday  is PUBG' segitu gilanya anak itu dengan PUBG. Sasha menghembuskan nafasnya pelan. Dia mulai mengetikkan pesan untuk dikirimkan kepada Raka, agak lama Sasha mengetikkan pesan karena dia berkali-kali menulis kemudian dia hapus kembali.

Sasha
"dirumah g?"

Hanya pesan itulah yang Sasha kirimkan kepada Raka. Satu menit, tidak dijawab. 10 menit, tidak dijawab. 30 menit, masih juga tidak dijawab. Sasha menghembuskan nafasnya gusar, Raka pasti tidak akan menjawab karena dia pasti sedang asyik mabar.

Sasha merebahkan badan diatas ranjangnya menuntup matanya perlahan-lahan kemudian memijit kepalanya mencoba merileks kan pikirannya. Sesaat setelah itu, terdengar suara dering dari ponselnya. Sasha dengan sigap langsung duduk  dan melihat ponselnya. Dia kira dari Raka,  ternyata dari salah satu temannya yang menawarkan masker wajah.

Sasha melemparkan ponselnya kesembarang arah, kemudian dia kembali berbaring lagi. Dua menit dari itu ponselnya berdering kembali. Sasha mendengus pelan, gak mood membuka ponselnya karena itu pasti dari orang yang sama. Tapi ponsel bunyi untuk yang kedua kalinya. Sasha bangun untuk mengecek ponselnya. Benar saja, itu Raka.

Raka
"Iya?"
"Gimana?"

Sasha
"Dirumah kan?"

Raka
"Lo kangen ya sama gue? Buktinya aja lo jawab chat ku cepet banget"

Sasha
"Dih PD!"

Raka
"Lo ngomong kaya gitu, semakin menguatkan aja kalau lo kangen sama gue"

Sasha
"Ngomong apa sih lo? Gue gak ngerti. Lo dirumah g nih?"

Raka
"Iya, dirumah. Kenapa?"

Sasha
"Bisa kerumah gue gak? Gue bosen dirumah mulu"

Setitik Rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang