Selamat Membaca :)
☺☺☺
Kamu tetap teman terbaik ku
***
Ini adalah Part kedua dari Penilaian. Tapi ini memiliki jalan dan alur yang berbeda, jadi simak ceritanya sampai selesai ya.
☺☺☺
Sementara itu di kantin Raka sedang bersama ketiga temannya Randy, Jingga dan si beku Alby menyatap mie ayam Pak Dullah dengan khidmat. Sesekali mereka(tanpa Alby) melirik ke arah cewek-cewek yang lewat dan menggodanya, yang tentunya mereka melancarkan aksinya tanpa Alby. Sesekali juga mereka menjahilin adik kelas, mulai dari malang kaki supaya yang lewat kesandung sampai menempeli punggung kakak kelas dengan kertas yang di ukir langsung dari tangan mereka.
Kurang kerjaan? Memang sih, tapi menurut mereka ini suatu kesenengan tersendiri setelah belajar, menghapal dan memerhatikan pelajaran yang menurut mereka membosankan.
"Tadi siapa sih Ka?" Tanya Randy memulai percakapan setelah puas menjalankan kegiatan unfaedah nya.
"Yang mana ya?" Raka menaikkan sebelah alis nya. Yang menandakan dia tidak tau yang dimaksud Randy.
"Yang itu cewek kasar dan suka teriak-teriak, iya kan Ndy?" Ujar Jingga menyenggol lengan Randy. Hanya dibalas anggukan kepala oleh Randy.
"His, di bilangin jangan panggil gue Ndy sih. Ndy kan kaya Indy. Panggil gue Ran" ketus Randy.
Randy memang tidak suka di panggil Ndy, karena menurutnya Ndy itu panggilan perempuan, dan Randy gak suka.
"Kalau gue panggil lo Ran kan kaya namanya Rani, gebetan lo itu" balas Jingga.
"Oh, iya ya. Jadi kangen Rani udah 3 hari dia gak berangkat" kata Randy.
Mendengar kalimat Randy, Alby hanya tertawa kecil. Karenanya seorang yang biasa dan cenderung jahil seperti Randy ini memiliki tipe yang terlalu tinggi.
Randy memang menyukai Rani, siswi kesayangan Bu Retno dan menjadi penyanyi andalan ekskul musik. Rani itu cantik, ramah, baik tapi dia sangat sibuk. Alby mengetahui fakta itu dari Ruby, pacarnya. Selera Randy memang terlalu tinggi gak nyadar akan dirinya.
"Jadi yang tadi nya itu siapa?" Kata Raka menyela, dia menjadi kesel sendiri.
"Oh, iya jadi lupa sendiri. Iya bener tadi cewek yang galak dan suka teriak-teriak, padahal gue gak ngapa-ngapain, eh dia udah teriak duluan" kata Randy.
Raka terlihat sedikit berpikir "Itu, emang dia suka gitu. Sewaktu pas perkenalan juga anaknya udah kelihatan menyebalkannya" cibir Raka. Dia melilit mie nya dengan sumpit lalu di masukannya kedalam mulutnya.
"Namanya siapa Ka?" Setan kepo mulai menempel pada tubuh Jingga.
"Namanya kalau gak salah Sasha. Ah, iya bener Sasha!" Seru Raka.
Randy menghembuskan napas nya "menurut gue sih dia memang cantik, tapi eh enggak deh masih cantikan Tsabita. Kenapa lo gak pacaran aja sama Tsabita? Dia itu kan cantik, body nya juga goals banget. Selain itu dia itu kan selebgram dan jangan ketinggalan Tsabita kan suka nempel sama lo " kata Randy.
Raka menghentikan sebentar kegiatan menyantap mie nya lalu balas melihat Randy "Gue sama Tsabi itu hanya temenan enggak lebih. Gue gak ada perasaan apa pun sama Tsabi. Gue gak mau ya hanya karena perasaan dan kesalahpahaman ini bisa merusak pertemanan gue sama Tsabi" jawab Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rindu ✔
Teen FictionSemoga suka ya, aku mau hapus tapi sayang. Soalnya ini cerita pertama aku. Tapi kapan-kapan bakalan aku revisi. Terimakasih:)