Selamat Membaca kisah Sasha dan Raka :)
"Terimakasih sudah menjadi secuil bagian dari kisah cintaku"
☺☺☺
"Kay, kita kesitu yuk" ajak Sasha kepada Karin saat mereka sudah berdiri di kantin.
Sebenarnya sih; Sasha hari ini akan ke kantin bareng sama Raka, tapi karena sejak pelajaran ketiga tadi Raka menghilang entah kemana. Jadi batal deh ke kantin bareng Raka nya. Janjinya sih, mau jajanin Sasha.
Hari ini kantin sangat ramai, semua murid pergi ke kantin setelah sekian lama belajar dan berkutat dengan buku pelajaran, mereka pun pergi ke kantin untuk sekedar mengisi dahaga.
Mata Karin menyelidik sekitar "kemana?" Tanya Karin kepada Sasha. Dia masih bingung atau mungkin bisa dikatakan tidak tau dengan yang dikatakan Sasha. Sasha memang kalau ngomong suka sepotong-sepotong.
"Itu sih kesitu, ayo. Gimana sih gitu aja gak tau gue saranin lo besok periksa mata deh. Heran" Teriak Sasha.
Sialan memang; Sasha nya aja yang ngomong nya sepotong-sepotong. Mending kalau ngomongnya jelas, biasanya sih enggak.
"Lah yang mana, lo nya aja ngomong nya gak jelas" ketus Karin. Dia jadi sensi sendiri setiap bicara sama Sasha.
Lama-lama dia jadi darah tinggi kalau ngomong sama Sasha setiap harinya, untung nya sih Sasha gak duduk sebangku bareng Karin. Sasha memang jagonya membuat orang naik darah.
"Itu tu situuuu" Teriak Sasha disela-sela ributnya kantin. Tangannya ngacung ke arah laki-laki yang sedang menyatap makanannya sambil sesekali menyeruput minuman nya.
"Maksud lo disebelah Kak David?" Terang karin, matanya membelalak dan ada penekanan pada saat dia mengucapkan kata "David".
"Biasa aja kali, mentang-mentang liat orang ganteng, matanya melotot - melotot kaya gitu" ujar Sasha disertai tawa renyah nya yang dibalas dengan jitakan tangan Karin.
"Jadi, namanya kakak yang itu David!!" Teriak Sasha histeris dia hampir meloncat, namun Karin mencegahnya.
"Ayo mendingan kita balik aja ke kelas Sha, atau gak cari tempat yang lain aja. Gausah gangguin kak David, lo mau kena masalah?" Saran Kayin kepada Sasha.
"Hah? Balik ke kelas? Atau cari tempat lain? Yaelah kalo lo mau sono lo aja sendiri, gue mau ke kak David" ujar Sasha monyong.
"Yaudah sana lo kesana aja sendiri, gue mau ke kelas" ancam Karin.
Sesaat sebelum Karin hendak pergi ke kelas "kok lo tega sih sama gue Kay, lo gak mau lihat gue seneng? Kok lo jahat banget sih" ujar Sasha. Raut wajah nya dibuat semelas mungkin.
Sebenarnya Sasha juga gak berani sih, nyamperin David sendirian. Apalagi, kantin sedang di kuasai oleh anak-anak kelas dua belas. Jelas lah, nyali nya ciut. Bukan apa-apa ya, ingat point pentingnya Sasha kan murid baru. Yang mungkin sedang dimata-matain setiap gerak geriknya.
"Bukan kaya gitu Sha. Maksud gue itu-" ujar Karin dia mulai iba dengan Sasha. Padahal Sasha yang sekarang adalah sedang akting.
"Ayo ah Kay, kelamaan lo" Sasha menarik lengan Karin secara paksa. Karena menurutnya kalau tidak di kaya giniin, pasti Karin akan pergi lagi.
"Kak, kita boleh duduk disini kan? Soale tempat yang lain sudah penuh" Ujar Sasha kepada David dengan senyuman yang dia buat semanis mungkin sehingga matanya yang terlihat hanya garis saja.
Alasan yang masuk akal, kantin sedang ramai dan memang tempat duduknya sudah penuh semua, mereka hampir berdesak-desakan.
Sebenarnya ada yang aneh disini, hanya saja Sasha tidak menyadarinya. Dia terlalu dibuat terpesona dengan pesona yang yang ditebarkan David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rindu ✔
Teen FictionSemoga suka ya, aku mau hapus tapi sayang. Soalnya ini cerita pertama aku. Tapi kapan-kapan bakalan aku revisi. Terimakasih:)