.
.
.
."Saudaramu terlalu lama untuk menyelamatkanmu, atau jangan-jangan dia sudah tidak peduli lagi padamu. Ah~ mungkin saja karena mereka sudah mendapatkan berliannya."
Bukannya kesal mendengar ucapan Erik, Dylan justru tersenyum. Kondisi Dylan berangsur-angsur membaik, bahkan sekarang ia sudah mampu untuk duduk. Victoria yang duduk di samping Dylan juga ikut tersenyum.
"Kau merindukanku, Erik?"
Suara itu membuat Erik membalikkan tubuhnya. Kris datang seorang diri, dan dengan santainya ia berjalan mendekati Erik.
"Belum mati rupanya kau, Kris."
"Bagaimana aku bisa mati jika kau sendiri ingin mati di tanganku." Dengan alis terangkat Kris menatap remeh musuhnya itu.
Krek!
Kris memperhatikan sekitarnya, anak buah Erik sudah mengerahkan senapan yang mereka pegang ke arah Kris.
"Ada apa, Kris? Kau takut?"
Kris mengangkat kedua tangannya, di situasi seperti ini ia masih sempat-sempatnya mengedipkan matanya kepada Victoria.
Dor!
Sebuah tembakan dilepaskan. Tembakan itu berasal dari arah belakang Kris, Kris pun langsung melompat lalu mengambil pistol yang ia sembunyikan di balik jaketnya. Kris melepaskan tembakan ke arah Erik, begitu pun sebaliknya.
Dengan cepat Victoria menarik Dylan untuk bersembunyi di balik pilar-pilar besar. Anak buah Kris mulai masuk dan menyerang anak buah Erik,
"Ibu," gumam Dylan saat melihat Lea masuk dan melepaskan sebuah tembakan.
"KRIS!" teriak Lea lalu melemparkan pistol lainnya kepada Kris.
Kris menangkapnya dengan sigap.
Tembakan membabi buta tiba-tiba terdengar dari atas sana, Kris dan Lea dengan cepat bersembunyi di balik pilar.
"DI MANA KAU, KRIS!" teriak Erik dengan senapan laras panjang di tangannya.
Kris mengelap darah yang merembes keluar dari perbannya.
DOR!
Satu tembakan dilepaskan, lalu tembakan lainnya menyusul.
"Denis," gumam Lea.
Kris dan Lea kembali menyerang satu per satu anak buah Erik.
"ERIIIIIIIK!" Mike melepaskan tembakan beruntun seraya memanggil nama Erik.
Lea menatap ke atas dan seseorang telah mengarahkan bidikannya ke arah Mike.
DOR
DOR
DOR
Dengan cepat Lea menembak, sebelum orang tersebut menembak Mike.
DOR!
Lea memperhatikan perutnya,
Darah panas keluar dari perut Lea."Bibi." Mike dengan cepat menangkap tubuh Lea.
Sebelum benar-benar tumbang, Lea masih sempat melepas tembakan tepat di belakang Kris.
Denis dan Kris langsung membalas tembakan itu, Kris berlari mengejar Erik yang telah berhasil melukai bibinya.
"HAHHAHAHA." Tawa Erik menggema di seluruh ruangan.
Satu tembakan mengenai lengan Kris, tapi Kris tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Berlian✔
General FictionKris, Mike, dan Dylan adalah tiga bersaudara. Dylan terpisah dengan kedua saudaranya karena suatu kejadian yang terjadi di malam pesta ulang tahun. Dylan diculik oleh bibinya sendiri yang bernama Lea. Kris dan Mike selalu berusaha mendapatkan Dylan...