Madu 49 : Horny

6.6K 286 63
                                    

Kemarin engkau masih ada di sini

Bersamaku menikmati rasa ini

Berharap semua takkan pernah berakhir

Bersamamu ... bersamamu ....

Aku mendengarkan sebuah lagu karya Seventeen yang berjudul, ‘Kemarin’. Syairnya sangat menyentuh hati. Sesuai dengan perasaanku kini. Galau. Merasa sendiri di sini. Meskipun aku tahu ada Perjaka yang menemani, tetapi jiwa ini tetaplah sepi.

‘’Jaka ... lo dari mana?’’ tanyaku saat laki-laki itu muncul dari balik pintu. Selepas sholat maghrib ia pergi meninggalkan aku. Entah, ke mana. Mencari apa. Dengan siapa?

‘’Dari warung. Gue beli makanan dan juga madu,’’ jawab Perjaka. Dia menunjukan kantong plastik hitam yang berisi dua nasi bungkus dan satu kemasan botol madu.

‘’Madu? Buat apa?’’ Aku mengangkat sebelah alis.

‘’Buat jaga kesehatan. Karena madu memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh.’’

‘’O ... itu madu lebah, ya?’’

‘’Iya, ini madu lebah.’’

‘’Kalau madu perjaka?’’

‘’Hehehe ... kalau madu perjaka itu apa?’’

‘’Sari pati laki-laki ...’’

‘’Maksud lo pejuh?’’

‘’Hahahaha ... iya!’’

‘’Setahu gue pejuh juga memiliki kandungan nutrisi.’’

‘’Nutrisi apa?’’

‘’Kalau tidak salah nutrisi yang terdapat di dalam sperma itu ada asam arkobat, fruktosa, zat besi, kalium, magnesium, sodium, potasium, vitamin B12, kalori dan air.’’

‘’Wah, banyak juga ya kandungannya.’’

‘’Iya, begitulah.’’

‘’Kok lo tahu sih, Jak?’’

‘’Gue pernah baca artikelnya.’’

‘’Oh, gitu ya ...’’

‘’Udah ah, kok kita jadi bahas sperma sih, mendingan kita makan dulu, yuk!’’

‘’Mari ...’’

Aku dan Perjaka membuka bungkusan nasinya, kemudian kami memakan nasi plus lauknya dengan lahap. Pelan-pelan kami menikmatinya. Sesuap demi sesuap hingga habis. Bersih tak bersisa. Alhamdulillah. Nikmat yang manakah yang kau dustakan?

Usai makan. Kami cuci tangan, lalu berwudhu dan langsung melaksanakan sholat isya bergantian. Kenapa tidak berjamaah? Karena tempatnya hanya cukup untuk satu orang saja.

Well,

Usai berdoa, selanjutnya kami rebahan di atas kasur. Sibuk memainkan gadget kami sendiri-sendiri. Kami hanyut ke dalam dunia maya. Dunia para netizen. Dunia yang penuh kebebasan. Berselancar tanpa batasan. Membuka alam jagad raya beserta isi dan problematikanya.

Saat mata kami sibuk dengan layar ponsel. Saat itulah aku dan Perjaka merasa berada di tempat yang berbeda. Walaupun raga kami berdekatan, tetapi jiwa kami berjauhan. Sesekali mataku melirik ke arah Perjaka. Dia tampak serius memandang layar smartphone-nya sambil senyum-senyum sendirian seperti orang gila. Entah, dia sedang chatting dengan siapa, atau melihat apa. Aku jadi penasaran juga. Apalagi saat ia melototi benda perseginya itu, tangannya beberapa kali menyentuh area selangkangannya. Mungkin, ia tak menyadarinya. Dan bila diperhatikan dengan saksama area di antara kedua pahanya tersebut semakin lama semakin menggunung. Membentuk tonjolan yang besar. Seperti ada makhluk hidup yang bergerak-gerak. Mungkinkah kontol Perjaka lagi ngaceng?

‘’Jaka ... lo sedang lihatin apa, sih? Kelihatannya asik sekali?’’ ceplosku. Perjaka jadi agak awkward. Salah tingkah mendengar ceplosanku.

‘’Hehehe ... ini lagi nonton temen gue yang nge-live,’’ timpal Perjaka. Dia buru-buru menjauhkan tangannya dari wilayah pribadinya. Lalu, dengan sigap dia memiringkan tubuhnya, seolah ingin menyembunyikan gundukan yang menggunung di celananya.

‘’Oooh, emang lagi live di mana, Jak?’’ tanyaku makin kepo.

‘’Live di Blued,’’ jawab Perjaka.

‘’Oooh ... aplikasi khusus cowok belok itu, ya?’’

‘’Hehehe ...’’ Perjaka nyengir, ‘’i-iya....’’ Lelaki beralis tebal ini mengangguk mantap.

‘’Coba ... gue boleh lihat, nggak? Sumpah, gue jadi penasaran, emang dia lagi live apaan, sih?’’

‘’Cie ... ada yang kepo, nih!’’

‘’Hehehe ...’’ Aku meringis saja.

‘’Nih, lihat aja, tapi lo jangan kaget, ya!’’ Perjaka menyerahkan HP-nya ke tanganku.

‘’Kaget kenapa, Jak?’’

‘’Lihat aja sendiri!’’ perintah Perjaka. Mata bulatnya melirik ke arah layar HP miliknya yang sudah ada di tanganku.

Aku tersenyum tipis, lalu perlahan pandangan mata ini kugeser ke layar smartphone-nya. Dan aku pun langsung terkaget. Di sana aku melihat tubuh pria bugil yang tak malu memamerkan alat kelaminnya. Mengurut dan mengocok kontolnya. Meremas bijinya dan mencengkram batangnya. Tangannya naik turun melingkari benda kejantanannya. Membuat gerakan pijitan yang sensual. Berulang-ulang. Tak berhenti menuruti komentar penontonnya.

‘’OMG ... jadi dari tadi lo lihat hal yang beginian toh, Jak?’’ cetusku penuh keterkejutan.

‘’Hahaha ...’’ Perjaka tertawa ngakak. Wajahnya langsung memerah seketika. Seperti kepiting ngajak kawin.

‘’Pantesan betah!’’ komenku sambil mengembalikan HP ke tangan Perjaka.

‘’Hahahha ...’’ Perjaka ngakak lagi, ‘’di Blued banyak sekali yang nge-live sambil coli, Ben. Pamer kontol.’’ ujarnya polos. Kelewat jujur.

‘’Awas jangan dilihatin terus!’’

‘’Emang kenapa?’’

‘’Ntar lo horny!’’

‘’Hehehe ... gue emang udah horny, Ben ...’’

‘’Hah. Serius?’’ Aku pura-pura tidak tahu. Padahal sudah memperlihatkan dia dari tadi. Dan aku tahu dia pasti lagi horny.

‘’Iya ... gue  pengen coli juga.’’

Aku terdiam, ketika dia mendekati aku. Wajahnya sejajar dengan wajahku. Cukup dekat.

‘’Gue mau coli, tapi lo temani gue, ya?’’

‘’Hahaha ... nakal!’’

‘’Beno, please ... mau, ya?’’

Aku bergeming.

‘’Ijinkan gue mencium lo, Ben ...’’

Aku membisu. Diam mematung. Dan sejurus kemudian ... mmuackh! Perjaka mendaratkan bibirnya di permukaan bibirku. Sangat cepat. Lalu dia melumatnya. Mengulumnya. Menyeruputnya. Liar. Nakal. Brutal. Aku tidak menyangka kalau Perjaka bisa senekat ini. Sejahil ini. Senafsu ini. Dia seperti pengembara cinta yang kehausan. Ingin menenggak air kasih seluruhnya. Hingga membasahi tenggorokannya yang dahaga.

Aku pasrah, dan membiarkan Perjaka bertindak sesuka hati. Menciumku sambil menggerayangi sekujur tubuh ini. Mengusap dadaku. Memplintir pentilku. Meremas kontolku. Dia memberikan rangsangan yang menggelora. Dan aku pun terbakar api asmara. Tenggelam dalam permainan nafsunya yang membara.

Setetes Madu Perjaka (SMP Babak 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang