37ㅡpocky story

1.2K 169 28
                                    

jangan salfok judul ya, bcs INI BUKAN ENDORSE POCKY:'D

warn: this part is full daragon moments. hope y'all like it!

 hope y'all like it!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11.45

siang ini, di rumah suasananya lagi sepi banget. youngbae, hyorin, dan anak-anak lagi jalan-jalan sambil cari oleh-oleh, ditemenin sama oma juga.

jadi sekarang di rumah cuma tersisa jiyong sama sandara. pokoknya enak banget, ini dunia serasa milik berdua doang.

sebenernya mereka udah pada pergi dari jam 8 pagi, tapi udah hampir jam 12 ga dateng-dateng juga.

jiyong sih seneng-seneng aja yakan bisa nempel-nempel terus sama istrinya sepanjang hari tanpa digangguin siapapun.

dan sekarang ini jiyong lagi di depan tv sama dara. dara duduk di sampingnya jiyong dan nyenderin kepala ke bahu suaminya itu sambil ngemil pocky rasa matcha. iya yang katanya jisoo warnanya kayak warna rambut ayahnya itu.

/wait gengs ini yang nulis iri sama dara gimana dongㅠㅠ/

"by, aku mau pockynya dong."

"nih, buka mulutnya," dara masukin sebatang pocky ke mulutnya jiyong.

IYA SEBATANG DOANG.

"udah satu aja ya, tinggal dikit nih,"

"pelit banget dara ya."

"itu di kulkas masih ada, ambil sana."

jiyong kembali berdecak. "gamau ah. udah enak dilendotin kamu gini jadi males kemana-mana, hehe."

"dih? keenakan di kamu ya,"

jiyong ketawa dan menciumi pipinya dara dengan hidungnya.

"ish jangan gitu geli tau." dara menjauhkan wajahnya dari wajah jiyong dan ngebenerin posisi duduknya, nggak senderan ke jiyong lagi.

"ini pipi kamu jangan tambah chubby makanya, kan aku jadi gemes."

ngalus hehe^^

"ck apaan sih."

"hehe gemes soalnya,"

ngalus lagi hehe^^

"sini nyender lagi," jiyong nepuk-nepuk dadanya. sandara nurut aja, terus ngelendotin jiyong lagi. kemudian dia asyik sendiri mainin jari-jari tangannya jiyong sampe akhirnya dia menyadari sesuatu.

the dirgantara✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang