Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"eh, mino sama irene? masuk dulu sini, habis check up ya?"
barusan ada yang mengetuk pintu rumahnya, dan ternyata yang bertamu di siang hari yang panas ini si mino sama irene.
dara langsung bisa menebak kalo mino habis nganterin irene habis check-up ke dokter kandungan. karena dara udah hafal sama jadwalnya, dan malah kadang dia juga yang mengingatkan mereka berdua untuk check up.
"iya, bunda."
setelah dipersilakan masuk, irene langsung duduk di sofa ruang tamu, memejamkan mata dan menyandarkan kepala sejenak ke sofa. mino juga ikutan duduk di sebelah dia, lalu mengelus pelan perut istrinya yang udah mulai membesar. usia kandungannya irene sekarang udah lima bulan.
"kenapa? kok diem-dieman aja gitu, bayinya gapapa kan? sehat kan dia?" tanya dara.
"gapapa kok, bunda. bayinya sehat. malah baru ketauan kalo yang di perut irene sekarang tuh ada dua. mino mau punya anak kembar, bunda." cerita mino.
"EH? SERIUS?"
"iya, makanya irene tadi syok gitu, sampe nangis dia," mino melanjutkan ceritanya. irene masih menyandarkan kepala di sofa dengan mata terpejam. "iya, ren?"
"kenapa, ren? kok nangis?" tanya dara lembut sambil memegang tangan irene.
irene membenarkan posisi duduknya, "gapapa, bunda. irene gapapa."
"tadi nangisnya kenapa? cuma karena syok aja?"
"iya..." irene menggantung kata-katanya. "cuma mikirin nanti kalo anaknya udah lahir, irene nggak yakin bisa ngurusin dua anak sekaligus, bunda.."
"haha. bisa, ren. bunda yakin kamu sama mino pasti bisa kok. kalo perlu bunda tiap hari dateng ke rumah, nanti bunda temenin kamu ngurusin anak-anak kamu," dara mengusap pelan pundaknya irene.
"tuh, kan? bunda pasti bantu kita, ren. kalo mama kamu nggak sibuk pasti dia juga bakal sering main ke rumah." kata mino mendukung perkataan bundanya.
"iya, udah yang nanti-nanti nggak usah dipikirin, ya? jangan terlalu dibikin beban, ibu hamil nggak boleh banyak pikiran."
irene mengangguk dan tersenyum ke dara. "makasih, bunda."
"iya. mau minum? bunda bikinin teh anget ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
