8

32 11 2
                                    

Selamat Membaca

Dia yang dulu pernah kusebut pelangi
Ternyata lebih memilih melati. Apalah daya, aku hanyalah rumput liar yang biasa tumbuh di sembarang tempat. Tak seorang pun peduli terinjak dan terabaikan, itu sudah biasa.
-Putri-

-----------

Matahari yang bersinar sedari tadi terus berlalu yang hanya sekarang langit sedang diselimuti oleh awan hitam yang terpampang jelas. Yang akan menandakan Hujan lagi seperti biasa.

Langit yang mendung merupakan saksi bahwa aku tak akan pernah selalu bisa menggapai genggaman tanganmu lebih lama dan terus berada disisimu. Hatiku terkikis oleh waktu yang ditemani oleh goresan luka yang ku harap dia akan memperbaikinya kembali.

Aku bodoh untuk saat ini, hatiku terus berkata untuk tetap bertahan tapi di satu sisi aku benar benar merasa bingung apa aku akan terus bertahan? Tapi sampai kapan?

Kutelusuri jalanan sedari tadi dengan wajah yang tak karuan tetesan air mata terus turun dan jatuh tepat pada pipiku, hatiku saat ini benar benar hancur bagaimana tidak? aku melihat dia yang menggegam tangannya dengan sangat erat, apakah aku harus mundur?

Tiba tiba hujan mulai turun, gemiricik gerimis siang ini telah ku resapi, kutepikan motorku kearah pinggir jalan dekat halte, lalu aku meneduh di halte itu.
Hatiku saat ini seperti hujan yang turun dengan tidak diketahui yang ditemani oleh awan hitam dan berhenti begitu saja, pertanyaanku saat ini aku ingin seperti hujan walaupun tak diinginkan tapi ia selalu berhenti sendiri yang setelahnya ada pelangi menyinarinya dengan indah, kapan aku berhenti menyukainya?

Hujan semakin deras membuatku memeluk tubuhku dan melihat kesekeliling halte, tidak banyak yang meneduh tapi aku sudah biasa dengan ketersendirian ini.
Dering HP ku bergetar di dalam saku jeans ku membuatku merogohnya dan aku benar benar benci sekarang ini?! Kenapa harus ia lagi

FaisalFp: lo dimana? Sekarang hujan deras gue takut lo kenapa-kenapa?

Maksudnya apa coba?! So peduli banget!batinku

PutriAz: peduli apa lo sama gue?!

Faisalfp: Put jangan kek gini dong! Yang jelas gue benar benar peduli ama lo!! Lo dimana?

PutriAz: Bukan urusan lo gue mau dimana kek!

FaisalFp: putt lo kenapa sii?

Kumatikan Hpku. Dan tak menjawab pesannya, aku benar benar tak peduli sekarang ini dengan balasan pesannya, apa maksudnya coba? Ia mengkhawatirkan ku.

Hujan semakin deras, awan hitam yang terus menggeluti matahari saat ini sedang menangis terus terussan seperti aku sekarang ini dengan hati yang terus menangis. Aku tak mungkin bisa seperti ini terus menerus?!pikirku

====

Hujan semakin menipis, yang tinggal hanya gerimis kecil ku lebarkan pandanganku melihat jalanan hari ini tentu sangat basah dan bau khas tanah berhenti.

Kulangkahkan kaki ku kearah motorku lalu melaju menuju kerumahku, hari ini aku benar benar sedang dilanda gelisah tak karuan aku terus menangis walaupun wajahku terhalang oleh helm sehingga helm itu menjadi kabur.

Ku coba menghapus tetesan air mataku tapi di saat aku ingin menghapus pada arah belokan..

Brakkkkk

Motorku terjatuh dan menabrak besi yang membuat wajahku harus terbentur dan mengeluarkan darah segar yang terus mengalir ku edarkan pandanganku semakin kabur. Orang orang terus mengelilingiku dan aku melihat dia? Apa ini bayangannya? Aku terpenjam aku tak tau ini dimana? Semuanya gelap.

Arah suara ambulans yang membawa ku ke arah rumah sakit di sekitar yang dekat dengan jalanan tikungan tadi, aku belum tersadar apa yang terjadi setelah ini.

Perlahan aku membuka mataku dan melihat kearah sekeliling ruangan ini dengan bernuansa putih, alat oksigen yang tertempel di wajahku dengan dibantu cairan infus yang terus membuatku meringis tak karuan.

"Sayang?!!! Kamu gakpapa ada yang sakit kamu habis kemana sii tadi??"ku lihat mamahku panik sekali dengan keadaanku saat ini bertubi tubi pertanyaan yang membuatku bingung harus menjawab sedangkan bibirku kelu dan terasa sakit

"Hummmm, hiks hiks"bulir tangisan jatuh lagi ke pipiku yang membuat mamahku semakin panik

"Kenapa sayang kamu kenapa kamu sakit yang mana?! BILANG SAMA MAMAH!" abangku menahan erangan mamahku yang sedari tadi terus menggoyangkan tanganku

"Mah udah! Putri lagi sakit?! Mamah jangan kek gini, putri gak apa apa mah!"mamahku menatapku membuatku menatap sayu matanya, ia terlihat begitu khawatir. Abangku membawa mamah untuk keluar ruangan karna aku akan diperiksa oleh dokter dan harus beristirahat.

====

Esoknya fajar telah menimbulkan sendirinya dan cahaya menelusup setiap sudut ruangan rumah sakit ini yang sedang ku inapi dari tadi malam, aku telah menginap disini satu hari dan ku bukakan mataku melihat mamah yang sedari tadi tidur di dekat pinggiran kasur, pasti ia sangat lelah menjagaku semalaman dengan abangku. Ayahku sedang tidak ada dirumah ia ditugaskan di luar kota jadi tak mungkin harus mengganggunya.

Suara ketukan pintu membuat ku menatap abangku yang tadi terus tersenyum manis dan membawa sejumlah plastik yang membuatku tersenyum kembali kearahnya.

"Kamu udah baikan dek?"tanyanya membuatku mengangguk pelan kearahnya

"Iyah bang,,shhh"ringisanku terdengar karna bibirku tergores saat insiden jatuh itu

"Kamu udah bangun?"mamahku menyahut dan mengecek semua wajahku

"Iyah"

"Ada yang sakit?" aku tersenyum mendengar penuturan itu

"Gak ada, karna ada mamah sama abang disini gak kerasa sakitnya"kekehku membuat mamah dan abangku tersenyum

"Hari ini kamu gak masuk sekolah, jadi ntar abang kamu bakal nganterin surat nya ke kelas ya sayang"

"Iyah mah

------------

Tbc.
Jangan lupa vote🌟 Dan komentar nya juga💭

Just Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang