12

29 7 0
                                    

Happy Reading...

Kamu yang menjatuhkan hatiku, kamu pula yang mematahkannya. Dan kamu juga yang membuatku tetap bertahan.
-putri-

----------

Bel pulang berbunyi dan bergema ke seisi kelas membuat para guru menghentikan pelajarannya lalu memulangkan para murid nya. Siswa/i berlari keluar untuk pulang kerumah nya masing masing.

Angin angin pun mulai menerpa tubuhku membuatku merasa segar tidak terlalu panas, walaupun panas menusuk sampe ke pori pori wajahku. Aku tetap merasa ada angin yang lewat.

Pulang sekolah ini aku melaksanakan piket dan lebih sialnya lagi harus bersama dengan faisal lagi orang yang paling nyebelin eh ralat juga yang paling aku suka, hehe.

"Put gue kumpulan dulu yak basket di lapang ntar gue kesini lagi!"ucapnya lalu aku menarik baju nya dan memberikan sapu kearahnya

"Gak! Lo piket dulu! Kalo gitu sini sapunya gue yang nyapu lo yang ngangkatin kursi cepetan!!"titahku membuat ia menghela nafas

"Yaelaahhh putrii sekali gak piket gak papa kali"

"Pengen gue tonjok lo hah!!"ucapku menunjukkan bogeman di tanganku membuat ia lansung pergi dan menaik naikkan kursi, aku hanya terkekeh pelan

"Sadis juga ni cewek, udah galak tukang nganiaya juga"ucap devon membuatku menatap nya sinis

"Diem lo!"sahutku tak kalah menyolot membuat ia tersenyum smirk kearahku

"Faisal!! Bukannya lo kumpulan basket kok gue tungguin kagak muncul muncul yaudah gue samperin"ucapnya menatap faisal membuatku menghentikan perkejaanku yaitu menyapu

"Eh tadi bang sorry , ini piket dulu tadinya gue mau keluar eh gak bolehin ama nih"tunjuknya membuatku menoleh dan menatap faisal kesal

"Apa lo!"ucapku membuat devon maju satu langkah kepadaku dan refleks aku mundur sampai terbentur kepada tembok

"Faisall, lo dicariin pembina sana gih. Biar gue urus nihh cewe galak"sahutnya membuat faisal menggangguk lalu meninggalkanku dengan devon berdua di kelas

"Ngapain sih ka!! Orang dia harusnya piket dulu! Ishh nyebelin!"gerutuku sambil menghentak hentakan kaki ke keramik membuat devon Terkekeh

"Lo lucu ya"guman devon pelan tapi aku tetap mendengarnya

"Apa ka lucu? Ya udah pasti dong gue mah lucu!!"ucapku bangga membuat ia menaikkan halisnya sebelah

"Ah massa sih"balasnya dengan nada menjaili

"Bodo amat ah! Sebel gue sama kaka kelas kek elo! Gue balik!"ucapku lalu melangkah keluar meninggalkan kelas. Belum saja keluar benar saja devon menyekalku

"Apaan sih ka!"ketusku membuat ia tetap tersenyum

Dasar orang gila! Senyum mulu daritadi!

"Gue anterin, gak ada penolakan, ayoo!"ajaknya membuatku melongo

"Dasar tukang maksa!"sahutku membuat ia cengengesan

Just Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang