21

10 3 7
                                    

Happy Reading...

Masih berharap dan terus berharap lama lama aku jadi juara harapan

-------------

"Kali ini siapa yang maju ke depan buat nyanyi?"tanya hilmi kepadaku aku hanya menggedikkan bahu ku

"Entah lah, yang penting gue udah"ucapku lalu melirik ke arah faisal

"Sall?"panggil ku

"Kenapa?"tanya nya, aku tersenyum

"Lo belum maju kan ke depan pelajaran bu reni?"tanyaku, faisal menggeleng

"Belum, mungkin sekarang"ucap faisal seraya mematikan ponselnya karna sudah bertanda bel pergantian pelajaran.

Kelas yang tadinya berisik, jadi terhenyak diam karna kedatangan bu reni yang sudah membuat para anak anak dikelasku tapi lain dengan faisal ia malah terlihat santai. Seperti ya sudahlah yang penting mendapatkan nilai pasti pikirnya begitu.

Aku diam menatap bu reni terus aku tenang karna namaku kemarin sudah disebut dan nyanyi yang pertama jadi sekarang sekarang ini aku hanya diam mendengarkan giliran anak anak lain dikelasku untuk maju.

"Sudah siap untuk melanjutkan tes nyanyi nya?"tanya bu reni dengan sedikit tertawa

Anak anak menghela nafas
"Yah ibu!!! Udah lah lupain"

"Eh jangan gitu dong!! Kemarin aja banyak yang kedepan masa kalian yang belum gakmau. Gak pengen nilai?"ucap bu reni, aku hanya tertawa melihat mereka yang belum maju tes.

"Sudah sekarang yang pertama maju???"jeda bu reni membuat anak anak tegang

"Faisal Fadillah Putra"ucap bu reni, faisal tersentak lalu beranjak dari tempat duduk. Faisal berbisik pelan ke arah telingaku aku hanya mendengarkan

"Lagu ini, gue nyanyiin buat lo"bisik faisal membuatku tersentak kaget lalu menoleh. Ia sempat mencium cepat rambutku, aku hanya diam meremas rok ku. Apa aku salah jika berharap lagi?

Faisal mengambil gitar dan membawa bangku ke depan, ia terduduk. Anak anak dikelas ku memandang terus faisal sembari ada juga hilmi yang memvidiokannya. Aku hanya diam menatap mata nya terus tak akan lepas.

Faisal mulai memetik senar gitar dengan pelan lalu menghela nafas, faisal menatap ku terlebih dahulu lalu mulai menyanyikan lagunya.

Waktu pertama kali,
kulihat dirimu hadir

Rasa hati ini inginkan dirimu..
Hati tenang mendengar,
suara indah menyapa.
Geloranya hati ini tak ku sangka..

Faisal menatapku kembali, sudah dipastikan wajahku memerah merona karna lagu ini yang faisal katakan untukku. Aku memenjamkan mataku menikmati setiap nyanyian faisal.

Rasa ini tak tertahan...
Hati ini selalu untukmu...

Terimalah lagu ini, dari orang biasa tapi cintaku padamu luarbiasa...
Aku tak punya bunga..
Aku tak punya harta

Yang ku punya hanya lah hati yang setia tulus padamu...

Aku tersenyum mendengar nyanyian itu, begitupun anak anak yang berada dikelasku salting sendiri mendengarnya

Hari hari berganti
Kini cinta pun hadir

Melihatmu, memandangmu..
Bagai bidadarii...
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu...
Hitam panjang rambutmu..

Anggun terikat, rasa ini tak tertahan...
Hati ini selalu untukmuu...

Terimalah lagu ini dari orang biasa, tapi cintaku padamu luarbiasa...
Aku tak punya bunga..
Aku tak punya harta..
Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu...

Hooo hoooo

Terimalahh... Lagu inii... Terimalah lagu ini orang biasa tapi cintaku padamu luar biasa..
Aku tak punya bunga..
Aku tak punya harta..
Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu..

Terimalah cintaku yang luarbiasa..

(Andmesh kamaleng - Cinta luar biasa)

Tepukan memenuhi kelas. Apalagi aku yang masih terhenyak dengan lagu yang dinyanyikan oleh faisal. Aku sempat berkaca kaca apa benar ia mencintaiku? Apa aku yang terlalu berharap.

"Faisal kamu nyanyiin itu kek nya dari hati banget yak. Kalo boleh tau buat siapa sih?? Ibu penasaran"tanya bu reni. Aku hanya diam menanti jawaban faisal

"Buat orang yang udah bisa bikin faisal takut kehilangan orang itu"ucap faisal. Aku tersentak kaget, hampir saja air mataku lolos. Memang benar aku yang terlalu berharap?! Pasti itu untuk debby bukan untukku!batinku menangis

"Wah siapa kalo boleh tau ceweknya. Cewek nya sekelas gak nii, ungkapin dong!"ucap bu reni. Membuatku semakin tak tertarik aku menunduk dan menyederkan kepalaku di atas meja

"AYO DONG JAWAB FAISALL KITA PENASARAN NIHH!!"ucap sekelas. Aku hanya diam menahan sakitnya lagi

"Cewek itu? Sekelas dengan ku"ucap faisal aku tersentak kaget. Apa yang dikatakannya barusan?

"Put?"panggil hilmi, aku hanya diam dan menoleh kearahnya. Aku terus memikirkan perkataan faisal tadi dikelas. Apa memang benar itu adalah aku?

"Apa?"jawabku cuek, hilmi memanyunkan bibirnya. Jika seperti ini hilmi menjadi menggemaskan menurutku jadi tak bisa mencueki nya

"Gue penasaran deh, sama cewek yang dikatakan faisal dikelas"ucap hilmi, aku yang menyedot minuman jus ku tersedak

"Uhukk!! Udahlah lupain aja!"delikku tak berniat membahas nya

"Keknya gue tau!! Lagu itu buat lo dan put!! Lo juga ngerasa kan!! Sudah dipastikan faisal suka sama lo!"tebak hilmi seenaknya. Aku tersedak kembali mendengarnya

"Apaansi! Udah ah. Jangan bahas terus faisal"ucapku kesal

"Beneran nii??"tanya hilmi menggodaku

Aku merona"Udah lah! Diem!

Aku hanya diam, berusaha menyembunyikan semburat pipiku yang memerah. Aku mengaduk ngaduk jus ku. Apa aku salah jika menginginkan faisal? Tapi di satu sisi aku ingin devon. Seperti nya aku egois membiarkan devon bersamaku tapi tak ada perasaan lebih untuknya.

Aku merasa orang yang paling tersakiti. Padahal yang tersakiti disini bukan hanya aku tetapi devon yang terus mengharapkanku?

----





Just Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang