Happy Reading...
Rasa sayangku sepertinya tak pernah kamu sadari...
Seperti hal nya patah hati yang teramat menyakitkan buat kamu memilih bersama orang yang kamu cintai..
-itupun juga tak pernah kamu ketahui------------
Kejadian tadi pagi yang faisal lihat di depan kelasnya dengan agak berjauhan tapi ia tetap merasa bahwa sekarang putri sudah memiliki seseorang yang ia miliki.
Terbesit rasa kesal melihat mereka yang saling bercanda tawa di depan pintu membuat faisal geram. Entah ini sakit hati melihat mereka? Atau hanya ingin putri yang ia miliki bukan orang lain yang memiliki?
Faisal sangat panas melihatnya. Matanya yang menyiratkan apapun. Hati yang sudah tercampur aduk, serasa ingin sekali menarik lengan putri dihadapan devon dan menggegam lengannya bersama faisal.
Baru kali ini faisal merasakan hati yang gelisah tak karuan sejak pagi ia jengkel. Faisal tak mengeluarkan sepatah katapun atau bertanya kepada putri.
Putri sempat melirik lirik, kepada faisal. Faisal mengetahuinya tapi rasa sakit hati ini melihat ia dengan yang lain masih tak karuan tak menentu.
Faisal mulai terpikir ia melupakan sesuatu yaitu buku Rara yang belum ia kembalikan. Masih tersimpan oleh faisal, faisal merogoh tas nya dan mencari buku Rara itu.
Setelah mendapatkannya. Faisal beranjak keluar tapi putri yang mulai melontarkan perkataan membuat faisal berpikir jika tidak dijawab pertanyaan pasti ia mengira cemburu? Ahhahha memang.
"Mau kemana?"tanya putri membuatku menaikkan alis sebelah
"Mana aja, asalkan jan disini!! Males gue!!"balas faisal sedikit menyentak putri. Putri terdiam lagi lagi.
Mungkin ia sedang banyak pikiran?
☀
Faisal mulai melangkahkan kakinya keluar kelas dan menuju kearah kelas sebelasnya. Faisal melihat cewek tengah dihukum diluar kelas. Faisal mengernyitkan heran lalu berlari kecil kearahnya.
Yak!! Benar itu rara, ia sedang dihukum karna tak mengumpulkan catatannya. Jadi dikeluarkan dikelas.
"Hayy?"sapa faisal tersenyum
Rara mengernyitkan dahinya lalu tersenyum balik kearah faisal
"Hai jugaa""Lo kenapa? Dikeluarin dari kelas?"tanya faisal
Rara menatap faisal"heum aku kehilangan. Buku catatanku jadi dikeluarkan"Rara sempat terdiam"heum. Bukannya kita pernah ketemu yak?"terus rara bertanya
"Iyah, sorry nih buku lo. Maaf telat gue anterin jadi begini deh lo dikeluarin"
Rara melotot lalu tersenyum"Ohh makasihh,,, untungnya aja masih ada. Aku jadi gak cape cape nyatet ulang lagi deh, Btw . Kok ini bisa dikamu?"
"Pas di parkiran kan gue nabrak lo. Terus buku lo jatuh, eh giliran mau gue panggil lo nya keburu jauh yaudah."Rara hanya mengangguk
"Jadi gimana? Lo mau tetap masuk atau diluar gini?"terus faisal, rara lansung terkekeh
"Udah ah biarin aja. Kali kali jadi anak bengal hehe. Bentar lagi juga kan istirahat"ujar rara
"Lo cantik"gumam faisal
"Hah apa?"
"Gak gak. Eh gue belum kenalin nama gue. Gue faisal kelas sebelah X ipa1 You know lah?"
"Oh oke. Heum aku Rara"balas rara sambil berjabat dengan faisal
Tak lama bel istirahat pun berbunyi yang menandakan Rara sudah memenuhi hukumannya. Sekarang ia tengah mengobrol dengan faisal di depan kelasnya dan duduk disekitaran koridor.
Rara sempat berpikir cowok yang di depannya ini ternyata humoris, ganteng juga. Faisal yang melontarkan perkataan kalimat kalimat basa basi ke rara disudahi, setelah menoleh dan mengedarkan ke arah kelasnya. Faisal mendapati putri yang terup menatap lekat kesini.
Faisal yang tau arah tujuan putri yaitu ke kantin. Faisal beranjak dari tempat duduknya dan mengajak rara di depannya.
"Kantin yu Ra?"ajak faisal
"Okey ayuk"
Sesampainya di kantin faisal mengerdarkan tatapan nya ke setiap sudut ia sedang mencari putri. Ah ternyata putri duduk di paling pojok dengan tukang cilor.
Faisal yang merasa putri terus menatapnya hingga tak memalingkan wajah. Faisal mempunyai akal agar putri makin jengkel melihat kedekatan nya dengan rara. Faisal mendekap rara dan menaruh tangannya ke arah bahu rara. Rara sempat terkejut tapi ia tersenyum.
"Sall?"
"Yak kenapa?"tanya faisal disertai senyuman dilain tempat putri ingin sekali menonjok wajah faisal yang sok kecakepan ke semua orang. Ia berusaha tak peduli tapi tetap pandangannya ingin kearah faisal
"Heumm ini?"tunjuk rara ke arah lengannya
"Udah gak papa ayuk duduk!!"ajak faisal ia lansung tersenyum sinis kearah putri. Untung saja putri tak mengetahui itu karna keberadaan devon yang tiba tiba muncul di wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Love You
Teen FictionSemuanya dimulai karena Menyalahmahami keadaan? Keadaan yang seharusnya aku tidak pernah mencinta menjadi mencintai lebih dalam. Kepastian yang selalu terpikirkan tak pernah terjawab. Dia yang hanya jadi milik orang lain. Aku tetap mencintanya. Tapi...