15

14 3 0
                                    

Terima kasih
Telah mematahkan hati lalu
Dengan mudahnya meyakinkanku kembali

---------

Sesekali aku melirik ke arah faisal, dan memerhatikannya. Sikapnya hari ini tidak jail seperti biasanya, dan menanya pun hanya sesingkat mungkin kepadaku. Apa ia cemburu?

Ah, pikiran ku tidak boleh seperti itu. Aku sudah punya devon mengapa aku memikirkannya lagi. Bantu aku menentukan pilihan ini ya tuhann!!

Faisal sedari tidak tak mengeluarkan suara atau pun jahilannya ia hanya memainkan hp nya yang terus ia pantengi. Sebenarnya aku sempat kesal kenapa ia menjadi pendiam seperti ini?!

Faisal hendak beranjak keluar kelas, memang sekarang ini sedang free class tak ada guru. Membuat para anak anak kelas Xipa1 memekik kegirangan. Ada yang tidur, bergosip ria, menggambar dan juga berpdk'tan.

"Mau kemana?"tanyaku ia sempat menoleh

"Mana aja asalkan jangan disini males gue!"jawab faisal membuatku mengurucutkan bibirku sebal

Bisa aja ya bikin orang gak ngambek! Kalo lo kek gitu lo lucu tau gak!!

Bel istirahat pun berbunyi. Aku hanya memainkan hp ku sedari tadi. Hari ini entah kenapa mood ku berubah menjadi gampang bosan. Hilmi melirik kearahku lalu melangkah mendekati meja ku.

"Kantin yuk?"ajaknya lalu dibalas anggukan olehku

"Yuk"

Disisi tempat lain. Aku melihat faisal sedang mengobrol berdua dan bercanda ria dengan cewek itu di koridoran. Aku hanya berusaha tak peduli melihatnya.
Toh emang dia mah emang begitu?gak salah

"Kenapa?"tanya hilmi

"Gak papa, ayuk cepetan ah"tarikku membuat hilmi heran

Kulangkahkan kakiku kearah kantin. Hari ini kantin begitu penuh apalagi sehabis kelas kelas yang berohlaraga. Entah kenapa hatiku begitu gelisah. Sesaat mengingat faisal berbacara dengan cewek itu. Sempat terbesit pertanyaan di kepalaku sampai sekarang ini.

Dia siapa?

Aku mulai duduk di tempat yang agak jauh di pojokkan, hilmi memilih tempat itu karna kalo di tengah tengah pasti sangat berisik dengan teriakan teriakan memesan makanan.

"Pesen apa?"tanya hilmi aku tak begitu menghiraukannya

"Putriii!!!!"Pekik hilmi dengan nada meninggi

"Eh apa?"kejutku membuat ia menggeleng gelengkan kepalanya

"Pesen apaan??"

"Seblak kwetiau ama pop ice coklat aja"ia menggangguk lalu pergi memesan

Aku sempat mengedarkan pandangan ku ke seisi kantin ini. Pas saja mataku tertuju kepada faisal yang berjalan dengan cewek itu berbarengan. Faisal merangkul bahunya membuatku melotot sebal.

Ingett!! Lo itu udah ada devon!! Putri!! Move on dong!! Ayo

"Waaaa"devon tiba tiba muncul didepan wajahku membuatku memekik kaget lalu mencubit perutnya

"Ishhh, kak devon!! Nyebelin tau gak!!"Devon sempat mengaduh lalu ia terkekeh

"Uuu tayangg ku"gemas devon dengan mencubit kedua pipiku aku hanya memutar bola mata dengan malas

"Tau ah se--"belum saja melanjutkan perkataanku hilmi menyahut lansung membuatku makin bosan

"Putt nih, pesenannya!"ucap hilmi menyodorkan nya kepadaku aku hanya menggangguk

"Eh ada kak devon juga"terus hilmi sembari memakan mienya

"Hooh"ucap devon lalu mengedipkan matanya sebelah kearah hilmi membuatku mencubit perutnya lagi

"Aduduhh sakit dong, kasar banget si"devon meringis membuatku tertawa receh melihat ekpresi wajahnya

"Makanya jan ngedip ngedippin mata segala. Cacingan lo!"tukasku galak. Membuat hilmi heran melihat devon denganku sangat dekat. Yak aku belum memberi tahu hilmi tentang aku dan devon

Devon hanya terkekeh"ciee cemburu"goda devon sambil mencolek pipiku membuatku manyun

"Apaansih enggak!"elakku ia semakin tertawa, hilmi hanya terus melanjutkan makanan

"Kalian itu pacaran?"tanya hilmi membuatku tersedak

"Ehh minum dulu dong pacar"devon menyodorkan minuman dengan sigap aku meminumnya. Devon hanya terkekeh melihatku yang sudah merona

"Pacar?"terus hilmi menanya membuatku sebal

"Heem iyah"ucapku pelan

Brakkk

Hilmi menggebrak meja membuatku memekik kaget, perlakuan nya. Ia menatap lekat sinis ke arahku membuatku membuat wajah, sedangkan devon hanya menyedot es ku

"Hilmi lo apa apaan sih! Liat semuanya pada ngeliatin lo!"tunjuk ku membuatku melotot dan menyuruhnya duduk

"JADI RUMOR LO BENER! LO JADIAN SAMA KAK DEVON PUT!" teriak hilmi membuatku sontak menutup mulutnya. Semua siswa/i yang tadinya sibuk dengan teriakan teriakan memesan menjadi hening. Membuatku membuang rasa malu dengan wajah yang sudah memerah

"Hilmi!!! Lo gausah teriak teriak juga bangke!"protesku membuat ia cengengesan dan tertawa cekikikan

"Sorry refleks"balasnya dengan tampang watados nya itu

"Kak mana minuman putri?"tanyaku menatap arah devon yang memainkan hpnya

"Udah abis"devon dengan enak saja berkata seperti membuat ku makin kesal

"Arghhh!!! Kak devon beliin lagii ahhh"gretakku membuat devon mengacak gemas rambutku lalu melenggang pergi

"Iyah sayang, bentar tungguin"sahut devon aku hanya mengangguk sebal

"Put, PJ lo anjirr!!"pinta hilmi membuatku tetap tak menghiraukannya

"Apaansih Pj Pj aja!"balasku sinis

"Pajak jadian putrii!! Atau gua yang minta ama kak devon!"ancam hilmi membuatku menatap nya malas

"Minta aja sana!"titahku membuat ia melongo kesal dan heran aku hanya tertawa melihatnya

"Ishhh putriiii"geram hilmi lalu aku meninggalkan nya yang ia terus menggetak ngetakkan kaki ka ke keramik kantin

"HILMI JANGAN DIINJEKKIN GITU!! KERAMIK NYA KASIAN KARNA DIIJEKKIN SEPATU BUTUT LO ITU, WHAHAHHAHA" Teriakku sambil berlari keluar kantin membuat hilmi melotot dan mengejarku

Just Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang