PART 33

1.2K 48 7
                                    

Matahari bersinar, Mata memancar, Awan yang saling beriringan, Daun yang melambai dan Pohon yang seakan tersenyum dan mengatakan "SELAMAT PAGI".

Rara dan lainnya sudah dari pagi tadi berada di sekolahnya.

"Eh lu tau ngga? Hari ini sebenernya kita free class gitu, ngga di absen" Gumam Indah memulai obrolan

"Belajar ngga?" Tanya Risma antusias

Indah pun menggelengkan kepalanya,
"Kayanya ngga deh"

Risma pun bersorak sorai bahagia.

Kirana hanya menghela nafas panjang dan memasang muka borring, "Kalau tau gini, mendingan gua dirumah"

"Kalau gua mendingan setiap hari sekolah kaya gini, ngga usah belajar" Balas Risma

"Lu gimana si Ris? Nanti bagi raport ngga terima kalau ada konser dirumah, tapi kalau sekolah maunya free class mulu" Sahut Lala sebal

"Iya lah. Gua ngga suka ya dibandingin sama anak tetangga. Udah gitu nanti bilangnya gua main hp mulu lah, main keluar mulu lah, padahal mah ngga" Keluh Risma

"Tapi, orang tua gua ngga kaya begitu. Mereka nerima aja hasil raport anaknya. Lagipula kan, kemampuan setiap anak beda, ngga jago di bidang akademik, bukan berarti ga jago di bidang non akademik kan?" Papar Indah

Kirana dan Rara menunjukan sikap setuju

"Tapi, orang tua gua juga ngga pernah sih bandingin sama anak tetangga" Lanjut Kirana menyertai ucapan Indah

"Ya lu kan juga jago di bidang non akademik Ris. Kaya contoh Nari? Iya kan? Ngga semua orang bisa nari selihai dan sehebat lu" Gumam Indah menyemangati Risma

"Lagian tu ya, gua bingung sama emak gua. Mereka harusnya support bukan bikin anaknya tambah nge-down. Dia kan gatau perjuangan anaknya di kelas" Tutur Risma

"Emangnya lu ngelakuin perjuangan apa di kelas?" Tanya Rara tertawa kecil

Risma pun menggaruk kepalanya berfikir pusing, "Perjuangan apa ya?"

"Perjuangan melawan ngantuk lu mah!" Cetus Rara ngasal

Seisi ruangan pun tertawa

"Ya si bener, bener. Gua juga melakukan perjuangan melawan ngantuk" Balas Kirana tertawa

"Ngelawan ngantuk aja itu susah banget ya" Sahut Indah Tertawa

"Apalagi kalau pelajarannya cuma teori ngga boleh berisik" Lanjut Risma tertawa dengan mata yang hilang

"Dia Rara. Pintar dalam segala hal, dia juga pintar menghidupkan Suasana yang sangat membosankan" Al Pov

"Yaudah, terus sekarang kita mau ngapain?" Tanya Farizi menyudahi suasana yang cair

"Dance di tengah lapangan aja, biar yang lain ngga borring" Usul Tia

"Lu ngga ngumpul sama cabe cabean piaraan lu Ti?" Tanya Indah sedikit sinis

"Dih apaansi Ndah, kok piaraan dia?" Timpal Risma

"Terus piaraan siapa?" Tanya Indah

"Piaraan gua!" Seru Risma lalu tertawa.

Indah pun menyertai Risma tertawa.

Tia pun memukul meja dengan kencang

"Kan mulai kan" Ujar Kirana malas dengan kondisi seperti ini

Lala pun berdiri dari tempatnya, "Kambuh lagi"

"Udah, kok ribut si." Ujar Farizi berusaha menetralkan suasana

Masa SMP { REVISI 1.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang