Masa SMP { REVISI 1.1 }

Part 43

Sinar matahari yang begitu terang membuat rasa letih semakin bertambah dan bertambah. Hari ini adalah hari terakhir kegiatan MPLS. Semua siswa baru sedang asik berlarian kesana kesini untuk mencari objek sekolah yang di gambar.
Rara yang berdiri di tengah lapangan sambil mengawasi para peserta didik baru pun ditarik oleh seorang Pria.
Siapakah dia?

~
~
~
~
~
~
~

"Gue kirain siapa" Ujar Rara yang masih terengah engah

"Al?" Tanya nya

"Apaan si, bukan"

"Dani?"

"Bukan."

Pria tersebut hanya tertawa kecil sambil melipat kedua tanganya.

"Kenapa?" Tanya Rara

"Lu ngapain berdiri di tengah lapangan? Udah tau cuacanya panas begini"

"Cowok kok takut panas matahari" Ujar Rara memutarkan kedua bola matanya

Pria tersebut pun melihat jam tangan yang melingkar di lenganya
"Jam 11 siang. Sinar matahari udah ngga sehat lagi"

"Terus? Anak anak barunya aja panas panasan, masa osis nya enak enakan neduh?" Tegas Rara

"Waktu kita Mpls.."

Rara pun memotong pembicaraan pria tersebut,
"Ini bukan soal waktu itu dan waktu sekarang. Tahun ini sama sekarang tu beda fariziiii!"

Iya, pria tersebut adalah Farizi.

"Jangan di manjain, nanti kalau udah efektif malah songong sama kakak kelasnya" Jawab Farizi

"Tapi, ngga semuanya begitu" Jawab Rara

"Tapi ada kan?"

"Tapi kan belum tentu banyak yang begitu"

"Tapi intinya ada kan?"

"Tau ah, ngomong sama lu kebanyakan tapi. Ujung ujungnya juga bakalan berantem" Sinis Rara

"Bukan berantem, tapi debat"

"Ya sama aja"

"Ya beda lah"

"Ya tapi, kalau lu sama gue udah debat, pasti saling nyolot kan satu sama lain?" Tegas Rara

"Ngga juga" Jawab Farizi Santai

"TER- SE- RAH!" Ujar Rara yang pergi meninggalkan Farizi

~~~

Risma dan Indah masih saja berdua, berbincang mengenai gaya ade kelasnya yang tidak menyenangkan.

"Padahal Mpls aja masih dilindungin, gayanya kaya jagoan gitu" Ujar Risma yang menatap pedih kelakuan ade kelasnya

Indah pun menarik bangku yang tidak jauh dari tubuhnya, dan menghampiri Risma,
"Sebenarnya siapa yang salah? Yang membuat peraturan atau individu mereka yang terlalu nyaman di lindungin?"