Semakin hari semakin dekat dengan perkemahan, namun kedekatan Al dan Rara pun kian semakin menjauh.
Kelakuan semua anak 74 pun kian memancing emosi Rara hingga Rara berada di ujung lelahnya.
Ingin-nya marah, namun?
Ah sudahlah.Rara pun keluar dari ruangan 74 dan bergegas memasuki kelasnya dengan emosi.
Melihat ekspresi tersebut, Kirana, Indah, Fadil dan Risma pun bergegas berlari menghampiri Rara yang sedang berjalan di pinggir lapangan.
Melihat mereka pun, dengan segera Rara menghapus air matanya.
Rara pun menceritakan semua keluh kesalnya kepada mereka.
Seburuk buruknya sahabat, tak akan pernah terima melihat sahabatnya di buat kelelahan hingga menangis seperti ini."Udahlah gue cape!" Kesal Rara
"Lu ngga kasian Ra sama mereka?" Tanya Indah
"Semua pengurus Osis ngga ada yang mau bimbing kelas itu" Ujar Risma
"Atau ngga, nanti kita yang coba nasihatin mereka" Ujar Fadil
"Lagian Al ngapain si? Caper banget. Kak Nana mulu yang di urusin" Kesal Kirana
"Padahal udah punya Setya" Lanjut Risma
"Lah? Lu pada lupa? Tia kan pernah bilang, dia emang begitu" Sahut Fadil
"Udah, apaan sih? Sekarang tuh mikirin Rara dulu, ini udah H- berapa? Dan 74 ngga boleh kehilangan Kakak Pembinbingnya" Ujar Indah
"Gue ngambil data ke kelas, mau ngasih ke 74. Biar mereka aja yang ngurusin" Ujar Rara yang bergegas ke kelasnya.
Mendengar ucapan Rara, Indah dan lainnya pun bergegas lari ke 74 dan menasihati mereka.
~~~
Di depan kelas Rara, sudah berjajar barisan para cabe yang terkenal kebelet Famous untuk membuat like postingan facebook mereka bertambah drastis.
Mereka menarik Rara dan menanyakan tentang pangeran kecil 74 yang bernama Azmi tersebut.
Rara pun menanggapi nya dengan baik, agar pertanyaan mereka tidak semakin banyak dan membuat Rara semakin lama mengambil data kelas bimbingannya.Mengambil, merapihkan, menyusun sedemikian rapihnya, membuat Rara semakin mantap untuk meninggalkan kelas bimbingannya. Setelah semua selesai ia keluarkan dari dalam tas-nya, Rara pun bergegas dengan kepala tegap berjalan menuju 74.
~~~
"Kak Rara itu cape!" Ujar Indah di dalam kelas 74
"Emang kalian ngga kasian ngeliat dia sendirian? Kak Rara itu ngga pernah ada yang ngebantuin!" Lanjut Risma
"Kakak kelas favorit kalian itu Kak Al kan? Kalian maunya di urus sama Kak Al? Kak Al mau ngga ngurus kalian?" Sambung Fadil
"Waktu itu Kak Wahyu pernah masuk kelas ini kan? Kak Wahyu pesen apa sama kalian? Kalau salah satu dari Kak Rara atau Kak Al ketauan ngeluh lagi, Kalian ngga usah ada pembimbingnya" Ujar Kirana dengan tegas
Rara hanya mendengarkan semua hal tersebut dari balik daun pintu. Mendengar beberapa ade kelasnya menangis karena menyesal, membuat Rara merasa tersentuh dan tidak tega meninggalkan mereka sendirian
Risma pun hanyut dengan suasana, dan ikut menangis
"Kalian tau ngga? Wali kelas kalian ngga bisa dampingin kalian kemah. Dan Kak Rara beneran ngurusin kalian sendiri. Semua administrasi kalian, Kak Rara yang ngurusin, Kak Rara bolak balik ke ruang guru ngurus kalian. Kalian mikir ngga sih? Kalian terkenal nakal, kenapa sih ngga mau berubah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMP { REVISI 1.1 }
Teen FictionKetika perasaan datang di akhir pertemuan, akankah takdir memberikan kesempatan kedua? Maaf kan aku, karena aku masih berada di masa kelabilan. 📌 Di khususkan untuk anak SMP Ganti sampul🙆 Semoga kalian semakin suka😙 Follow ig: @shafavirz.a ‼Insya...