Semua pengurus osis yang terlambat datang saling mendahului satu sama lain. Pagi ini kami ingin membahas tentang drama yang akan kami tampilkan di Bandung. Derap langkah kami seperti tentara yang sedang berlatih.
"Ini pada kemana sih. Gua bilang kan kumpul jam 08.00 sekarang jam berapa coba" Oceh Kirana yang sudah menunggu sejak lama
Iya, Kirana datang terlebih dahulu dengan jarak waktu cukup lama dibanding yang lain.
Ruang osis sepi, mulai berdebu dan tidak terawat karena kami mulai sibuk dengan urusan masing masing.
Hanya ada suara detik jam yang hampir mati karena batu batrei nya sudah lama tidak diganti.M I R I S.
Okta melihat jam tangannya
"Jam 08.59" Ujarnya ter-eja memerlihatkan wajah bosannya
"Ini juga, ruangan osis kotor banget. Banyak debu, panas, jam baterai udah mau abis" Lanjut Kirana kesal
Indah pun berdenyit lelah mendengarkan semua ocehan Kirana, "Kok lu marah marah sih? Bikin bete banget tau ngga?!"
"Orang tuh kalau kotor, disapu. Emang kalau lu ngoceh ngoceh semuanya kelar? Kan ngga begitu." Jawab Risma tenang
"Lu juga jangan bilangin orang aja bisanya! Nyapu!" Ketus Kirana melipat tangannya
"Lu nyuruh gue? Nyuruh kita? Apa nyuruh siapa?" Ketus Indah
"Nyuruh orang yang punya pikiran!" Ketus Kirana
"Udah udah, kan bisa panggil lewat mic" Sahut Rara tenang dan meraih microfon di dekat pintu
"Sapu tuh!" Ketus Kirana lagi
"Dih gua mah ogah" Ujar Okta menolak
"Lu berdua bisanya apa sih" ketus Indah sembari mengambil sapu
"Batu jam abis tuh. Orang mah beli!" Ketus Kirana tiada henti
"Lah lu jadi wakil ketua osis berfungsi buat apa? Ngomel ngomel gajelas?" Tepis Indah
Dani dan Al pun baru saja sampai dengan nafas yang tidak teratur.
"Tia mana?" Kirana menyambit kedua temannya yang baru saja datang dengan pertanyaan
"Main sama cabe cabean!" Ketus Lili yang baru saja masuk
"Kalian kemana sih? Gua bilang jam 08.00 tepat kumpul! Sekarang jam berapa?" Ketus Kirana
"Berisik lu! Lu sendiri kan yang nyuruh buat bikin alur drama. Lu disini ngapain? Ngomel ngomel?" Ketus Farizi menolak di bentak
Kirana hanya berdengus kesal lalu pergi meninggalkan Pengurus Osis Lainnya.
"Kita kumpul dia pergi" Gumam Al lelah dengan sifat Kirana
"Kalau begini, siapa yang pimpin rapat?" Tanya Lala
"Udah lu aja Ra" Pinta Fadil sembarang tunjuk
"Dih gua?!" Rara bingung dan menunjuk dirinya sendiri
"Gua setuju kok kalau lu" Papar Dani
"Mau rapat dimana?" Tanya Risma
"Dibawah pohon enak" Usul Okta
Skip!
Kami pun lekas berjalan ke bawah pohon ketapang yang letaknya tidak jauh dari ruangan istimewa kami. Tanpa alas, kami pun sepakat duduk melingkar dan memulai rapat di pagi hari yang sedikit kusut ini.
"Ini semalem gua udah bikin alur nya. Tadi juga dibantuin sama osis lain untuk dikembangin alurnya. Jadi, ini cerita anak sekolah yang beda geng" Jelas Fadil yang membuka rapat tanpa basa basi
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa SMP { REVISI 1.1 }
Fiksi RemajaKetika perasaan datang di akhir pertemuan, akankah takdir memberikan kesempatan kedua? Maaf kan aku, karena aku masih berada di masa kelabilan. 📌 Di khususkan untuk anak SMP Ganti sampul🙆 Semoga kalian semakin suka😙 Follow ig: @shafavirz.a ‼Insya...